HAND OF HOPE: Rilis “Tragistik” Merespon Kekerasan

Walau mulai sepi terdengar di skena bawah tanah, tapi Hand Of Hope masih bisa mengacungkan kepalan harapan. Kini hadir lagi dengan keliaran baru.
hand of hope
HAND OF HOPE

Hand Of Hope yang diperkuat barisan vokalis Yahan Janandaka (Yahun) serta gitaris Ahmad Hakiki (Kiki) dan Widoyoko Romy S. (Romi) telah meluncurkan karya rilisan tunggal terbaru bertajuk “Tragistik”.

Sebuah komposisi dengan tema lirik yang merupakan penggambaran betapa brutal dan tragisnya apa yang dialami oleh korban insiden demo DPR/MPR RI pada Agustus 2025 lalu.

Khususnya yang terjadi pada Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek daring yang meninggal dunia setelah dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob saat mengantar pesanan di tengah kericuhan demonstrasi di Jakarta tersebut.

Lewat “Tragistik”, unit metal/hardcore asal Malang, Jawa Timur ini membawakan pesan tentang kebrutalan dan kesemena-menaan oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Judul ‘Tragistik’ kami beri atas terjadinya insiden demo Agustus yang terjadi di gedung DPR-MPR, dimana aparat dengan brutalnya merespon suara masyarakat dengan kekerasan,” seru pihak band kepada MUSIKERAS, menegaskan.

Karya rekaman terbaru itu bukan sekadar rilisan baru, melainkan sebuah pernyataan sikap dan bukti bagaimana musik Hand of Hope khususnya metal/hardcore terus berevolusi.

Dan para penggawa di dalamnya tak berhenti mengolah rasa, ide, pengalaman dan perspektif sosial sebagai sumber utama penciptaan.

hand of hope

Aura Amarah

Dari segi konsep musik, Hand Of Hope mengungkapkan bahwa sebenarnya terapan di “Tragistik” tidak berbeda jauh jika dibandingkan dengan materi musik mereka di album sebelumnya, “Dekadensi Dunia” (4 Juni 2016).

“Di singleTragistik’ ini, kami bawakan dengan konsep musik yang rapat dan lebih berat. Apalagi dari segi sound-nya,” ujar mereka lagi.

Hand Of Hope mendeskripsikan “Tragistik” menerapkan kord-kord, berondongan blastbeat serta patahan breakdown yang berat dan cadas. Dipertajam pula dengan geraman growl dan scream vokal yang tegas, sehingga membuat keseluruhan komposisinya menjadi sangat kompleks.

Dengan riff berat, tempo cepat serta struktur musik yang agresif, “Tragistik” menunjukkan kedewasaan musikal Hand of Hope dalam meramu energi hardcore dengan intensitas metal yang kuat.

Mereka mempertahankan kesan ‘mentah’, ‘kasar’ dan penuh amarah, namun tetap menyisipkan kompleksitas yang memperkaya dinamika lagu.

Saat penggarapannya, para personel band ini mengakui sedikit banyak menyerap inspirasi musikal dari band-band metal mancanegara macam Spite, Bodysnatcher, Thy Art Is Murder hingga Kublai Khan TX.

Kehadiran Yahun, sang vokalis baru, juga membawa perubahan yang jelas berbeda di musik terkini Hand Of Hope. Khususnya dari nuansa dan auranya.

“Terlihat aura yang baru. Tetapi kami pilih dan seleksi yang sekiranya suara dari vokal yang baru mirip dengan vokalis kami yang lama, agar tidak (terdengar) jomplang….”

Bagi band ini, “Tragistik” ibarat sebuah pembukaan ke era pendewasaan yang baru bagi Hand Of Hope. Karena, lagu ini juga merupakan nomor pemanasan menuju album kedua mereka.

Proses penggarapan “Tragistik” sendiri hanya butuh waktu selama sekitar dua minggu. Dirampungkan pada akhir September lalu, pasca terjadinya insiden demo memilukan yang diraungkan di lagu baru.

Sementara untuk materi lain yang disiapkan untuk kebutuhan album berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Saat ini, proses penggarapan album sudah hampir selesai.

“Kurang lebih akan ada sembilan lagu di album kedua ini, tinggal kami poles saja ya, revisi kecil dan mixing-mastering saja,” urai band ini memberi bocoran.

Selain menjadi rilisan pembuka menuju album kedua, “Tragistik” juga merupakan sebuah fase baru yang menunjukkan bagaimana musik Hand of Hope terus berevolusi tanpa kehilangan karakter keras dan kritis yang menjadi identitas mereka. (mdy/MK01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts