Sesuai rencana sejak awal untuk melahirkan rilisan fisik berupa album mini (EP) atau album penuh, Jabogar pun terus melecut diri agar bisa memenuhi target tersebut. Belum lama ini, unit hard rock asal Bogor ini melesatkan single baru bertajuk “Panjang Umur Musik Rock” (#PMUR) sebagai salah satu modal menuju album. Setelah itu, kemungkinan besar mereka akan menambahkan dua lagu lagi untuk melengkapi kebutuhan album fisik.
“Karena biar bagaimana pun kami band rock, dan kami butuh jejak untuk karya-karya dan perlawanan kami ini di dalam bentuk album fisik. Sekaligus ambisi besarnya adalah membuat konser rock Jabogar untuk launching album perdana nanti. Semoga bisa berjalan sesuai rencana, jika pun meleset… ya santai saja, namanya juga rock n’ roll,” seru Jabogar kepada MUSIKERAS, sambil tertawa.
Selain itu, mereka juga berharap, dengan adanya pengulasan artikel Jabogar di MUSIKERAS ini bisa ikut membantu melebarkan networking pertemanan mereka dengan berbagai pihak label rekaman yang dianggap cukup gila dan bisa bekerja sama dengan Jabogar untuk merilis album perdananya.
Proses rekaman #PUMR sendiri, menurut Jabogar, berjalan secara natural. Mereka berkumpul di studio Magon (Macan Gondrong), lalu vokalis Bepe Hutabarat memberikan konsep intro dengan spontan ke gitaris Heru Maulana. Ide itu lantas dikembangkan sambil membuat panduan, lalu diteruskan dengan rekaman isian dram Tanchebok ‘Tan Tan’ Sueb serta bass Yogi Polli. Terakhir adalah eksekusi bagian fill-fill di gitar.
“Di pertemuan berikutnya kami tinggal take vokal dengan lirik yang juga langsung dinyanyikan secara spontan oleh Bepe. Sempat terjadi kebimbangan pada proses rekaman vokal di bagian reff yang kemudian kami sepakati untuk dibuat sing a long bersama agar lebih power dan mars (march). Totalnya dua kali masuk studio kami sudah berhasil merampungkan single #PUMR ini.”
Namun dibanding single-single sebelumnya, yakni “Masa Bodoh Cuek Aja” (2015), “Bucin” (2019) dan “Rocker Palsu” (2020), dari segi musikalitas ada yang berbeda di #PUMR ini. Kali ini, karakter sound gitarnya lebih kasar dengan pola riff yang lebih nakal dan tampak ‘ngasal’. “Apalagi Heru saat itu sedang berduka atas kematian (gitaris) idolanya, Eddie Van Halen sehingga saat rekaman kami melihat dia seperti kesurupan arwah-nya Eddie.”
Dengan dirilisnya #PUMR, Jabogar berharap bisa memuaskan para penggila musik rock di Tanah Air. “Salam perlawanan dan persekawan dari kami, Jabogar!” (mdy/MK01)
.