Pejuang hardcore asal Pekanbaru, Riau menyalak lagi. Kali ini menghujam lewat single bertajuk “Menolak Bungkam” yang sarat kobaran kalimat protes. Lagu tersebut sudah dilampiaskan ke kuping skena musik keras sejak 3 Desember 2021 lalu.
Bagi Sektor yang kini diperkuat formasi Paulus Yehezkiel Sianipar (vokal), Inov Azwi (gitar), Hendrawan Wahyudi (bass) dan Andre Silviano (dram) ini, hardcore bukan sekadar genre. Tapi sebuah perlawanan untuk mewakili setiap hakikat.
“Hukum di negeri sendiri menjadi sebuah jajahan untuk diri sendiri, tajam di bawah-tumpul di atas. Hardcore adalah ‘real life’ yang berarti nyata atau kehidupan nyata yang harus diapresiasikan bahkan diperjuangkan. Dan terciptalah single berjudul ‘Menolak Bungkam’ ini,” seru pihak Sektor kepada MUSIKERAS menegaskan.
.
.
“Menolak Bungkam” sendiri diproduseri langsung oleh sang gitaris, Inov yang kebetulan memiliki studio rekaman rumahan sendiri. Studio ini menjadi salah satu fasilitas buat Sektor untuk terus memikirkan bahkan membuat karya yang kreatif. Proses rekamannya berlangsung selama kurang lebih tiga bulan, karena banyak ide yang terus disuntikkan ke dalam materi “Menolak Bungkam”.
Dari sisi terapan konsep musiknya, ada sedikit perbedaan di “Menolak Bungkam”, jika dibandingkan dengan single sebelumnya, “Bangkit” yang dirilis pada … lalu. Referensi musik lebih mengarah ke style band-band hardcore dunia macam Hatebreed dan Terror.
“Pola yang kami pakai di ‘Menolak Bungkam’ lebih banyak dengan riff serta pola dram yang lebih rapat, sehingga materi ‘Menolak Bungkam’ lebih terasa dengan beat ‘gantung’ serta ketukan punk.”
Menurut band bentukan 2013 lalu ini, mereka akan terus mengumandangkan hardcore untuk terus memuntahkan semangat, mengepalkan tangan, khususnya di skena Pekanbaru. Untuk mendengarkan “Menolak Bungkam”, bisa menggebernya di platform penyedia jasa dengar musik secara digital seperti Spotify, Apple Music, Bandcamp dan YouTube. (aug/MK02)