STORMHOUR Muntahkan EP, dengan Death Metal yang Eksplosif

Kepuasan memainkan musik death metal awalnya tidak terduga bagi unit keras asal Tabanan, Bali ini. Pengaruh-pengaruh musikal yang merasuk ke sanubari Stormhour awalnya bermula di musik-musik geberan band dunia macam Sepultura dan Iron Maiden hingga thrash metal. Lalu perlahan bergeser ke metalcore hingga akhirnya dengan tegas menancapkan keyakinannya di death metal.

“Mentok di death metal setelah kami mengikuti beberapa musik seperti (band) Dying Fetus, Opeth era awal, Job For a Cowboy, Fallujah… kami rasa ada tantangan tersendiri dalam memainkan musik death metal, dan masih bisa memasukkan beberapa unsur musik seperti teknikal, progresif, hingga bagian breakdown ala deathcore. Tapi tetap, kami ramu di roots kami, yakni death metal,” urai Stormhour kepada MUSIKERAS merunut evolusi musikalnya.

Paham itulah, yang kini dilampiaskan Stormhour lewat album mini (EP) debutnya yang bertajuk “Architect of Catastrophe”, yang telah diedarkan via Skullism Records sejak 22 November 2022 lalu. 

Materi pada album tersebut tercipta dari berbagai sumber dan inspirasi yang didapat selama perjalanan Stormhour, sejak terbentuk pada 2011 silam. Materi terlama atau tertua dalam album ini adalah “Human Eradicated”, lagu yang sudah tercipta pada 2015 lalu. Proses brainstorming dan koordinasi kebanyakan dilakukan di rumah Sastra, dan biasanya workshop dilakukan langsung di studio setelah materi selesai. Materi yang lainnya dilakukan dengan pola yang sama, serta tidak sedikit pula berkoodinasi lewat media komunikasi saat semua personel sibuk dengan masing-masing kegiatannya di luar band. Di lini lirik, proses penulisannya digodok langsung oleh Eli, namun sambil melakukan diskusi rutin dengan personel band lainnya mengenai koreksi tema serta pemilihan kata. 

Pada 2020 lalu, lagu rilisan tunggal yang juga termuat dalam album ini, yakni “Profanitas Sarkasme” diluncukan lewat platform digital. Lagu tersebut memuat kritik terhadap fakta yang terjadi mengenai cara-cara sebuah kelompok tertentu untuk mengagungkan keyakinannya, yang pada akhirnya menyinggung pihak lain.  

.

.

“Architect of Catastrophe” sendiri memuat lima amunisi lagu dengan komposisi death metal berbahaya, yang mengandung injeksi technical death metal dan progressive death metal. Dibangun dari berbagai referensi dan selera masing-masing personelnya, mulai dari Opeth, Sepultura, Iron Maiden, Judas Priest, Animals As Leaders, Necrophagist, Cynic, Obscura, Rings Of Saturn, Fallujah, The Faceless, The Zenith Passage, Gorod hingga Plini. 

Proses rekamannya sebagian dieksekusi Sas Prod. di rumah Sastra, khususnya untuk isian gitar dan bass. Sementara untuk dram dan vokal direkam di Fantasy Reborn Records. Untuk pemolesan mixing dan mastering juga dipercayakan kepada kelihaian Sastra. Beberapa lagu yang termuat di album juga melibatkan beberapa musisi untuk berkolaborasi, di antaranya Dewa Dyaksa (Sargah) dan Reza (White Swan). 

Secara teknis, saat menjalani proses rekamannya, “Suffer Corporal Punishment” dianggap yang tersulit eksekusinya bagi Stormhour. Alasannya, karena satu sisi, lagu yang sudah dirilis di Bandcamp sejak 18 November 2022 lalu itu merupakan karya terbaru dan terakhir digarap dibandingkan materi-materi lainnya yang memang sudah ada dari dulu.

“Maka dari itu, otomatis secara hafalan lagu dan pola lagu kami masih berusaha mengingatnya. Di sisi lainnya, lagu ini mengandung banyak perubahan pada progresi kord dan tempo, yang membuat agak kesulitan merekamnya. Terutama di dram, karena harus mengingat dan menghitung tempo atau ketukan yang berubah-ubah. Pada instrumen lainnya juga begitu, karena masing-masing dari kami menghafal lagu ini terhitung baru dan mempelajari materinya terbilang singkat. Juga, belum pernah dibawakan di panggung-panggung kami.”

Album “Architect of Catastrophe” diproduksi dalam format fisik CD dan sudah bisa dipesan melalui Skullism Records. (mdy/MK01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts