STRAIGHTOUT Sebarkan ‘Mimpi Buruk’ di Jatim dan Jateng

Tepat lima bulan setelah merilis resmi album “Phobia” (Armstretch Records), rombongan melodic death metal asal Jakarta, Straightout akhirnya memutuskan menggelar tur promo ke empat kota di Jawa. Dengan bendera “Invite the Nightmare Phobia Album Tour 2017”, Dimas (vokal), Pipinx (gitar), Nyoman (gitar), Ipank (bass) dan Prama (dram) bakal menggetarkan Rustico Bar (Semarang), Gd. Matahari (Pasuruan), Monkasel (Surabaya) dan Aula 88 (Malang), dimulai 2 Maret hingga 5 Maret 2017.

Keempat kota tersebut, menurut Pipinx yang dihubungi MUSIKERAS, memang pernah menjadi sarang fanbase Straightout yang kuat, terutama pada era 2006-2007 silam.  Namun sekarang generasinya sudah berubah, walau sebagian masih bermain di scene tersebut.

“Jadi teman-teman di empat kota itu emang benar-benar bantu banget pengen Straightout balik ke era itu. Mudah-mudahan lewat ‘Phobia’ ini bisa jadi peluru buat nguatin fanbase-nya lagi,” ulas Pipinx berharap.

“Phobia” sendiri memuat amunisi delapan trek lagu bertenaga liar serta sebuah intro musik. Semua materi dalam album tersebut dirancang sebagai anthem dari cerita epik sebuah konspirasi kedatangan kedua sang juru selamat, akhir zaman dan sentilan tentang fenomena illuminati yang kerap menjadi gimmick dalam era keterbukaan informasi di kalangan masyarakat.

Proses kreatif penggarapan “Phobia” mulai digeber sejak akhir 2015 lalu, dan lantas memasuki tahap produksi rekaman pada akhir Februari 2016. Masa penggarapan album yang terbilang panjang merupakan bentuk keseriusan Straightout dalam menentukan setiap materi lagu yang bisa dibilang rasa baru, jika dibandingkan dengan album-album sebelumnya. Perdebatan yang panjang, menyita waktu dan konsentrasi, pemilihan karakter sound dan banyak perubahan rencana menjadikan album ini terasa maksimal sebagai kado 18 tahun karir Straightout.

Eksekusi rekamannya sendiri dilakukan di Studio Venom Home Of Tone, di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan. Termasuk untuk eksekusi mixing dan mastering, yang dipercayakan pada engineering Hamzah Subiyanto, yang juga dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab atas pengolahan audio dalam album berbahaya Homicide. “Phobia” menghadirkan ruang-ruang distorsi yang terdengar sangat apik. Frekuensi setiap instrumen sangat detail dan terdengar saling menunjang kesatuan musik tanpa meninggalkan kesan gahar sebuah band metal.

Straightout sudah malang melintang di panggung cadas Tanah Air semenjak 1998, yang awalnya dimulai di skena hardcore dan punk, yang lantas berevolusi ke ranah death metal. Sejauh ini sudah merilis tiga single, empat album penuh serta sebuah split CD. (Mdy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts