KUNTARI Ungkap 5 Band Metal Favoritnya

Tesla Manaf dari duo KUNTARI, membagikan lima band metal terfavoritnya, yang sedikit banyak telah memantik keliaran musikalitasnya.
kuntari
KUNTARI

KUNTARI kembali mengobarkan keliaran imajinasi musikalnya yang melawan arus berbagai paham generik, lewat album terbaru bertajuk “Mutu Beton”.

Delapan komposisi berdurasi total lebih dari 30 menit di album tersebut disebut oleh duo multi-instrumentalis Tesla Manaf dan perkusionis Rio Abror dengan istilah ‘primal-core’.

Dalam rilisan terbaru itu, KUNTARI yang pernah berkolaborasi dengan unit metal gelap Avhath lewat album mini (EP) “Ephemeral Passage” (6 Desember 2024) ini menyalurkan intensitas ritme leluhur Indonesia dan tekstur kasar berwujud ‘keributan dan kebisingan’ yang menggetarkan.

Ada benturan gamelan dengan teriakan kornet. Juga dentuman rebana berbenturan dengan distorsi grindcore. Hulusi dan perkusi berpadu dengan noise parau dan loop Reichian, membangkitkan lanskap primal yang kuno sekaligus kontemporer.

KUNTARI yang dibentuk Tesla lima tahun silam menyemburkan musik yang menolak kategorisasi, merujuk pada Senyawa, Keiji Haino, dan ritual trance tradisional, tetapi selalu menempa jalur brutalismenya sendiri.

Direkam langsung di dataran tinggi Jawa Barat, tuturan musik “Mutu Beton” berdialog dengan sejarah dan lingkungan tropis Bandung, ibu kota pegunungan Jawa Barat.

Menggunakan kornet dan hulusi, instrumen buluh yang terbuat dari labu botol dan pipa bambu, Tesla menggemakan auman gajah, orangutan, dan badak setempat, menyambar ritme leluhur Indonesia.

Musik KUNTARI sangat atmosferik sekaligus mentah, direkam secara langsung untuk sepenuhnya merangkum interaksi dinamis dan mendalam antara kedua personelnya.

Ada unsur-unsur sludge metal, noise dan post-hardcore, referensi musik folk tradisional dan jazz, serta gestur ke arah seni suara, minimalis abad ke-20, dan ambient gelap.

Sentuhan elemen musik keras bukan hal baru bagi KUNTARI. Khususnya bagi Tesla Manaf. Karena jauh sebelumnya, ia memang tumbuh dengan mendengarkan musik metal, disamping musik klasik.

Berikut pilihannya, yang dibeberkan eksklusif kepada MUSIKERAS:

kuntari
SLIPKNOT (Dean Karr)

SLIPKNOT

“Seperti pasien rumah sakit jiwa yang secara kolektif membentuk grup musik, namun dengan teknik tinggi dan gimmick khasnya; mungkin bisa dibilang mereka adalah salah satu supergrup yang pernah dimiliki dunia. Solid bak baja. Biarpun saya pribadi hanya suka dua album pertama saat di produseri Ross Robinson, namun Slipknot jelas mempengaruhi saya. Tidak hanya dari musik, namun dari prinsip kehidupan juga.”

kuntari
KORN

KORN

“Pionir nu metal yang debutnya membuat jutaan kepala dan telinga bingung setengah mati. Racikan musik yang tiada bandingannya dari duo dissonant gitar tujuh senar serta bunyi bass yang lebih terdengar seperti perkusi liar dibanding instrumen jaga gawang. Belum lagi vokal Jonathan Davis yang seperti gumaman kesurupan dengan jangkauan teknik suara ala manusia primal.”

 

kuntari
METALLICA (Ross Halfin)

METALLICA

“Sejak kecil, bertahun-tahun, hanya band ini yang selalu ada di keseharian telinga saya. Walau saat itu lagi menekuni musik klasik, namun band yang bisa dibilang cuma main dari E-minor ini, mempunyai lirik paling berpengaruh sepanjang sejarah dan selaras dengan pemikiran anak muda saat itu. Perubahan tone vokal yang berganti dari dekade ke dekade, ketukan dram yang kurang stabil, solo gitar yang mudah dinyanyikan, mereka akan dikenang ratusan tahun setelah mereka tiada.”

 

kuntari
SYSTEM OF A DOWN

SYSTEM OF A DOWN

“Mungkin ini band metal paling unik sepanjang sejarah dari pengemasan gimmick, lirik yang kuat dan emosi yang khas mereka bawa dari tanah kelahirannya dan latar belakang kehidupan personelnya. Kadang performa live-nya masih terasa ‘kopong’ dibanding nama band lain di list ini, tapi mereka berhasil membuka jutaan mata paradigma penggemarnya terhadap situasi politik di daerah asalnya.”

kuntari
GOJIRA (Travis Shinn)

GOJIRA

“Biarpun yang melulu saya amati itu dramer Mario Duplantier; namun unit ganas asal Perancis ini masih menjadi sound modern papan atas di dalam generasi baru metal. Cengkeraman sound yang kuat dan keunikan birama yang tidak selaras dengan wajah personelnya, membuat saya sulit untuk tidak mengangguk-ngangguk saat musik ini terputar.”

 

Sejak 1 Agustus 2025 lalu, “Mutu Beton” telah tersaji di berbagai gerai layanan musik digital.

Berikut susunan lagunya: (1) Parai, (2) Penarabadan, (3) Kerak Terusi, (4) Parai II, (5) Miamch, (6) Paniscus, (7) Bessing, dan (8) Mutu Beton. (mdy/MK01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
marryanne
Read More

MARRYANNE: “Kami Bukan 100% Shoegaze!”

Menyongsong tur akhir tahun yang akan mereka jalani, Marryanne rilis ulang album mini (EP) “Into The Void”, sambil siapkan materi karya berikutnya.
worthless
Read More

WORTHLESS: Dari Rasa Sakit Menjadi Duka

Dengan formasi terkini, Worthless tunjukkan kematangan dalam meramu karya yang penuh intensitas, lewat sebuah album mini (EP) terbaru.