Thursdayriot akhirnya melepas karya rekaman terbaru, sebuah lagu bertajuk “Anastasis”, yang diambil dari sebuah kata dalam bahasa Yunani. Lagu itu menjadi sebuah pernyataan tegas dari band asal Bandung, Jawa Barat ini.
Pembetot bass Thursdayriot sekaligus penulis liriknya, Nanda Satia Nugraha – atau yang lebih akrab disapa Gendat – menyebut “Anastasis” bukan sekadar lagu cadas. Melainkan sebuah ekspresi menolak padam tanpa menafikan sisi rapuh seorang manusia.
Lagu tersebut menularkan perenungan makna kelahiran kembali, dan menjadi representasi sonik dari perjuangan untuk bangkit dan terus berkarya dari puing-puing harapan yang tersisa.
Bagi Thursdayriot, “Anastasis” adalah seruan untuk bertindak. Sebuah pengingat bahwa akhir dari sesuatu bisa menjadi awal dari sesuatu yang lebih segar. Albert Islami, gitaris sekaligus penulis utama lagu tersebut juga mengungkapkan, bahwa “Anastasis” dapat dilihat sebagai tanda awal dari apa yang akan mereka lakukan ke depannya.
“Anastasis” sendiri digarap Thursdayriot sejak akhir 2024 lalu. Saat itu, Albert sedang bereksperimen dengan musiknya, lalu mengajak personel baru, Gendat untuk bergabung. Bersamaan dengan itu, Albert juga menghubungi dramer Ucun Nopian (Amang Ucun) serta vokalis Rizki Subagja (Iki Abdul) untuk mengaktifkan band kembali.
Pada Februari 2025, keempat personel berkumpul untuk melakukan workshop aransemen awal. Rekaman penuhnya sendiri berlangsung sejak Maret hingga April 2025.
Meskipun rekaman telah selesai saat itu, namun Thursdayriot memutuskan untuk menunda perilisannya. Sepanjang April hingga Juni, lalu mereka habiskan untuk menulis materi lagu lainnya.
Akhirnya, pada Juli 2025, semua tahapan akhir seperti mixing, mastering, dan persiapan promosi diselesaikan, bersamaan dengan selesainya rekaman lagu terbaru berikutnya.

Modern, Klasik
“Anastasis” menjadi rekam jejak perjalanan musikal Thursdayriot dalam menggabungkan narasi kehidupan yang berakar dari pengalaman personal dengan referensi metal era 2000-an dan sentuhan energi metal 1980-an.
“Kami merangkum kegemaran kami dalam musik keras yang tidak berhenti berkembang, namun tetap menaruh respect pada roots,” ucap Amang Ucun, menerangkan.
“Kami mendeskripsikan ‘Anastasis’ sebagai perpaduan antara ornamen sonik metal modern dengan energi riff dari thrash metal dan classic heavy metal,” cetus Thursdayriot kepada MUSIKERAS, mempertegas.
“Keunikan kami terletak pada eksplorasi kami menggabungkan sound metal modern yang kekinian dengan vibe metal klasik, menciptakan identitas yang kuat dan berbeda dari band sejenis.”
Dalam penggarapan “Anastasis”, Thursdayriot juga menegaskan tidak terpaku pada satu band tertentu sebagai acuan referensi. Mereka lebih memilih mengambil inspirasi dari lanskap besar musik metal, khususnya dari rilisan metalcore era 2000-an, ornamen modern metal, dan riff-riff ikonik dari thrash metal.
“Pendekatan ini memungkinkan kami untuk menciptakan musik yang familiar namun tetap segar untuk kalangan penggemar musik metal.”
Seperti sudah disinggung tadi, Thursdayriot juga telah menyiapkan karya susulan. Bahkan saat ini sudah siap memasuki tahapan mixing dan mastering. Bahkan masih ada pula tiga lagu lainnya yang sedang dalam proses penulisan.
“Kami menargetkan untuk merampungkan materi album penuh sebelum akhir 2026!”
Sejauh ini, Thursdayriot yang dibentuk pada 2008 silam telah merilis album “Warcry” pada 25 Desember 2018 serta beberapa lagu rilisan lepas seperti “Menikam Ambisi” (13 Mei 2018), “Kognisi” (31 Maret 2021) serta “Katoptromansi (Live Session Project)” pada 24 November 2021.
“Anastasis” akan tersedia di berbagai gerai digital streaming mulai 11 September 2025 mendatang. (mdy/MK01)
 
			 
												 
												 
												 
												 
				 
						 
						 
						 
						
TR_baiks🔥
Msh tgl 3 anjirr, penasaran sangat…
Edaaankan bor!!!