Pandemi boleh berkepanjangan, tapi keterbatasan itu justru menjadi momentum kreatif para personel unit alternative rock/grunge asal Depok, Jawa Barat ini. Hasil kasak-kusuk Hingar di studio, kira-kira sejak November 2020 lalu akhirnya berujung pada pelampiasan album mini (EP) debut bertajuk “Grundstomme” via kanal SoundCloud dan Bandcamp pada 14 Juni 2021 lalu.
“Grundstomme” adalah sebuah kata dari bahasa Swedia yang berarti Nukleus, dan Nukleus itu sendiri adalah sebuah inti sel dari setiap makhluk hidup. Apa hubungannya dengan nama album? “Karena ini album pertama yang merepresentasikan identitas Hingar. Esensi yang ada di dalam karya. Jadi ‘Grundstomme’ inti dari bagian terdalam Hingar,” cetus Hingar via siaran pers resminya.
Ada empat track yang menjadi amunisi “Grundstomme”, yakni “Prologue-Into The Imagination”, “Ilusi Kelas Sipil”, “Heavenless” dan “Cult Leader”. Proses kreatif awal materi “Grundstomme” lalu dimulai oleh Arya Saputra (vokal/gitar) yang merekam panduannya, berisi rekaman vokal dan lirik, isian gitar serta permainan dram berformat MIDI. Materi inilah yang lantas dimainkan di studio saat latihan. Hampir setengah tahun Arya, Rio F. Ritonga (gitar), Brata Adhipramana (bass) dan Muhammad Iqbal (dram) memainkan materi tersebut di studio hingga akhirnya disepakati aransemen pada tiap materi. Selanjutnya mengeksekusi proses rekaman yang keseluruhan dilakukan di halaman belakang rumah Arya di Cibubur.
Keseluruhan musik diramu Hingar tanpa terpatri pada satu atau dua genre tertentu. Mereka terus melakukan eksplorasi sepanjang tidak tergelincir dari konsep beberapa materi yang sudah direkam sebelumnya.
.
.
“Yang membedakan kami dibanding beberapa band yang memiliki dasar genre rock/grunge, musik kami mungkin bisa terbilang ‘progresif’. Jika kami gambarkan dari kacamata band-band atau genre-genre yang menjadi influence kami, beat dan riff gitar pada semua materi kami di EP ‘Grundstomme’ sangatlah beragam,” seru Hingar kepada MUSIKERAS, menegaskan.
Lebih jauh, secara spesifik mereka memberi contoh pada terapan riff gitar yang melepas distorsi kotor a la Nirvana, riff gitar yang simpel a la punk era Ramones atau riff yang solid a la stoner dan doom, plus lirik-lirik yang satir penuh dengan metafora walau terkadang lugas yang terinspirasi dari Bad Religion.
“Lalu transisi dari beberapa genre pada satu lagu, seperti yang ada pada trek ‘Ilusi Kelas Sipil’. Materi tersebut memiliki beberapa gabungan genre yang lumayan banyak, dimulai dari riff gitar ala stoner, namun masih lepas a la grunge. Lalu transisi ke beat cepat punk dengan vokal yang dinyanyikan secara bersama, dan pindah ke permainan suara sitar dan bertempo cepat a la Jimmy Page dari Led Zeppelin. Sang vokalis juga sangat suka menyematkan unsur-unsur psychedelic pada semua materinya, dari permainan tone Sitar atau pun nuansa menggunakan osilasi yang membuat semua materi kami menjadi lebih unik.”
Oh ya, geliat Hingar sendiri dimulai pada 2019, lewat forum diskusi komunitas maya bernama Kaskus. Di situlah Rio dan Brata berkenalan, atas kesamaan kegilaan terhadap band grunge legendaris asal Seattle, AS, Nirvana. Namun karena kesibukan dalam bekerja dan mengurus keluarga, ide untuk membuat sebuah band sempat menjadi sebuah wacana kosong belaka yang tak pernah terealisasikan. Hingga akhirnya, Brata berinisiatif mengaktifkan iklan di Kaskus untuk mencari personel, dan datanglah Arya yang merespon iklan tersebut. Komunikasi berlanjut lewat aplikasi WhatsApp, lalu bertemu tatap muka pada 3 Oktober 2020. Dua minggu setelah pertemuan pertama tersebut mereka mulai masuk studio untuk latihan dengan konsep trio. Rio awalnya berada di balik perangkat dram. Saat itu, mereka langsung memainkan karya musik sendiri yang ditulis dan diaransemen oleh Arya. Pada 6 November 2020, Iqbal masuk memperkuat formasi, dan Rio pun beralih ke posisi gitar. Semenjak itu, lahirlah formasi Hingar yang paling solid.
Nama Hingar sendiri dipilih menjadi identitas band berdasarkan tempat pertama kali Arya, Rio dan Brata bertemu, di sebuah warung kopi pinggir jalan di daerah Depok. Tempat tersebut sangat berisik oleh suara lalu-lalang kendaraan bermotor yang bising serta suara musik dari warung kopi tersebut. (aug/MK02)