Lewat “Herald”, THE HOWLING MIST Ingatkan Bahaya Kultur Pengidolaan

Latar belakang musikal dari setiap personel yang berbeda-beda, kerap menghasilkan racikan yang menarik saat digabungkan. Seperti yang dialami kelompok rock asal Jakarta Selatan ini. Di karya lagu pertama mereka, “Herald”, formula itu terbukti. Howling Mist menemukan perpaduan genre yang mempertemukan rock dan metal klasik, yang terbentuk tanpa disengaja.

“Sebenarnya dari segi musikal, nuansa suara pada single ‘Herald’ tidak berkaitan dengan pesan serta tema dari lagunya. Kami menerapkan suara rock dan metal karena memang sesuai dengan selera musik kami. Singkat cerita, ‘Herald’ lahir dari hasil materi lama yang dikembangkan oleh anggota-anggota Howling Mist ketika melakukan jamming session,” seru pihak band kepada MUSIKERAS, mengungkapkan.

Menurut para personelnya, yakni Kennie Benjamin (vokal), Nandika Rizqullah (gitar), Nayaka Aryaseta (gitar), Mohamad Niko (dram) dan Hanif Syahti (bass), ada kenikmatan tersendiri memainkan genre yang mereka geber di “Herald”. Terlebih, karena sesuai dengan berbagai referensi yang memicu adrenali mereka dalam melampiaskan distorsi.

“Kenikmatan yang kami rasakan saat memainkan genre ini adalah ketika kami dapat mendengarkan kemegahan suara distorsi di studio, serta lantunan vokal yang dinyanyikan secara passionate. Pada dasarnya, memang setiap personel Howling Mist menyukai genre rock lama. Contoh band yang kami sukai adalah Led Zeppelin, Black Sabbath, The S.I.G.I.T, dan Audioslave.”

.

.

Howling Mist sendiri merampungkan “Herald” dalam jangka waktu kurang lebih empat bulan. Keseluruhan produksi dilakukan di Adam Studio, termasuk penataan (mixing) dan pelarasan suara (mastering).

Dibawakan dengan suara distorsi nyaring, tema lagu “Herald” membuka mata pendengar untuk menyadari bahaya kultur pengidolaan akan sesuatu maupun seseorang. Manusia terkadang secara tidak sadar jadi bias dan subyektif ketika mengidolakan sesuatu atau seseorang. 

“Karakter mereka berubah menjadi tidak kritis. Maka dari itu kami mencoba menyampaikan pada lagu ‘Herald’ kalau manusia itu harus bisa lebih obyektif dan waspada ketika mengidolakan seseorang atau sesuatu.”

Peluncuran “Herald” menandakan titik awal kiprah Howling Mist di skena rock indie lokal. Sejauh ini, belum ada stok lagu baru yang dikantongi mereka setelah “Herald”. Tapi pihak band menjanjikan, bakal segera menyiapkan materi-materi baru secepatnya. Sambil menanti gebrakan baru mereka, bisa sambil menggeber “Herald” yang sudah tersedia di berbagai kanal streaming seperti YouTube, Spotify, Apple Music, Deezer hingga Resso. (aug/MK02)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
exentrix
Read More

EXENTRIX: Ajak Kembalikan Rock yang Teknikal

Walau kini hanya diperkuat dua personel, namun Exentrix masih menyimpan energi rock yang meledak-ledak, seperti yang tersalurkan di karya terbarunya.