Dengan formasi baru, pejuang rock ibu kota ini melantangkan tekad untuk meneruskan geliat karirnya dan memilih tidak menyerah. Ya, usai mendepak vokalisnya, Lukman ‘Buluk’ Laksmana yang lagi-lagi membawa masalah lantaran tersandung kasus penggelapan dan penipuan uang beberapa bulan lalu, kini Superglad fokus pada sejumlah rencana masa depan.
Sebuah lagu baru berjudul “Melangkah”, menjadi amunisi awal untuk membakar semangat band ini. Superglad yang kini diperkuat oleh Agus ‘Giox’ Purnomo (bass), Frid Akbar (dram) dan Dadi Yudistira (gitar) yang kembali bergabung, serta ‘darah baru’ Budhi ‘Aduyz’ Irianto (gitar) dan Iwan Safrizal Bossman (vokal/gitar) meletupkan “Melangkah” sebagai bukti komitmen untuk tetap konsisten berkarya di industri musik Indonesia.
“Dampak dari kejadian Buluk, buat kami adalah sesuatu yang kami harus pertanggungjawabkan dari sisi Superglad. Buluk sudah memilih jalan yang dia pilih, kami pun harus terus melangkah dan terus berjalan. Banyak hal baik di Superglad yang harus tetap dipertahankan dan tidak boleh hilang. Buat kalian semua para heroes dan pendengar Superglad, kami akan berikan yang terbaik,” seru pihak band kepada MUSIKERAS, optimistis.
Lagu “Melangkah” sendiri, yang sudah dilepas sebagai rilisan tunggal pada 20 November 2022 lalu di semua platform digital, bukan stok lama yang diolah kembali. Melainkan murni karya lagu baru, dimana liriknya ditulis oleh Aduyz. Sekaligus, menjadi lagu pengenalan babak baru dan warna baru Superglad, dengan vokalis Iwan Bossman.
.
.
Iwan, memiliki karakter serta jangkauan vokal tinggi, yang sangat berbeda dibanding Buluk. Sehingga, terapan ke komposisi musiknya pun harus mengalami perubahan dibanding karya-karya Superglad sebelumnya. “Seperti atomosfir baru di tubuh Superglad dengan benang merah yang Superglad miliki. Ini adalah proses awal baru buat kami dan kami sangat optimis dan berikan yang terbaik buat para pendengar Superglad ke depannya.”
“Melangkah” bukan satu-satunya rencana terdekat Superglad. Sebuah album baru kini tengah digodok dan bakal mereka eksekusi dengan dukungan penuh dari Bend And Break, Bend And Break Guitar serta Bend And Break Records. Targetnya, album penuh tersebut bisa diluncurkan pada 3 Maret tahun depan, bertepatan peringatan hari jadi Superglad yang ke-20.
Bocoran lainnya, adalah rencana merilis album “The Best Of Superglad” pada awal 2023, yang akan dikemas dalam format piringan hitam (vinyl) eksklusif, dalam jumlah terbatas. Superglad tidak merekam ulang lagu-lagu terbaiknya – yang dicomot dari album pertama hingga yang terakhir – dengan formasi terkini. Melainkan, mereka tetap memakai rekaman asli yang menghadirkan vokal Buluk, dengan kualitas audio yang sudah mengalami pemolesan dan pelarasan ulang (remastered).
“Dalam hal royalti hak cipta, kami akan tetap memberikan kebijakan hak cipta Buluk, karena memang haknya,” ujar Superglad meyakinkan urusan legalitas lagu-lagunya.
Superglad terbentuk pada 2003 silam, dan langsung menancapkan ciri sebagai band penggeber rock bertenaga, tangkas dan enerjik, yang banyak terpengaruh keliaran punk rock yang telah tertancap kuat di jiwa para personelnya. Memulai kiprahnya lewat album debut ”The Superglad” (2003) dan terus produktif melahirkan karya album yang kaya karakter dan kreativitas. Di antaranya ada album “Tanpa Distorsi” (2013), dimana mereka menyanyikan ulang beberapa lagu terbaiknya dalam format akustik, serta album “Berandalan Ibukota” (2014) yang spesial lantaran melibatkan kolaborasi dengan berbagai musisi berkelas Tanah Air seperti mendiang Eben (Burgerkill), Roy Jeconiah (eks Boomerang), Farri Icksan Wibisana (The Sigit) hingga musisi reggae, Ras Muhammad. (mdy/MK01)
.
.