Tiga Dekade NTRL dan Kebebasan Ekspresi di Album “Lesgow”

Cukup lama absen tidak merilis album, kini unit alternative rock legendaris ini akhirnya hadir lagi dengan energi segar, sekaligus menawarkan warna musik yang beragam. Sebuah album studio terbaru bertajuk “Lesgow” telah dilontarkan NTRL ke berbagai platform digital sejak 7 Juli 2023 lalu, via label NTRL Records.

Karya rekaman beramunisikan 11 lagu itu sendiri juga sekalian dihadirkan oleh trio Bagus Dhanar Dhana (vokal/bass), Christopher ‘Coki’ Bollemeyer (gitar) dan Eno Gitara Ryanto (dram) sebagai wujud perayaan tiga dekade usia karir NTRL, yang terentang sejak 1991 silam. 

Sebagai karya kolektif yang akhirnya menjadi momentum berkumpulnya Bagus, Coki dan Eno kembali tentunya tidak disia-siakan. Mereka ingin album kali ini lebih istimewa dan tidak sekadar menjadi sebuah karya pengulangan. “Menurut kami, dibanding album-album NTRL – atau Netral- sebelumnya, banyak sekali perbedaannya,” cetus Bagus kepada MUSIKERAS, menegaskan.

Kini, cakupan alternative rock/pop punk yang telah menjadi ciri khas mereka selama ini dibuat lebih lebar. Musik rock disuguhkan lebih beragam. Ada punk rock, new wave, post-punk new wave, prog rock dan bahkan reggae. “Pokoknya macam-macam deh. Kenapa kami mutusin seperti itu? Karena kami butuh sesuatu yang baru. Refresh! Karena udah lama nggak ketemu dan bikin album kan? Jadi pengen sesuatu yang segar, buat anak-anak muda, pendengar musik dan fans NTRL tentunya,” ulas Bagus kembali menambahkan.

Tak hanya itu. Dari sisi produksi yang membutuhkan waktu hingga kurang lebih setahun – salah satu yang terlama dalam sejarah penggarapan album NTRL sejauh ini – ada beberapa metode yang berubah. Karena perbedaan domisili, dimana Bagus kini menetap di Bali, maka proses rekaman dilakukan terpisah. Namun saat memulai penggodokannya, Coki dan Eno sempat sengaja terbang ke Bali. Kemudian bersama Bagus, mereka melakukan workshop dan bertukar pikiran, ide dan gagasan di Posko Studio, Ubud selama empat hari, tepatnya pada Januari 2022 lalu.

Dalam waktu yang terbilang singkat tersebut, ide lagu masing-masing lantas diulik bersama aransemennya. Akhirnya mereka berhasil mendapatkan beberapa lagu yang terpilih masuk ke album. Setelah itu, Eno dan Coki balik ke Jakarta. Eno lalu merekam isian dramnya di Syailendra Studio, sementara Coki merekam gitar di studio pribadinya. Termasuk isian bass. Ya, kali ini Bagus tidak terlalu banyak bermain bass di rekaman, dan digantikan oleh Coki. Sementara untuk rekaman vokal, dieksekusi Bagus di Posko Studio, Ubud. Lalu tahapan mixing dan mastering dipercayakan kepada Deni Surya (dramer Dialog Dini Hari) di Posko Studio. 

O ya, dari lini gitar, Coki juga menerapkan pendekatan berbeda di “Lesgow”. Ia sama sekali tidak mengaktifkan distorsi sepanjang album. Dan bahkan, ia justru banyak mengeksplorasi penggunaan synthesizer untuk memperkaya lagu, seperti yang antara lain bisa didengar di komposisi lagu berjudul “Kelu”.

“Bukan bosen, tapi emang yang ini beda musiknya. Pengennya emang seperti (yang terdengar) di album, simpel dan enak. Disesuaikan sama (kebutuhan) lagunya, maenin komposisi lagu, jadi poinnya di lirik dan melodi vokal. Pengen enak semuanya, nggak mau maksa, simpel dan manis sepanjang masa,” urai Coki beralasan.

Sementara Eno, kali ini juga terjun langsung menggarap video lirik, merancang ilustrasi sampul album sekaligus melahirkan logo baru NTRL. Logo tersebut kini mewakili ‘lingkaran’ perjalanan tiga dekade NTRL. “Logo baru sebagai bentuk semangat kebersamaan dan menjadi energi terbaru,” seru Eno Gitara memperjelas. 

Selain kontribusi ketiga personel NTRL, “Lesgow” juga memuat lagu berjudul “Rindu”, yang menampilkan kolaborasi mereka dengan Ari Lesmana dari band Fourtwnty. Lalu ada pula lagu “Lelah” yang menghadirkan alunan vokal latar dari penyanyi solo, Radhini.

Lima tahun tidak merilis album lantaran terhadang kesibukan proyek masing-masing personel, akhirnya dibayar lunas. “Lesgow” di mata NTRL, mengandung semangat yang menggebu dan bisa mewakili perjalanan karir mereka selama ini. Untuk mempromosikan “Lesgow”, NTRL sudah mempersiapkan beberapa item merchandise yang berhubungan dengan album ini. Bahkan rencananya, NTRL juga akan merilis “Lesgow” dalam format fisik. (mdy/MK01) 

.

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
modern guns
Read More

MODERN GUNS: Merambah American Shoegaze?

Di album mini (EP) terbaru Modern Guns, berjudul “Lost In Absence”, ada suntikan beberapa elemen serta style musikal baru yang cukup menantang.
stowaway
Read More

STOWAWAY: Energi Punk yang Tak Terduga

“La Primo”, lagu terbaru dari Stowaway memadukan luapan punk yang energik dengan suntikan elemen city pop, jazz hingga math rock.