“‘Horde’ merupakan representasi dari evolusi yang ada di Warkvlt, yang kini dipersenjatai oleh personel baru, yang memberikan warna tersendiri dalam band.”

Pernyataan di atas dilontarkan oleh Warkvlt, unit black metal asal Bandung yang siap melakukan invasi mencekam dalam skena musik cadas Tanah Air, lewat album mini (EP) terbarunya, “Horde”. Karya tersebut telah diedarkan via Sadist Records sejak 20 Februari lalu.

Ada lima komposisi lagu yang disuguhkan Warkvlt di “Horde”, yakni “Infectoremus Regima”, “Horde”, “Bloodhound”, “Khaos” dan “A.N.T.I.” dan semuanya merupakan eksekusi ulang dari formasi baru – D (vokal), E (bass/gitar), A (dram) dan D (gitar) – yang terbentuk pada 2017 lalu. Karena materinya sebenarnya sudah dibuat setelah perilisan album “Merdeka” (2015) oleh formasi lama Warkvlt. Jadi dari sudut konsep serta komposisi, EP “Horde” ini merepresentasikan perubahan, dimana tema sebelumnya, yakni ’warmetal’ yang mengedepankan tema nasionalisme, patriotisme dan peperangan dialihkan ke konsep lirik yang lebih gelap dan menyajikan mistis serta sisi gelap manusia.

“Warkvlt (lama) menyisakan saya, D di sektor gitar. Penggantian personel baru di Warkvlt memberikan warna tersendiri pada band ini, baik di sisi musikalitas dan tema lagu. Pengalaman E yang juga masih aktif di Sonic Torment dan Sacrilegious memberikan pengaruh yang kuat di proses kreatif pembuatan riff gitar. Pengaruh A juga sangat kuat dalam pemberian karakter ketukan dram yang bervariasi dari teknik grinding hingga hyperblasting, mengingat beliau juga adalah mantan dramer dari band death metal Jihad dan Terror Bleeding. Ditambah dengan vokalis baru – D, yang bisa dibilang memberikan impact yang dominan di karakter vokal dan beliau juga memberikan masukan baru untuk tema tema lagu untuk komposisi lagu Warkvlt,” papar D kepada MUSIKERAS, mewakili rekan-rekannya di Warkvlt.

Lebih jauh, D juga mengungkapkan bahwa “Horde” sengaja dibuat sebagai pendahuluan dan pegenalan konsep Warkvlt yang baru kepada khalayak metalhead, yang berbeda dibanding konsep Warkvlt lama. “Sehingga ‘Horde’ merupakan ‘jembatan’ bagi album Warkvlt berikutnya yang kini tengah kami garap. Penekanan lain yang kami coba ubah di album ini adalah pemilihan sound gitar yang lebih modern,  kami dulu masih menggunakan proto BM sound yang lebih thrashy untuk album pertama dan kedua.”

Hasilnya, EP yang direkam di Wolf’s Lair Abys, D-M Studio dan Eclipse Studio dalam periode Februari 2018 hingga September 2019 tersebut sangat memuaskan dan sesuai ekspektasi pihak band. Dan terkhusus di komposisi “Infectoremus Regima”, lagu bertempo cepat tersebut, bagi mereka, berhasil menampilkan luapan amarah Warkvlt dengan baik. Selain itu, single tersebut juga telah mendapat banyak respon positif di berbagai media online. Bahkan di platform digital Spotify, “Infectoremus Regima” masuk dalam daftar lagu yang dimainkan (playlist) oleh Dark & Black Metal dan telah didengarkan sebanyak lebih dari 15.000 kali.

Warkvlt terbentuk pada 21 Juni 2013, sebagai bentuk reinkarnasi dari band sebelumnya, Impish. Nama ‘warkvlt’ sendiri merupakan bentuk modifikasi dari ‘war occulti’ (Bahasa Latin) yang berarti ‘perang rahasia’. Awalnya dihuni oleh formasi Abaddon (vokal), Bathory (bass), Desecrator (gitar), D’von (gitar) dan Blastphemy (dram). Formasi tersebut menghasilkan album “Warkvlt” (2013), “Merdeka” (2015), EP “Ancestor” (2016) serta beberapa single, album split serta sebuah rilisan live, dengan konsep musik yang banyak terpengaruh band thrash dan black metal legendaris dunia seperti Sodom dan Bathory. Namun dengan formasi saat ini, Warkvlt mengalihkan kiblatnya ke band-band black metal gelombang kedua seperti Mayhem, Marduk, Dark Funeral, Infernal War hingga Impiety. (mdy/MK01)

.