Awas, KRAKEN Telah Dibebaskan!

t/sdcard/DCIM/100GOPRO/GOPR1678

Memborbardir berbagai panggung cadas seperti Hellprint, Jakcloth hingga Planetrock telah dilakukan Kraken dengan gagah. Dan kini, di usinya yang memasuki tahun ketiga, unit extreme metal asal Bogor tersebut melangkah ke level yang lebih bergengsi lagi, yakni melahirkan sebuah album rekaman buas – layaknya kengerian monster laut bernama Kraken dalam mitos rakyat Skandinavia – yang berpotensi besar memicu adrenalin headbang dan moshing.

Pada 6 Juni 2019 lalu, yang bertepatan dengan hari terbentuknya Kraken, sebuah debut bertajuk “Circle Of Life” pun dirilis. Album tersebut direkam di Gubuckgore Records dengan bantuan Ridho (Infitar/Kill Athena) untuk pengolahan tata suara (mixing). “Circle Of Life” sendiri mengangkat berbagai persoalan yang terjadi di dalam kehidupan di raungan lirik-liriknya, terutama hal-hal yang terjadi di saat Kraken mulai menyusun materi “Circle Of Life”.

Borie (vokal), Hilman (bass), Fahmi (dram), Willy (gitar) dan Dhany (gitar) menjalani proses rekaman “Circle Of Life” selama kurang lebih setahun. Dimulai dengan merekam semua part musik terlebih dahulu, yakni dari trek pertama hingga delapan. Termasuk pengolahan guide, perekaman dram, bass dan gitar. Setelah kedelapan trek rampung, barulah proses rekaman vokal dieksekusi. Setelah itu, trek pelengkap berupa sampling (intro) dibuat untuk melengkapi keseluruhan album.

Beberapa kendala teknis diakui Kraken lumayan banyak mewarnai keseluruhan proses. Misalnya, kondisi fisik yang menurun, mengingat mereka juga berprofesi sebagai pekerja dan mahasiswa.

“Kesalahpahaman dan perbedaan pendapat juga menjadi kendala dalam proses rekaman. (Lalu) Pekerjaan off air yang sudah disepakati juga mengorbankan jadwal rekaman kami. Banyak permasalahan teknis yang sering terjadi sepanjang proses rekaman, dan salah satunya adalah biaya, yang tidak kami pungkiri, (juga merupakan) salah satu kendala. Tapi yang menjadi kendala terbesar saat itu adalah ketika salah satu personel kami keluar dari band. Kami harus segera mencari personel baru untuk melengkapi kekosongan dan di waktu yang bersamaan, kami harus kembali menyatukan pemikiran, niat dan tujuan kami yaitu menyelesaikan album ini. Alhamdulillah, kami dapat melewati itu semua dengan baik,” beber pihak band kepada MUSIKERAS, terus-terang.

Perlu diketahui, sejak awal, Kraken berangkat sebagai sebuah band idealis yang ingin mengekspresikan diri memainkan musik metal, yang tanpa meninggalkan sisi groove, yang banyak menyerap pengaruh dari Lamb Of God. Lalu masing-masing personel menyuntikkan elemen dominan dirinya, di antaranya susupan tune berat ala deathcore, kecepatan ala death metal yang dilebur ke dalam beat-beat solid dan cepat dari departemen drum.

Kraken lantas menyebut komposisi berjudul “Lawan” sebagai lagu favorit, yang bisa dibilang mewakili konsep Kraken itu, dan memiliki bagian-bagian pemicu adrenalin. “Beat dan pukulan dram yang tegas, permainan bass dan gitar yang lugas, vokal yang memiliki karakter yang sangat kuat ditambah lirik yang menyuarakan tentang motivasi dan semangat serta perlawanan terhadap setiap halangan dan rintangan di dalam kehidupan. Lagu tersebuat juga menjadi lagu yang membawa kami lolos ke dalam salah satu event metal terbesar di Indonesia, Hellprint!”

Rasa jenuh dan tekanan di dalam pekerjaan dan profesi di luar musik menjadi salah satu pemicu lahirnya Kraken. Dibentuk atas dasar sisi idealis bermusik yang mendesak untuk dilampiaskan. Awalnya diperkuat formasi Borie, Hilman, Fahmi (drum), Dhani & Rian (gitar), serta bantuan Ishak sebagai manajer. Di tengah perjalanan Kraken untuk menancapkan eksistensinya di skena cadas Tanah Air, Rian mengundurkan diri yang lantas digantikan oleh Willy. Formasi inilah yang terus bertahan hingga perilisan album “Circle Of Life”. (mdy/MK01)

.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
exentrix
Read More

EXENTRIX: Ajak Kembalikan Rock yang Teknikal

Walau kini hanya diperkuat dua personel, namun Exentrix masih menyimpan energi rock yang meledak-ledak, seperti yang tersalurkan di karya terbarunya.