Usai nomor perkenalan formasi termutakhir Deadsquad lewat lagu rilisan tunggal “Enigmatic Pandemonium” pada 23 Juli 2022 lalu, kini hadir karya susulannya yang semakin mempertegas kebrutalan karakter musik band asal Jakarta ini.
Di lagu terbarunya yang bertajuk “Perangai Nadir”, band yang masih digerakkan formasi gitaris Stevi Item dan Karisk, vokalis Vicky Mono, dramer Roy Ibrahim dan bassis Shadu Rasjidi ini mengedepankan persilangan elemental antara brutal dan technical death metal yang dominan, melalui aransemen musik yang sangat teknikal, intens dan penuh energi.
Komposisi yang diterapkan kompleks, keras dengan presisi tinggi, yang diperkuat geberan riff gitar yang berat dan cepat, gebukan rapat di lini dram yang agresif plus dukungan raungan vokal brutal yang membara.
‘Kerumitan’ itu disertai lirik bertema gelap yang sarat makna mendalam tentang kritik sosial. “Perangai Nadir” langsung menyindir kondisi kemanusiaan yang suram dalam posisi tragis yang timpang sekaligus rumpang.
Dinamika harmonis dengan tempo sangat rapat yang diusung dalam lagu ini telah menyempurnakan mood misterius di balik realitas kuasa gelap dengan intens keras berlapis.
“Perangai Nadir” mengambil inspirasi dari tragedi tentang momentum hancur leburnya keutuhan dan kesatuan arkais tentang kebersamaan eksistensi budi dan hati. Liriknya menjadi kunci narasi akan fenomena hangus terbakarnya kearifan global perilaku azali yang tinggi menjadi perilaku terburuk yang rendah.
“Perangai Nadir” menyoroti kondisi tragis manusia yang akhirnya meraba-raba mencari petunjuk ke seluruh penjuru hanya untuk tertipu kembali pada rezim para intelektual hitam atau mungkin kata ganti untuk para politisi. Tirani dan manipulasi informasi menjadi representasi silang sengkarut perilaku terburuk bagi kesadaran manusia. Kesadaran tertinggi berada dalam kekosongan di balik hitam pekat carut marut ketidakteraturan. Lagu ini himbauan langsung untuk merengkuh ketidakpastian sebagai bagian dari desain keteraturan yang lebih besar lagi dan masih misterius hingga kini.
Deadsquad sendiri menggarap “Perangai Nadir” selama kurang lebih seminggu. Lirik ditulis oleh Vicky Mono, yang merampungkannya setelah keseluruhan musik telah jadi.
Sementara tahapan peracikan instrumentasinya, menurut tuturan Stevi Item kepada MUSIKERAS, sedikit banyak bermodalkan beberapa riff gitar yang sudah dibikin sebelumnya. Lalu digabungkan dengan ide-ide yang ditemukan saat sesi rekaman, mengikuti arah mood dari rangkaian riff lagu pada saat itu.
“Sejujurnya ‘Perangai Nadir’ ini sudah selesai penulisan lagunya sejak tahun lalu,” cetus Stevi terus-terang.
Dan pada saat itu, hampir tidak mengalami kendala dalam menjalani proses rekamannya, lantaran mereka melakukannya semua di rumah, dan sesuai dengan kemampuan.
“Artinya, soal teknis mungkin hampir sama dengan band lain ya rata-rata. Yang menjadi concern utama adalah waktu. Kami harus dibatasi oleh sebuah ‘deadline’ karena dengan itu bisa ada target yang jelas. Karena kalau tidak, biasanya akan lama selesainya.”
Tentang konsep musik “Perangai Nadir” yang seperti mengingatkan ke lagu-lagu Deadsquad era awal, Stevi mengakui dugaan itu ada benarnya. Tapi sesungguhnya, sejak awal memang seperti itulah formula yang selalu diterapkan saat menggarap lagu baru.
“Tapi yang bisa dipastikan dalam proses kreatifnya, kami berusaha memasukkan berbagai macam gaya musik yang bisa kami mainkan, masuk ke dalam satu aransemen lagu, dan tidak lari jauh dari metal,” seru Stevi.
Begitu juga dengan racikan tata suara. Kata Stevi lagi, mungkin kini terdengar lebih modern lantaran mereka memang selalu ingin mendapatkan hasil rekaman yang maksimal dan terkini, sesuai perkembangan yang ada di dunia audio recording.
“Dan hal ini mungkin wajar, hampir setiap band pun juga begini.”
Penataan suara rekaman di “Perangai Nadir” ditangani oleh Karisk, sekaligus menulis aransemen untuk lead gitar. Ia, bersama Stevi, juga ikut membantu Vicky di pengarahan vokal. Lalu terakhir, untuk tahapan pemolesan mixing dan mastering, Deadsquad kembali mempercayakannya kepada Christian Donaldson, gitaris band death metal asal Kanada, Cryptopsy.
Sejauh ini, sudah ada rencana yang ditetapkan kubu Deadsquad untuk menggarap album baru. Bahkan kini prosesnya telah mencapai sekitar 50% dari keseluruhan tahapan produksi. “Enigmatic Pandemonium” dan “Perangai Nadir” bakal dijadikan contoh materi untuk konsep keseluruhan album tersebut. (mdy/MK01)
Kredit foto: @warprocksphoto