Usai melahirkan tiga lagu rilisan lepas, yakni “Sebelah Nyawa”, “Naked” dan “Hitori Janai” yang dapat didengarkan di berbagai platform digital, kini unit rock asal Jakarta, The Otherside melakukan manuver tajam untuk memanfaatkan momentum pergantian tahun. Tepatnya pada awal 2023 lalu, mereka memutuskan mengganti nama band menjadi Other Secrets. Pergantian tersebut, bertujuan agar publik dapat lebih mengenali bahwa band ini merupakan rupa lain dari sosok Aditya Pratama dalam karirnya sebagai musisi.
Ya, di skena ‘permukaan’, nama Aditya lebih dikenal sebagai gitaris di band pop terkenal, Element. Tapi di Other Secrets ini justru sangat merepresentasikan sisi lain dari Adit dalam bermusik. Sebuah proyek sampingan yang lebih mengedepankan kegesitan rock. Atau lebih tepatnya ia menyebutnya dengan istilah; VibeRocks.
Berangkat dari keinginan untuk menyalurkan hasrat memainkan musik rock, pada 2018 silam, Adit membentuk sebuah band dengan konsep yang memiliki suatu unsur berbeda dan ‘jarang’ ditemui di industri musik Indonesia. Maka tercetuslah sebuah ide untuk memadukan alat musik saksofon dengan musik rock, hingga menghasilkan rock yang unik.
“Untuk sebagian besar musisi udah banyak yang tahu sejak dulu, kalau di luar Element, gue emang sering main juga di komunitas-komunitas atau skena-skena dan underground gigs di Jakarta. Tapi buat yang bukan musisi emang kadang masih banyak yang terkaget-kaget kalau lihat gue, dianggapnya mentalnya terlalu jauh… hahaha,” seru Adit kepada MUSIKERAS, mengungkap latar-belakang kiprahnya.
.
.
Sejauh ini, Other Secrets sendiri juga diperkuat oleh formasi gitaris Jones Roma, vokalis Christian Alvin aka Cas Coldfire, dramer Naufal, bassis Achmad Haris dan saksofonis Filipus Jonathan yang mengemban tugas sebagai pemberi harmoni berbeda, yang tidak lazim terdengar di musik rock. Dan untuk merayakan identitas barunya, band ini telah meluncurkan karya lagu tunggal terbaru yang berjudul “Here to Stay” pada akhir Mei 2023 ini.
Lagu tersebut, menegaskan konsep viberocks dengan lirik yang ditulis oleh sang vokalis dan musik yang diracik bersama oleh personel Other Secrets lainnya. Proses rekaman dilakukan di Defjones Studio, Jakarta. Sementara untuk tugas sebagai produser dipercayakan kepada gitaris Jones, yang sekaligus ditunjuk untuk mematangkan lagu tersebut dalam pemolesan mixing dan mastering. Maklum, Jones terbilang sudah berpengalaman dalam urusan teknis suara, karena sejauh ini tercatat telah mengemban tugas sebagai sound engineer untuk beberapa pementasan musisi seperti Iwan Fals, Element hingga Govinda.
Lirik “Here to Stay” mengisahkan tentang seseorang yang mencintai pasangannya dengan sangat mendalam, tapi disajikan dalam takaran rock yang gagah. Other Secrets mengedepankan semboyan ‘louder than your heart’ dalam menyampaikan misi musikalnya itu.
Proses kreatif penggodokan “Here to Stay” dimulai oleh Adit, Jones dan Cas yang melakukan workshop di studio milik Jones (Defjones Studio). Ketiganya merancang kerangka dasar notasi dan musiknya. Sejak awal, menurut Adit, memang sudah terasa lagu baru mereka ini cenderung lebih ringan dan ‘terang’ ketimbang lagu rilisan sebelumnya, saat masih menggunakan nama The Otherside.
“Setelah kerangka dasar jadi, baru proses Naufal, Harris dan Filip untuk take (rekaman), tapi di waktu yang berbeda-beda. (Setelah) 50% musiknya jadi, Cas buat liriknya yang temanya lebih terinspirasi love and live urban style jaman sekarang. Jaksel (Jakarta Selatan) bangetlah… hahaha. Kurang lebih gitu prosesnya. Saat gue kasih porsi lebih ke Cas untuk berekspresi lebih total dalam proses produksi, justru ngebawa ke sesuatu… kayak ngelompat ke kamar baru yang lebih ringan, modern. Urban music, biar pun mungkin nggak pop-pop banget.”
Untuk referensi penggarapan “Here to Stay”, Adit menyebut kontribusi Cas dan Jones lumayan banyak memberi pengaruh musik sekarang, yang lebih minimalis tapi tetap terdengar mudah dicerna. Di antaranya dari band 1975, Normandie, Shrezzer hingga tentunya, Bring Me the Horizon.
Saat in Other Secrets masih merencanakan bakal melepas 2-3 lagu rilisan tunggal lagi, yang masing-masing berjarak sekitar dua bulanan, sebelum fokus menyatukan semua lagu tersebut, plus tiga lagu yang sudah dirilis sebelumnya, ke dalam sebuah kemasan album mini (EP). (mdy/MK01)
.
.