ZYROQUEL Tumpahkan ‘Curhat’ Musisi dalam Balutan Metalcore Eksperimental

Metalcore menjadi makhluk yang berbeda di tangan unit keras asal Bandung, Jawa Barat ini. Lewat lagu tunggal terbarunya, “Jet of Tears”, Zyroquel mencoba bereksperimen dalam olahan aransemen. Hasilnya cukup unik. 

“Kami hampir tak sepenuhnya mengadaptasi unsur musikal metalcore ke dalamnya,” seru pihak band kepada MUSIKERAS, mengklarifikasi. 

Menurut dua personel band bentukan April 2021 ini, sang vokalis Billy Ishak dan gitaris Reivant Vanor, serta dukungan Jerikho Yudhatama (manajer), Zyroquel hanya mengadaptasi kultur lirik, irama dram, progresi kord serta sentuhan distorsi di bagian reffrain untuk merakit “Jet of Tears”.

“Selebihnya, kami bereksperimen untuk mengadaptasi genre alternative rock, pop, trap untuk memberikan dinamika pada karya-karya kami. Pada single ‘Jet of Tears’ ini, kami terinspirasi (band) Architects, Post Malone dan Neil Young dalam segi lirik.”

Proses awalnya, Zyroquel memasukkan permainan gitar akustik ke dalam “Jet of Tears” yang dikemas sedemikian rupa, sehingga memberikan kesan emosi mendalam yang membuat pendengar mendapatkan kesempatan mendengarkan vokal secara lebih detail. Proses perekamannya sendiri menghabiskan waktu selama satu setengah bulan, dimana proses rekaman dilakukan di dua tempat, yakni di studio serta tempat tinggal kost yang dihuni Vanor.

.

.

“Ada perubahan signifikan dimana tidak adanya vokal ‘scream‘ dalam lagu ‘Jet Of Tears’ yang membuat perbedaan emosi jika dibandingkan lagu lainnya. Dikemas sedemikian rupa, ‘Jet of Tears’ membuat pendengar akan lebih fokus ke dalam lirik dan alur lagunya.”

Oh ya, sebelum “Jet of Tears”, Zyroquel yang mengambil namanya dari modifikasi kata ‘seroquel’ (yang merupakan obat kejiwaan seperti skizofrenia dan bipolar) telah merilis dua lagu, yaitu “Introvert Sin” dan “Eternal”. Dan dalam hal lirik, “Jet of Tears” mengekspresikan mantra perjalanan musikal musisi mereka, atau seperti musisi pada umumnya.

Billy dan Vanor mencoba menyampaikan pahitnya kenyataan kehidupan para musisi atas pertentangan dan stigma negatif dari keluarga, terutama orang tua untuk terjun ke dunia tersebut. Di “Jet of Tears”, Zyroquel ingin menebarkan semangat yang sama untuk berani pergi ke dunia musik dengan keyakinan dan tekad yang kuat. Mereka percaya bahwa perjalanan musikal bukanlah perjalanan karir biasa, melainkan perjalanan suci spiritual abadi di kehidupan. Seperti sabda musisi legendaris dunia, Neil Young; “Out of the blue, into the black. Once you’re gone, you can’t come back!”

“Jet of Tears” kini telah tersedia dan dapat dinikmati di seluruh platform musik digital. Lalu kemudian akan dirilis juga dua lagu tunggal secara bertahap pada bulan berikutnya, sambil terus menyiapkan materi untuk album mini (EP). (aug/MK02)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
marryanne
Read More

MARRYANNE: “Kami Bukan 100% Shoegaze!”

Menyongsong tur akhir tahun yang akan mereka jalani, Marryanne rilis ulang album mini (EP) “Into The Void”, sambil siapkan materi karya berikutnya.
worthless
Read More

WORTHLESS: Dari Rasa Sakit Menjadi Duka

Dengan formasi terkini, Worthless tunjukkan kematangan dalam meramu karya yang penuh intensitas, lewat sebuah album mini (EP) terbaru.