CEPHALGIA Muntahkan Demo ‘One Man Slamming’

Cikal bakal entitas cadas ini mulai digeliatkan di Garut, Jawa Barat pada 2020 lalu, ketika wabah Covid-19 baru mulai mengendus kehidupan manusia. Adalah gitaris Ilyas Ramdani yang menggagas Cephalgia – nama yang diambil dari sebuah penyakit kepala – lewat keisengan menulis lagu saat liburan kerja. Dan tahun ini, setelah melewati proses panjang yang tidak bisa dibilang lancar, akhirnya menghasilkan dua lagu yang berjudul “Voracious Amputation” dan “A Life Time Of Torture”. Karya inilah yang lantas dirilis dalam kemasan “Demo Promo 2023” pada 23 September 2023. 

Cephalgia sendiri berkonsep ‘one man slamming band’, hanya diperkuat Ilyas sendiri, tanpa rekan band dalam mengeksekusi instrumentasinya. Untuk proyek ini, nama Cephalgia yang resmi dikibarkan pada 23 Mei 2021 ini memang sengaja dibuat tidak berformat band. “Karena saya ingin mencoba hal baru dan genre baru yang lebih santai, karena saya juga mempunyai band lain yang ber-genre brutal death metal,” seru Ilyas kepada MUSIKERAS, mengungkap alasannya.

Dari segi musikal, Cephalgia diarahkan ke paham slamming dengan nuansa yang bikin senang dan bikin angguk-angguk. “Riff-riff gitar yang sederhana tapi menonjolkan karakter vokal,” ujar gitaris yang juga tergabung di band SAW ini menegaskan.  

Saat penggarapan “Voracious Amputation” dan “A Life Time Of Torture”, referensi musikal yang diserap untuk Cephalgia kebanyakan berasal dari band-band slamming/brutal death metal seperti Fatuous Rump (Taiwan), Guttural Slug (Denmark/AS), Abominable Putridity (Rusia) dan pejuang lokal Turbidity (Bandung). Ilyas mengaku meraciknya secara mandiri lantaran saat itu memang tak ada teman yang sefrekuensi. Khususnya dalam konteks metal.

.

.

“Demo Promo 2023” direkam pada akhir 2022 di rumah rekan Ilyas, sementara untuk pengolahan, penataan dan pelarasan suara (mixing dan mastering) dipercayakan kepada Ayato (Mikado Production), rekannya yang bersal dari Jepang.

“Sebelumnya saya hanya tanya-tanya tentang perilisan lagu di Instagram  pada dia, sebelum dia menawarkan diri untuk (melakukan) mixing dan mastering lagu ini. Saya kenal Ayato karena band dia pernah perfom di Garut dan dia seorang vokalis. Untuk proses rekamannya cukup lancar, dan mixing dan mastering juga tidak lama hanya beberapa revisi saja.”

Setelah peluncuran “Demo Promo 2023”, proyek Cephalgia akan diteruskan ke penggarapan album yang ditargetkan beramunisikan 10 lagu. Termasuk “Voracious Amputation” dan “A Life Time Of Torture”. Sejauh ini seluruh lagu sudah rampung direkam, hanya menyisakan tahapan mixing dan mastering.

Materi “Demo Promo 2023” bisa didengarkan di kanal Bandcamp dan Youtube. (aug/MK02)

.

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts