INFINITE SIENNAS, Trio Indie Rock/Shoegaze Unik dari Yogyakarta

Mencoba menjauh dari gerak-gerik stoner, doom dan grunge yang sebelumnya dianut para personelnya di band masing-masing, trio rock asal Yogyakarta ini pun sepakat mendirikan Infinite Siennas. Konsepnya bisa dibilang lebih ringan, seperti yang tertuang di single pertamanya, “Chocolate Bar” dibangun dari kerangka indie rock yang lepas dari kesan keras dan gelap.

“Secara komposisi musik, ‘Chocolate Bar’ mengambil inspirasi dari musik-musik rock alternatif ‘90an, terutama Dinosaur Jr., namun dibalut rancangan sound yang lebih ‘mengawang’ seperti musik shoegaze dan dream pop,” beber pihak band kepada MUSIKERAS, memperjelas.

Konsep tersebut tidak lepas dari gagasan awal terbentuknya Infinite Siennas tahun lalu. Kebetulan Adam Katsutrio (vokal/gitar), Marina Masud Mizoguchi (bass/vokal) dan Muhammad Mirzam Nopriandana (dram) ternyata punya selera yang sama terhadap indie pop, dream pop dan semacamnya. Namun agar konsepnya lebih ‘berwarna’ dari segi audio maupun visual, maka mereka lantas sepakat meleburnya bersama elemen-elemen shoegaze, math rock dan funk, saat membentuk Infinite Siennas. 

“Tidak menutup kemungkinan kami juga memasukkan unsur-unsur punk, hardcore sampai metal ke depannya. Yang menjadi tantangan adalah menjaga benang merah yang berawal dari single ‘Chocolate Bar’.” 

.

.

Adam, Mirzam dan Marina mematangkan materi lagu mereka pada Desember 2020, lalu merayakan tahun baru 2021 di studio Watchtower Records, Bantul, Yogyakarta sembari merekam tiga buah lagu, termasuk “Chocolate Bar” yang kemudian dirilis pada perayaan Hari Valentine, yang dianggap identik dengan coklat.

Setelah “Chocolate Bar”, Infinite Siennas meneruskan perputaran karirnya dengan menyiapkan album mini (EP) yang rencananya bakal memuat 7-8 lagu. Namun sejauh ini, belum ada target pasti kapan mereka akan merilisnya. 

“Kami masih menunggu perkembangan situasi pandemi agar dapat melakukan promosi album secara maksimal. Untuk materi, kami sudah merekam tiga buah lagu yang akan dimuat di album. Rencananya, kami akan melempar satu atau dua single lagi beserta video musik dari album tersebut sembari menyelesaikan materi.”

Oh ya, nama “Infinite Siennas” sendiri tidak memiliki arti khusus. Ketiga personelnya mengaku memilih keberuntungan dari jasa daring “Band Name Generator” yang menawarkan berbagai alternatif nama yang apik. Nama “Infinite Siennas” pun akhirnya dipilih mengingat belum ada kelompok musik lain yang menggunakan nama tersebut. (aug/MK02)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
exentrix
Read More

EXENTRIX: Ajak Kembalikan Rock yang Teknikal

Walau kini hanya diperkuat dua personel, namun Exentrix masih menyimpan energi rock yang meledak-ledak, seperti yang tersalurkan di karya terbarunya.