DEVORMITY: Ledakan ‘Metamorph’ yang Lebih Emosional

Sebelas April 2025 menandai kerja sama awal Devormity dengan label Futura Records, sekaligus melepas lagu baru bertajuk “Metamorph”.
devormity

Lewat lagu rilisan tunggal terbarunya itu, Devormity siap kembali merajut produktivitasnya, usai kelesuan eksistensinya beberapa waktu ke belakang. 

Dengan membawa energi baru yang ingin ditawarkan, unit death metal asal Bandung, Jawa Barat bentukan 2009 silam ini tak hanya fokus pada kebrutalan dan ganasnya death metal yang sudah jadi karakter mereka, tapi juga bumbu groovy yang terinspirasi dari slam dan hardcore.

Intinya, dengan semangat barunya, kuartet vokalis Irvan Sandy, dramer Redda Junjunan Safari, bassis Hilmi Harisandi dan gitaris Feri Lukman Hakim (Vey) menata ulang citra visualnya yang kini lebih banyak menyomot inspirasi dari keagresifan band-band slam death metal.

Sekaligus, juga menyuntikkan pengaruh terhadap racikan musiknya dengan memberi sentuhan vintage, dari nama-nama besar era awal seperti Dying Fetus, Dyscarnate, Internal Bleeding hingga Soils Of Fate.

Kepada MUSIKERAS, Devormity menyebut “Metamorph” sebagai titik balik. Jika sebelumnya mereka dikenal lewat dentuman death metal yang penuh ledakan, kini hadir dengan sesuatu yang berbeda. Lebih dalam, lebih emosional sekaligus lebih manusiawi.

“‘Metamorph’ membawa warna baru. Komposisi yang lebih matang, atmosfer yang mencekam, dan permainan kontras yang tajam antara kekacauan dan ketenangan. Di sini, distorsi bukan sekadar suara tapi ekspresi. Breakdown bukan cuma bagian teknikal, tapi momentum emosional.”

Setiap elemen dalam “Metamorph”, imbuh mereka lagi, adalah bagian dari transformasi proses metamorfosis dari siapa Devormity dulu, menjadi siapa mereka sekarang.

Lebih jauh dalam pengonsepan musiknya, para personel Devormity juga menyuntikkan elemen groove yang diserap dari slam dan hardcore. Menurut mereka, groove memang merupakan identitas di setiap karya Devormity.

“Sejak album pertama kami, ‘Revolusi dan Agresi’ (2014), elemen groove sudah menjadi fondasi. Kami tumbuh dari groove riff yang mengentak, beat yang berat, dan ritme yang mengajak kepala untuk mengangguk tanpa sadar.”

Banyak yang bilang, lanjut band ini, Devormity merupakan salah satu band death metal groove pertama di Indonesia. “Dan kami nggak menyangkal itu! Bagi kami, groove bukan sekadar selingan, tapi identitas.”

devormity

Rilisan Maksimal

Di “Metamorph”, Devormity bereksperimen lebih jauh, dengan menyuntikkan beat hardcore, dan lantas menggabungkannya dengan kekentalan slam, sambil tetap menjaga alur groove sebagai benang merah.  

“Apakah kami nyaman (dengan konsep itu)? Sangat! Karena dari situlah energi kami berasal. Dari gerakan, dari getaran, dari groove.”

Lalu selain menyalurkan agresivitas, “Metamorph” juga menempatkan ruang kontemplasi yang bisa dihinggapi pendengar selama durasi berjalan.

Bicara narasi, tema lirik “Metamorph” sendiri menceritakan seseorang yang melawan bandwagon effect di lingkungan sekitar. Karena bersifat meniru, tentunya ini tak selalu punya dampak baik buat personal maupun mental. 

“Maka dari itu, sifat melawan arus ini jadi semangat yang ingin dijunjungnya hingga akhirnya banyak orang tersadar bahwa tetap jadi diri sendiri adalah jalan paling bijak.”  

Semangat baru Devormity lalu semakin terpicu menggebu dengan adanya kerja sama dengan Futura Records sebagai label baru yang menaungi mereka. 

Bagi mereka, keterlibatan Futura Records bukan sekadar langkah karier, namun juga menjadi lompatan besar menuju level berikutnya. Dengan jaringan industri yang luas, Futura Records membuka jalan bagi Devormity untuk menjangkau lebih banyak pendengar, tampil di panggung-panggung besar, dan menembus media arus utama.

“Di balik layar, dukungan produksi yang profesional memastikan setiap rilisan terdengar maksimal, dari studio rekaman hingga platform streaming.”

Tak hanya itu, Futura Records juga hadir dengan membawa strategi branding serta promosi yang matang, membentuk citra kuat dan autentik untuk Devormity di tengah kerasnya persaingan musik.

“Peluang kolaborasi dengan musisi lain pun kini terbuka lebar, memperkaya warna musik dan memperluas jangkauan kreativitas.”

Dengarkan keberingasan “Metamorph” yang sudah mengudara di berbagai gerai digital music streaming. (mdy/MK01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
watch people die
Read More

WATCH PEOPLE DIE: Mincecore yang Anarkis

Tiga musisi pemberani, Watch People Die mencaci maki para parasit sosial lewat album mini (EP) terbaru “Mincing The Faces Of Social Parasites”.