FLOWDOWN Hunus “Retreat, Hell!” dengan Amunisi Baru

Dengan tiga personel baru di lini vokal, dram dan bass yang baru bergabung pada 2018 lalu, kuartet hardcore garis keras asal Surabaya, Jawa Timur ini kembali merangsek skena lewat karya album rekaman ketiganya, “Retreat, Hell!” yang telah resmi dikobarkan sejak 22 Agustus 2022 lalu.

Perilisan album penuh ini kira-kira berjarak lima tahun dari dua album Flowdown sebelumnya, yakni “Sistem Menjerat” (2015) dan “Provokasi” (2017). Dengan formasi baru yang diperkuat sang penggagas, Putu Moreno (gitar) plus personel baru, yakni Randi Noviyas (vokal), Alfredo O. Hudson (bass) dan Moch. Arifin ‘Bindox’ (dram), tentunya membawa perubahan yang signifikan di racikan musiknya.

“Dari segi musikal, tentunya kami mengandalkan suara scream vokalis kami yang cenderung berat, meskipun dari segi aransemen hanya berpatok kepada riff-riff hardcore yang pakem. Mungkin yang membedakan yakni dari teknik vokal yang berat dan cenderung ke arah metal, meskipun dengan sound hardcore,” urai pihak band kepada MUSIKERAS, mencoba mendeskripsikan.

Namun dari segi musikalitas keseluruhan, Flowdown tetap berpegang erat pada pakem hardcore, yang lebih cenderung ke gaya baru ala band hardcore dari AS seperti Madball, Terror dan First Blood serta Wolf Down (Jerman).

Inspirasi judul album “Retreat, Hell!” sendiri diambil dari teriakan seorang kapten militer AS pada Perang Dunia I, bernama Lloyd W. Williams, saat ditugaskan membantu pasukan Perancis saat pertempuran. Ketika Lloyd tiba di lapangan, ia menemukan pasukan Perancis sedang mundur untuk menyerah, dan seorang perwira Perancis menyarankan untuk mundur ke garis yang lebih defensif. Namun ketika disarankan untuk mundur, Llyod malah berseru lantang, ‘Retreat, hell! We just got here’ dan tetap terus melakukan perlawanan terhadap musuh.

Sebanyak 10 trek menjadi amunisi “Retreat, Hell!” dengan durasi selama kurang lebih 25 menit. Putu dan armadanya mengeksekusi rekamannya di Musical Studio, salah satu studio rekaman di Surabaya. Tapi sebenarnya, materi untuk album ini bisa dibilang sudah rampung di 2019 lalu. Namun merebaknya wabah Covid-19 yang tak disangka-sangka membuat proses menuju perilisan “Retreat, Hell!” sempat tertunda.

Di album ini, Flowdown yang terbentuk pada 2012 silam melantangkan tema yang menggambarkan kebangkitan diri sendiri dalam menghadapi setiap fenomena dalam hidup di lirik-lirik lagunya. Bukan hanya faktor dari luar saja yang berpengaruh, namun juga dari dalam diri sendiri yang menentukan untuk memilih terpuruk atau berani mengambil resiko dalam menghadapi situasi. 

Setelah perilisan album ketiganya itu, Flowdown telah merencanakan bakal melakukan tur promo album di beberapa kota seputaran Jawa Timur, Bali dan Lombok, sekaligus merayakan satu dekade terbentuknya Flowdown. (aug/MK02) 

.

.

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts