COMPASSION Tancapkan Misi ‘Hardcore Straight Edge’

Sebuah album bertempo kencang bertajuk “The First Step” telah diluncurkan oleh Compassion, band Hardcore Straight Edge dari Malang, Jawa Timur. Karya rekaman tersebut beramunisikan 11 lagu yang dirilis via label pinggir Pantura, Samstrong Records. Ritme kencang, dengan riff gitar ala Hardcore Youth Crew seperti Champion dan In My Eyes tergeber kental di album ini. Namun liriknya sangat positif, dengan tujuan memotivasi dan memberikan semangat bagi para audiens Compassion.

Straight Edge sendiri – atau kadang disingkat “sXe” – memang merupakan sub-kultur dari hardcore punk yang lebih menitik-beratkan pesan-pesan positif di liriknya. Istilah atau pahamnya terinspirasi dari lagu milik band hardcore punk Minor Threat yang bertajuk “Straight Edge” (1981). Dan sejak awal, Compassion yang kini dihuni formasi Irsan Niko Arisandi (vokal), Helda Primanutama Baruna (dram), Farkhan Yusril Fahmy (gitar), Adhitya Dwi Kismianto (gitar) dan Farrel Elian Nichi (bass) memang ingin menyampaikan pesan untuk mengajak para penganut paham tersebut – khususnya di Kota Malang – untuk menunjukkan keberanian menyuarakan bahwa mereka merupakan Straight Edge Kids.    

Sebenarnya, menurut penuturan Compassion kepada MUSIKERAS, jika dibandingkan dengan band-band hardcore lainnya, musik-musik dari band straight edge tidak memiliki perbedaan yang mencolok. Tergantung pada genre musik yang dimainkan serta influence yang mereka anut dalam bermusik.

“Perbedaan yang terlihat mungkin hanya pada segi lirik yang banyak mengangkat soal ajakan hidup positif, membuka pikiran yang positif, serta membangun sikap optimis dalam menghadapi persoalan. Album ‘The First Step’ sebenarnya dibuat berfokus dalam dua hal, yaitu pesan untuk mereka yang percaya pada jalan hidup ‘sxe’ agar tidak ragu pada pilihannya dan menghapus stigma negatif yang melekat bahwa para ‘sxe kids’ selalu memilih-milih pergaulan dalam skena. Padahal dalam realitanya tidak demikian. Kami berteman dengan siapa saja karena kami percaya bahwa perbedaan yang membuat kita bisa menjadi saling menghargai satu sama lain,” urai pihak band panjang lebar.

Compassion sendiri menggarap “The First Step” selama hampir satu tahun dikarenakan kesibukan studi masing-masing personelnya saat itu, yang mengharuskan mereka berangkat ke beberapa kota. Setelah berkumpul kembali, barulah mereka bisa memutuskan untuk merekam semua materi di Heaven Drive Studio.

Proses kreatifnya sendiri terjalin dari gagasan awal Niko yang menginginkan konsep era old school hardcore era awal ‘2000an, yang mengacu pada dua band yang sangat mempengaruhi mereka, yakni In My Eyes (Boston Straight Edge) dan Champion (Seattle Straight Edge). Berawal dari permintaan itulah akhirnya Helda, Farkhan, Adhit dan mantan personel Compassion, Sandi mencoba mengombinasikan karakter musik kedua band tadi.

Beat-beat dasar kebanyakan diusulkan oleh Helda lalu dikembangkan oleh Farkhan dan Sandi, serta Adhit yang kebanyakan mengisi beat-beat melodik untuk menambah variasi. Untuk penggarapan lirik, hampir semuanya dikerjakan oleh Niko, lalu dievaluasi berasama. Kecuali untuk lagu ‘Spread The Hate’ merupakan tulisan Helda. Ada pun satu lagu cover yaitu ‘Positive Crew’ milik band asal kota Depok, yaitu Thinking Straight, kami masukkan ke dalam bagian dari materi di album ini. Karena (lagu) tersebut adalah bentuk apresiasi kami terhadap salah satu band sxe yang berpengaruh dalam perkembangan Straight Edge di Indonesia.”

Sebelum album “The First Step”, Compassion pernah merilis karya rekaman demo berisi empat lagu pada 2016 via label Set The Fire Records serta Legacy Straight Edge Jakarta, dimana mereka membawa energi Hardcore Youth Crew era ’90an seperti Carry On, Champion dan Turning Point. Selain dalam format digital streaming, album “The First Step” juga dirilis dalam bentuk kaset. (aug/MK02)

.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
ssis
Read More

SSIS: Bukan Sekadar Teriak dan Distorsi

Awalnya dikenal memainkan pop punk, tapi kini SSIS bergerak menuju modern rock dengan sentuhan emosional di lagu terbarunya, “Luka”.