Unit keras asal Yogyakarta ini semakin liar dalam bereksplorasi, dan menolak tegas batasan-batasan dalam mendeskripsikan rock dan metal. Di lagu tunggal terbarunya bertajuk “Generasi Rapuh”, ZIMA memantapkan transisi, dimana gerak-gerik musikal yang dulu ditorehkan di wujud lama mereka, Captain Jack, perlahan dikikis dan menyambut semburan ide baru yang lebih segar.
Saat merilis lagu sebelumnya, “Sisi Gelap” pada Maret tahun lalu, ZIMA masih mempertimbangkan jejak aura Captain Jack, yang didasari alasan agar siapa pun pendengar mereka yang dulu masih bisa merasakan keterkaitan dengan hal baru yang mereka buat. Bahkan sebenarnya, sedikit banyak ZIMA sudah mulai mencoba bereksperimen di “Sisi Gelap”. Namun ternyata, walaupun masih terselip kompromi dengan pendengar lama, hasilnya tetap memunculkan pro dan ada kontra.
“Kami pikir itu wajar, karena memang kita hidup di masyarakat yang cukup konservatif. Dari data yang kami kumpulkan, ternyata memang masih banyak yang ingin gaya bermusik seperti Captain Jack dulu tetap dipertahankan,” ujar ZIMA kepada MUSIKERAS, terus-terang.
Tapi di “Generasi Rapuh”, ZIMA tak ingin lagi menahan diri. Khususnya setahun belakangan ini, Zuhdil Hery (gitar), Surya Ismeth (kibor/synth), Dhani ‘Momo’ Febriadi (vokal/gitar) dan Andi ‘Babon’ Irfanto (dram) mencoba mendobrak stereotip mereka yang dulu. Kini mencoba mengalibrasi selera, referensi, pengetahuan, dan pandangan mereka tentang musik, mencoba banyak hal yang dulunya tidak pernah terpikirkan atau bahkan mereka anggap tabu.
“Langkah awalnya kami mulai berbagi referensi baru, entah itu dari band, penyanyi solo, buku, atau bahkan dari scoring film. Malahan beberapa demo lagu kami ke depan, scoring film bahkan jadi hal penting dalam membangun fundamental karya. Intinya kali ini kami ingin lebih liar bereksplorasi, tapi juga kami ingin berusaha untuk lebih relevan.”
Bagi ZIMA, musik keras mungkin dianggap banyak orang sebagai musik ekspresi pembebasan, tapi kenyataannya ketika dipraktikkan justru terkadang sangat mengekang. Banyak standar yang harus dipertahankan, banyak tabu yang tidak boleh dilakukan.
“Kadang kami pikir ini malah menjauh dari semangat pembebasan itu sendiri. Pada dasarnya, kami berempat bukan jenis yang fanatik terhadap satu genre musik tertentu, jadi kali ini kami ingin benar-benar mewujudkan itu. Kami lebih mencoba bermusik dengan kepuasan kami sendiri tanpa harus banyak pusing dengan ekspektasi siapa pun. Suka atau tidak itu pilihan. Yang pasti, ke depannya masih banyak bentuk yang keluar jauh dari zona aman kami sebagai band.”
.
.
Nah, kembali ke lagu “Generasi Rapuh”, pembaruan yang paling tajam dilakukan ZIMA adalah suntikan ocehan rap di tengah kegaharan komposisi modern metal yang mereka mainkan. Mereka menghadirkan bintang tamu, rapper Bimacho (Bravesboy) untuk mengeksekusi bagian tersebut. Menurut ZIMA, salah satu alasan terkuat yang menjadi pondasi dalam manuver itu adalah departemen lirik yang mereka anggap bisa lebih efisien penyampaiannya.
“Yang pasti, menurut kami rap bisa menyampaikan cerita jauh lebih detail, dan sering kali lirik menjadi lebih menohok ketimbang jika disampaikan lewat teriakan, seperti dalam musik rock atau metal pada umumnya. Di ‘Generasi Rapuh’, kami ingin bagian awal harus tersampaikan dengan cara yang ‘tengil’. Di sini kami menemukan bahwa rap adalah solusi, dan Bimacho adalah sosok yang sangat sesuai untuk menjadi bagian lagu ini.”
Rap dan hiphop juga bukan hal baru bagi para personel ZIMA. Mereka tumbuh di era dimana banyak sekali musisi yang cukup punya pengaruh penting, termasuk dalam skena hip hop. Ada Tupac, Busta Rhymes, Eminem hingga 50 cent. Dan di lagu “Generasi Rapuh”, ZIMA menerapkan ketukan hip hop era awal 2000-an sebagai dasar beat lagu.
“Kami pikir mereka cukup punya pengaruh besar saat kami beranjak dewasa. Nah, mungkin sekarang saatnya kami coba menarik kenangan zaman itu untuk bikin karya baru.”
Dalam penggarapan “Generasi Rapuh”, para personel ZIMA tak lagi menggodoknya dalam kondisi terpisah. Kali ini, Andi dan Ismeth benar-benar meluangkan waktu datang ke Yogyakarta untuk melakukan workshop, sekaligus mengeksekusi rekaman instrumennya di Meru Records Studio dan Jogja Audio School untuk vokal. Selain ada Bimacho, di “Generasi Rapuh”, ZIMA juga masih melibatkan kontribusi permainan bass Agib Tanjung (Alter\Ego) serta Ian Anatha dan Winaldy Sena (Alectrona) sebagai produser pendamping.
Satu hal yang semakin menarik – seperti yang juga mereka tunjukkan di lagu “Sisi Gelap” – adalah penataan suara rekaman yang semakin berkualitas dan terdengar tebal dan lebar. Bagi ZIMA, hasil itu tak lepas dari usaha keras mereka untuk tetap selalu mengikuti dan mengamati segala dinamika perkembangan terkini dalam produksi audio rekaman. Bahkan kebiasaan itu sudah mereka lakukan sejak era rekaman awal Captain Jack pada medio 2004, dimana seluruh proses produksi mereka jalani secara mandiri. Ditambah lagi, kebetulan Momo sendiri memang menggeluti dunia audio engineering dan producing.
“Dalam dunia produksi musik ada banyak sekali hoax, bahkan pseudoscience yang beredar. Ada banyak tip dan trik yang katanya bikin hasil (rekaman) jadi tebal tanpa mempertanyakan definisi dari tebal dalam produksi audio itu sendiri. Sederhananya yang kami kejar adalah balance, karena terkadang kata tebal itu sendiri sering hanya merupakan representasi ego seorang musisi. Tapi kami yakin akan selalu ada keindahan dalam balance. Yang pasti, produksi suara itu adalah sains. Jika ingin mendapatkan hasil yang sesuai, ya rumuskan prosesnya dari awal dan harus bisa dilogikakan secara empiris, bukan hanya berdasarkan atas ‘katanya’ dan ego semata. Yang pasti, ke depannya kami tidak akan segan-segan membuka rahasia dapur, karena kami punya program Meru Producers Academy sebagai cara kami ikut andil membangun dunia musik yang lebih baik di Indonesia.”
Video lirik “Generasi Rapuh” kini sudah mengudara di kanal YouTube Meru Records sejak awal April 2022 lalu, dan mulai besok juga sudah bisa dinikmati di berbagai platform penyedia jasa dengar musik digital. (mdy/MK01)
 
			 
												 
												 
												 
												 
				 
						 
						 
						