MONOGRIT Memulai Debut di Ranah Modern Metalcore

Walau telah menggeliat sejak awal 2023, namun Monogrit baru benar-benar berproduksi usai menemukan vokalis. Hasilnya adalah lagu debut “Hollow”.
monogrit

Monogrit yang diperkuat gitaris Adhie Dharmawan dan Moh Amrillah Effendi (Abiem) serta bassis Moch Bayu Sunagar butuh waktu sekitar delapan bulan untuk merampungkan “Hollow”. Mulai dari menemukan ide lagu hingga bergabungnya Tedi Kurniawan di lini vokal.

“Menyatukan chemistry satu sama lain, recording, syuting klip sampai debut lagu Monogrit ini dirilis ke publik,” seru pihak Monogrit kepada MUSIKERAS, memperjelas.

Komposisi serta aransemennya diracik oleh Adhie, yang lantas dipadukan dengan tuturan lirik dari Tedi. Lagu ini mengisahkan tentang perasaan emosional seorang manusia yang sedang melewati titik terendah, tapi tetap mempunyai rasa peduli.

Kekecewaan, rasa sakit, putus asa dan harapan akan cahaya di akhir kehidupan. Adalah rasa yang ditumpahkan dalam lirik lagu tersebut.  

“Monogrit bercerita tentang individu yang sedang mengalami perasaan emosional, ‘marah’ di keadaan putus asa, serta digabung dengan emosi melankolis.”

Untuk penggarapan lagu “Hollow” tersebut, Monogrit dibantu oleh Dennis Nov di kursi produser, dengan memaksimalkan fasilitas rekaman di Eastneptune Studio, yang sekaligus berperan sebagai label rekaman musik bagi Monogrit. 

Tapi khusus untuk sesi rekaman vokal, mereka mengeksekusinya di Devota Home Recording Studio, Bandung.

monogrit

Adhie sebagai penulis utama di lagu “Hollow” menjadi acuan warna dasar Monogrit saat menjalani proses kreatifnya. Para personel lainnya lantas mengikuti acuan itu agar bisa selaras, sambil tetap bereksplorasi.

“Karena setiap personel mempunyai warna yang kuat di masing-masing individunya. Hal ini juga memberikan warna yang bervariatif pada hasil akhir di lagu tersebut,” cetus mereka meyakinkan. 

Secara musikalitas, menurut Monogrit lagi, “Hollow” menerapkan konsep modern metalcore yang dikombinasikan dengan gestur djent serta penalaan (tuning) gitar dan bass yang rendah, plus patahan breakdown yang groovy, sentuhan ambience serta chorus yang catchy.

“Untuk referensi musik, Adhie sebagai penulis terinspirasi dari beberapa band modern metal. Mulai dari Novelists (Prancis), Erra (AS) hingga Shrezzers (Rusia). Ditambah dengan influence post-rock dari Abiem, nu metal dari Bayu dan juga ciri khas warna vokal Tedi.”

Tentu saja “Follow” hanya karya pemanasan dari Monogrit. Karena mereka sudah punya beberapa rencana tahun depan. Di antaranya merilis beberapa lagu tunggal yang sudah matang, sebagai lanjutan dari debut pertama mereka.

“Untuk progres sendiri secara keseluruhan, kami masih di tahap pengembangan lagu dan mulai masuk studio rekaman di bulan Januari 2025 nanti.”

Dalam mempromosikan “Hollow”, sebuah video musik telah diluncurkan di kanal YouTube, diproduksi bersama Totemproartis dari Interlane Studio sebagai video editor. (mdy/MK01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
abe tobing
Read More

ABE TOBING: Distorsi Industrial yang Satir

Lirik satir Abe Tobing, telah diluncurkan lewat lagu rilisan tunggal terbaru, yang melebur nuansa industrial gelap dengan electro-rock yang kotor.