Nama dan racikan Glosalia yang berbahaya mulai diantisipasi skena musik keras saat meluncurkan karya rekaman tunggal bertajuk “Hail Gundala”, yang menjadi lagu tema resmi untuk film “Gundala”, rilisan Warner Music pada 2 Agustus 2019 lalu. Setelah itu, berturut-turut band asal Cicadas, Bandung ini merilis lagu rekaman selanjutnya, yakni “Kita Akan Selalu Bersama” (April 2020) serta “Parah” (Desember 2020).

Glosalia yang mulai menggeliat pada 30 Agustus 2008 silam, menyuguhkan konsep musik yang mengombinasikan hard rock, new wave, alternative metal serta elemen industrial yang kuat. Formula tersebut kini diteruskan dan ditajamkan lewat rilisan baru, berupa lagu lepas berjudul “Selamat Kehancuran”.

Sepanjang 2023 lalu, Glosalia yang diperkuat formasi Irsyad Ali (gitar/synth/vokal), Mega Dirgantara alias Deyang (synth/kibord/vokal latar), Arif Ganjar Ali alias IF (vokal/gitar/kibord), Gema Manggala (dram/perkusi) dan Adhitya Wibisana alias Adhit Android (bass/sampling) memang mengarahkan fokus merekam lagu-lagu yang diproyeksikan menjadi amunisi untuk album perdana mereka. Rencananya akan dilampiaskan ke khalayak ramai pada paruh kedua 2024 ini.

Tema lirik lagu “Selamat Kehancuran” sendiri, menyentil kehidupan sosial dan politik yang terjadi di berbagai belahan dunia. Terutama di Indonesia. Dengan diksi dan rima yang tajam dan nyeleneh, lagu karya oleh Arif Ganjar tersebut, berkelindan dengan melankolia musik rock tegangan tinggi yang diramu oleh Irsyad Ali. 

Duet Arif Ganjar dan Irsyad Ali pula yang memegang kendali produksi “Selamat Kehancuran” menggarap rekamannya di tiga studio yang berbeda. Salah satunya di TeargasLab Studio, Cicadas. Kebetulan beberapa personel Glosalia bekerja sebagai sound engineer sehingga dibekali modal perangkat rekaman yang lumayan mumpuni untuk mengeksekusi rekaman lagunya.

“Pola aransemen lagu sudah tersedia karena kami menunjuk gitaris kami, Irsyad sebagai pembuat musiknya, sedangkan untuk lirik semua dilakukan spontan di studio dengan berbekal kolase lirik yang telah dibuat oleh IF. Nada-nada vokal semua dibuat spontan di studio dengan berbekal referensi-referensi dari musik-musik yang kami suka,” beber pihak band kepada MUSIKERAS, mengungkap proses kreatifnya.

Dalam peramuannya, Glosalia mengarahkan musik “Selamat Kehancuran” sesimpel mungkin dan lebih menonjolkan kekuatan syair agar bisa didengarkan secara jelas maksud dan pesan dari lagu tersebut. Musiknya agak berbeda dibanding lagu Glosalia lainnya. “Bedanya lebih ke pola rumit dan sederhana saja. Lagu lain Glosalia agak tricky dan cenderung tidak biasa. (Tapi) Di lagu ‘Selamat Kehancuran’ nyaris tidak ada kesulitan yang berarti. Lebih menonjolkan beat yang catchy dibarengi semangat energi dari dentuman musik rock yang kami ledakkan.”

Lebih jauh, Glosalia mengungkap adanya kesamaan selera dari para personel Glosalia terhadap peranan elemen dram, saat menggarap lagu barunya. Sebagian besar lagu yang mereka ciptakan terangkai dari pola-pola drum loop atau sampling dari band-band yang mereka sukai. Contoh yang paling jelas, adalah inspirasi dari lagu “Everybody Wants to Rule the World” (Tears for Fears) dan “The Way You Make Me Feel” (Michael Jackson).

“Lagu-lagu itu adalah referensi beat lagu kami, dipadupadankan dengan unsur-musik rock elektronik atau rock industrial. Dan kalau boleh berfantasi,  lagu ‘Selamat Kehancuran’ adalah lagu yang membawa memori kami ke album keemasan Brian Warner (Marilyn Manson) di album ‘Mechanical Animals’.”

Untuk persiapan album sendiri, saat ini Glosalia sudah sampai di tahapan mixing, plus satu lagu tambahan yang segera menyusul. “Semua akan kami persiapkan secara maksimal, mengingat ini adalah album pertama kami dan secara kolosal akan kami pertaruhkan di depan khalayak musik Indonesia. Khususnya tentu saja untuk penggemar musik rock!”  

“Selamat Kehancuran” sendiri sudah diperdengarkan di berbagai platform digital sejak Jumat, 20 Januari 2024 lalu. (aug/MK02) 

.