Kabar Keras Dunia: SLEEP TOKEN, JOB FOR A COWBOY, THE LAST ROCKSTARS, PERIPHERY, DAUGHTRY

Band metal bertopeng misterius asal Inggris, SLEEP TOKEN akhirnya kembali melesatkan karya-karya rekaman terbarunya… dengan cara yang misterius. Tanpa woro-woro promosi sebelumnya, empat lagu rilisan tunggal langsung diperdengarkan band asal Inggris tersebut secara beruntun, yaitu “Granite”, “The Summoning”, “Chokehold” serta yang terbaru, “Aqua Regia”. Tak banyak informasi yang telah dibocorkan oleh pihak band, maupun label rekamannya, Spinefarm Records. Namun dari berbagai informasi yang beredar, keempat lagu tersebut merupakan sebagian amunisi album terbaru mereka, yang konon diberi judul “Take Me Back To Eden”. Tapi lagi-lagi, informasi mengenai jadwal perilisannya sama sekali belum tersiar ke publik.

Sejauh ini, Sleep Token yang mulai bergerilya di skena ‘bawah tanah’ sejak 2016 silam telah merilis dua album penuh, yaitu “Sundowning” yang dilepas pada 21 November 2019 dan “This Place Will Become Your Tomb” pada 24 September 2021. Konsep musik mereka yang unik – mengombinasikan alternative, post-metal, ambient, progressive metal serta electronic – mengejutkan publik metal global. Oleh media daring terkenal AS, Loudwire, album kedua Sleep Token didaulat sebagai salah satu album rock/metal terbaik di 2021.

.

Sebuah persekongkolan yang melibatkan para petinggi rock legendaris Jepang dalam sebuah supergrup bernama THE LAST ROCKSTARS telah tercetus. Mereka adalah Yoshiki Hayashi (X Japan), Hideto ‘Hyde’ Takarai (L’Arc-en-Ciel/Vamps), Yasuhiro ‘Sugizo’ Sugihara (Luna Sea) dan Takamasa ‘Miyavi’ Ishihara. Pada 26 dan 27 Januari 2023 lalu, kuartet berbahaya tersebut telah menggelar konser debutnya di Ariake Arena di Tokyo, Japan.

Setelah itu, penampilan panggung The Last Rockstars dilanjutkan ke Tokyo Garden Theatre pada 29 dan 30 Januari. Lalu pada 4 dan 10 Februari mendatang, mereka juga telah dijadwalkan akan menginvasi kawasan AS, tepatnya di Hammerstein Ballroom, New York serta di Hollywood Palladium, Los Angeles.

Sejauh ini, kolaborasi tersebut telah menghasilkan dua lagu rilisan tunggal, masing-masing berjudul “The Last Rockstars” hasil garapan Yoshiki (termasuk lirik) dan “Psycho Love”, dimana komposisinya digodok Hyde plus lirik karya berdua Yoshiki dan Hyde.

.

Salah satu karya rekaman metal yang ditunggu-tunggu tahun ini telah dipanaskan. Album baru PERIPHERY yang bertajuk “Periphery V: Djent Is Not a Genre” sudah dicanangkan rilis pada 10 Maret 2023 mendatang via 3DOT Recordings. Sebagai gebrakan awal, unit Djent berakar progressive metal tersebut telah melontarkan dua komposisi sarat greget berjudul “Wildfire” dan “Zagreus” pada 12 Januari 2023 lalu.

Materi lagu untuk “Djent Is Not a Genre” sudah mulai digodok formasi Misha ‘Bulb’ Mansoor (gitar), Jake Bowen (gitar), Matt Halpern (dram), Spencer Sotelo (vokal) dan Mark Holcomb (gitar) di studio sejak Maret 2021 lalu, dan proses rekamannya rampung dieksekusi sekitar Oktober 2022. Proses penggarapannya juga melibatkan mantan personel Periphery, Adam ‘Nolly’ Getgood sebagai produser.

Misha Mansoor membocorkan sebagian inspirasi untuk “Wildfire” dan “Zagreus” yang banyak mengacu ke album “Juggernaut: Alpha” (2015). Lebih spesifik, bagian chorus “Wildfire” yang menghadirkan tiupan saksofon dari Jørgen Munkeby (Shining) merupakan interpretasi ulang dari motif di komposisi instrumental “The Event”, sementara “Zagreus” mengambil riff utamanya dari komposisi instrumental “Four Lights”.

.

Salah satu band rock tersukses dunia dari abad 21, DAUGHTRY melanjutkan momentum yang telah dibangun sejak melepas lagu rilisan tunggal bertajuk “World On Fire” pada 13 Agustus 2020 lalu. Setelah itu berderet karya baru mereka perdengarkan, seperti “Heavy Is the Crown”, lalu lagu daur ulang milik band Temple of the Dog, “Hunger Strike” hingga sebuah album studio terbaru, “Dearly Beloved” (2021). Mengawali 2023, Daughtry kembali melepas lagu baru, yang merupakan interpretasi ulang dari lagu tenar milik band rock legendaris JOURNEY yang bertitel “Separate Ways (Worlds Apart)”. Di sini, vokalis Chris Daughtry menghadirkan Lzzy Hale (HALESTORM) sebagai rekan kolaborasi di lini vokal.

Versi asli “Separate Ways (Worlds Apart)” dirilis pertama kali pada 5 Januari 1983. Jadi bagi Chris dan Lzzy, versi cover ini sekaligus dipersembahkan untuk memperingati 40 tahun usia perilisan lagu tersebut. 

Ide untuk menyanyikan ulang lagu itu sendiri tercetus setelah Chris mendengarkannya di serial “Stranger Things”. Dan sejak itu, ia terpacu untuk mewujudkannya. “Saya selalu suka lagu itu dan memang ingin sekali menyanyikan ulang lagu lama. Lalu saya berpikir, ‘Bagaimana membuatnya istimewa? Bagaimana jika dibuat duet? Bagaimana jika melibatkan Lzzy? Saya sungguh bersemangat ketika Lzzy menyanggupinya dan saya sungguh menyukai hasilnya.”

.

JOB FOR A COWBOY akhirnya menggeliat lagi. Kini, band metal ekstrim asal Arizona, AS tersebut sudah sampai di tahap finalisasi materi album terbarunya. Kali ini kembali bekerja sama dengan Jason Suecof, produser yang pernah mengawal penggarapan album studio kedua mereka, “Ruination” (2009). Jason sendiri sebelumnya juga pernah menangani karya rekaman milik Trivium, August Burns Red, The Black Dahlia Murder, All That Remains hingga Devildriver.

Band yang masih dihuni formasi Jonny Davy (vokal), Al Glassman (gitar), Tony Sannicandro (gitar) dan Nick Schendzielos (bass) terakhir kali merilis album pada 2014 silam, yang berjudul “Sun Eater” (Metal Blade Records). Di album baru nanti, isian dram di sesi rekaman dieksekusi oleh Navene Koperweis, mantan dramer Animals As Leaders. Namun sampai saat ini, belum ada pengumuman resmi mengenai jadwal pasti perilisan album baru tersebut.

.

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
marryanne
Read More

MARRYANNE: “Kami Bukan 100% Shoegaze!”

Menyongsong tur akhir tahun yang akan mereka jalani, Marryanne rilis ulang album mini (EP) “Into The Void”, sambil siapkan materi karya berikutnya.
worthless
Read More

WORTHLESS: Dari Rasa Sakit Menjadi Duka

Dengan formasi terkini, Worthless tunjukkan kematangan dalam meramu karya yang penuh intensitas, lewat sebuah album mini (EP) terbaru.