ALCEENA INSIDE: Emosi Kekecewaan dalam Metal Kekinian

Unit modern metal pendatang baru dari Yogyakarta, Alceena Inside baru saja melepas lagu rilisan tunggal pertamanya, sebagai pengenalan.
alceena inside

Alceena Inside menceritakan tentang emosi seseorang terhadap memori masa lalu yang ingin dilupakannya, di lagu tersebut.

Menurut para personelnya; Forever Julia (vokal), Lovely Luna (vokal/piano), Nisia Hertanto (gitar) dan Hendika Dwi P. (dram), waktu bukan sekadar perkara menunggu dan menjalani hari.

Namun, emosi atau rasa penyesalan, marah, sedih, kecewa maupun bahagia juga bagian dari waktu itu sendiri. Waktu adalah proses, yang mana akan mengajari kita untuk mengendalikan emosi atau sebaliknya; membuat tak terkendali. 

Lewat “Return”, Alceena Inside yang disahkan eksistensinya pada Desember 2024 lalu ini, juga memproyeksikannya sebagai pengenalan menuju perilisan album.

Seluruh materi dalam album mereka itu, dikerjakan dan diproduseri secara mandiri di Illumilabs Studio.

“Kami berencana untuk merilis album penuh tahun ini. Kami juga sudah menulis beberapa lagu yang sudah siap produksi. Karena kami band baru, kami meluncurkan satu single terlebih dahulu untuk mengenalkan pada publik,” certus pihak band kepada MUSIKERAS.

Proses kreatif penulisan “Return” sendiri diawali dari penyusunan draft untuk gitar dan vokal. Setelah bagan inti terisi, mereka melanjutkan pengaplikasian ke semua instrumen, termasuk beberapa tambahan seperti synth, dan lain-lain. Keseluruhan proses dieksekusi di Illumilabs, dimana mereka sendiri sekaligus berperan sebagai produseri.

Dari segi musikalitas band ini memainkan musik dengan tone yang heavy, lalu disambut dengan pola gebukan dram yang padat dengan eksekusi akhir pada vokal yang memadukan lirik bahasa Indonesia dan Inggris.

Secara garis besar, ulas Alceena Inside, mereka memainkan musik modern metal yang memiliki flow dengan hype yang naik turun.

“Ada saatnya kami memainkan full groove, ada juga yang memang diisi dengan instrumen minimalis di beberapa bagian seperti piano, synth dan vokal saja. Itu bisa jadi pembeda kami dibanding band-band lain.”

Sementara ide-ide di balik peracikan musiknya, Alceena Inside mengakui banyak terpengaruh band metal modern mancanegara macam Architects, Ankor serta solois Poppy. 

“Mereka memiliki sound dan komposisi musik yang benar-benar memanjakan telinga dan dapat menjadi acuan kami dalam menulis lagu. Per bagan kami detail, mulai dari bagian breakdown hingga chorus yang menjadi part krusial. Terlebih lagi, kami juga mengacu pada saat mulai mendesain sound pada instrumen tambahan seperti permainan synth.”

Sejak 27 Maret 2025, “Return” sudah bisa dilantangkan via berbagai gerai digital streaming. (mdy/MK01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts