Kabar Keras Dunia: Dari MOTIONLESS IN WHITE Hingga MISS MAY I

Pada 10 Juni 2022 mendatang, MOTIONLESS IN WHITE bakal meluncurkan album studio terbarunya yang bertajuk “Scoring The End Of The World” via label Roadrunner Records. Sebagai pemanasan, unit modern metal asal Scranton, Pennsylvania tersebut telah memperdengarkan lagu tunggal pembukanya, yakni “Cyberhex” yang sudah tersedia di berbagai platform digital.

Albumnya sendiri diperkuat 13 amunisi lagu yang antara lain menghadirkan beberapa bintang tamu seperti Bryan Garris (vokalis Knocked Loose) di lagu “Slaughterhouse”, lalu Caleb Shomo (vokalis Beartooth) di “Red, White & Boom” serta komposer Mick Gordon di komposisi yang dijadikan judul album, “Scoring The End Of The World”. Tahun lalu, Motionless in White sempat merilis lagu tunggal lepasan berjudul “Timebomb” yang berhasil meraup 5.7 juta pendengar di Spotify dan 1.6 juta penonton di kanal YouTube.

.

Usai kekosongan selama lima tahun, akhirnya MISS MAY I hadir lagi lewat karya lagu tunggal terbaru berjudul “Unconquered”. Kelompok metalcore asal Ohio, AS ini menggarap lagu tersebut bersama produser pemenang Grammy Awards, Will Putney yang di antaranya juga pernah menggarap produksi rekaman album milik A DAY TO REMEMBER, BODY COUNT, EVERY TIME I DIE hingga THE AMITY AFFLICTION. Menurut tuturan vokalis Levi Benton, “Unconquered” adalah tentang kemenangan. Mereka, serta semua orang, telah melewati masa sulit beberapa tahun terakhir. Beberapa dari kami bahkan lebih buruk daripada yang lain dan bahkan menemukan diri kami di tempat tergelap yang tidak pernah kami alami. Kami pikir kita akan berakhir. Setelah pengalaman itu dan berhasil keluar, rasanya seolah-olah pertempuran telah dimenangkan.”

Miss May I yang terbentuk pada 2007 silam ini pernah menggelar konser di beberapa tempat di Indonesia pada Desember 2017 silam.

.

Selama dua tahun penggarapannya, akhirnya album terbaru unit industrial metal asal Jerman, RAMMSTEIN siap dilontarkan ke publik musik cadas dunia. Diberi judul “Zeit” dan bakal digelorakan mulai 29 April 2022 mendatang. Sekali lagi, Till Lindemann (vokal), Paul Landers (gitar), Richard Z. Kruspe (gitar), Flake (kibord), Oliver Riedel (bass) dan Christoph Schneider (dram) bekerja sama dengan produser asal Berlin, Olsen Involtini, dimana mereka mengeksekusi produksinya di La Fabrique Studios, di Perancis. Sepanjang hampir 30 tahun perjalanan karirnya, karya-karya album Rammstein telah terjual sebanyak lebih dari 20 juta keping di seluruh dunia.

.

Sambil menjalani kesibukannya bersama bandnya, NIGHTWISH, vokalis FLOOR JANSEN juga menyempatkan menggarap lagu untuk karir solonya. Dan tepatnya pada 25 Maret 2022 mendatang, ia bakal meluncurkan lagu tunggal solonya yang bertajuk “Fire”. Berbeda dibanding Nightwish, penyanyi berdarah Belanda tersebut menyebut “Fire” lebih kental akan corak pop ketimbang metal. Lagu tersebut sangat merepresentasikan dirinya. “Sebenarnya lebih ke campuran berbagai gaya, tidak terlalu ekstrim. Setelah 20 tahun di ranah rock and metal, saya pikir saya ingin mengerjakan sesuatu yang lain. Tidak berarti saya berhenti dari Nightwish, tapi sesuatu yang menyertainya,” ujar Floor menegaskan.

Floor pertama kali bernyanyi bersama Nightwish pada 1 Oktober 2012 silam di Showbox Sodo Seattle, Washington, setelah vokalis sebelumnya Anette Olzon hengkang. Lalu pada 2013, Floor resmi tergabung di band tersebut dan langsung terlibat di penggarapan album “Endless Forms Most Beautiful” (2015). Album terbaru Nightwish berjudul “Human. :II: Nature.” dirilis pada April 2020 lalu via Nuclear Blast.

.

DEFTONES kembali kehilangan pembetot bassnya. Pada 8 Maret lalu, Sergio Vega yang telah tergabung di band alternative metal asal Sacramento, California tersebut selama 12 tahun, mengumumkan bahwa ia kini tak lagi tergabung di Deftones. Klarifikasi tersebut ia bagikan via akun Instagram, merespon beredarnya foto terbaru Deftones yang tak lagi menyertakan dirinya. Rupanya menurut Sergio, perpisahan itu harus terjadi lantaran sejak ia tergabung pada 1999 silam, pihak Deftones tak pernah mengesahkan Sergio sebagai personel tetap. Dan ketika ia menuntut pengesahan tersebut, kubu Deftones bergeming dan malah memilih melepas Sergio dari formasi. Sergio sendiri pertama kali bertemu Deftones pada 1995. Ia lantas diminta bergabung mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Chi Cheng yang kala itu tengah koma dalam waktu yang cukup lama. Chi meninggal dunia pada April 2013 silam.

.

Kredit foto: @rockcandyphoto (Motionless In White)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
exentrix
Read More

EXENTRIX: Ajak Kembalikan Rock yang Teknikal

Walau kini hanya diperkuat dua personel, namun Exentrix masih menyimpan energi rock yang meledak-ledak, seperti yang tersalurkan di karya terbarunya.