Pejuang metallic hardcore asal Bandung ini menyambut 2024 dengan merilis musik video terbaru mereka, dari trek tunggal berjudul “Kissing The Thorn Embrace The Sorrow”. Kali ini, Harsh masih menggunakan formula yang sama seperti karya-karya rekaman mereka sebelumnya, mencoba untuk tetap konsisten dengan apa yang sudah menjadi pakem Harsh. Kalau pun ada beberapa unsur baru yang disajikan, tetapi tidak mengurangi identitas bandnya selama ini. Video musiknya sendiri, juga bakal menggambarkan konsep album mini (EP) mereka, yang rencana akan diluncurkan dalam waktu dekat.

“Untuk saat ini sudah ada tiga materi baru yang sudah matang, termasuk ‘Kissing The Thorn Embrace The Sorrow’ ini,” ujar pihak Harsh kepada MUSIKERAS, memberi bocoran.

Rencana perilisan EP sebenarnya sudah dicanangkan Harsh bisa diluncurkan pada 2022 lalu.  Namun sayangnya, band yang dihuni formasi Ramanda ‘Amma’ Dwiputra (vokal), Moch Almauza ‘Amous’ Widya (gitar), Farid ‘Southstrip’ Fadhlurrazzaaq (gitar), Sonni Krisna Mancini (bass) dan Weganaldi ‘Gawski’ D. (dram) ini terhadang kendala serius, dimana komputer yang mereka gunakan untuk rekaman rusak dan menyebabkan hilangnya data lagu mereka. Akhirnya rencana perilisan EP digeser ke 2023. Sejauh ini sudah ada tiga materi baru yang sudah matang, termasuk “Kissing The Thorn Embrace The Sorrow”. 

“Kami (sempat) bikin ulang materi sisa dua lagu yang belum beres. Tapi nggak belajar dari pengalaman, belum sempet di back-up, komputernya rusak lagi… hehehe. Jadi semoga untuk kali ini kami bisa ngeluarin EP debut kami dengan aman dan sejahtera.”

Bisa dibilang, “Kissing The Thorn Embrace The Sorrow” menjadi salah satu trek yang cukup singkat proses pengerjaannya. Hanya sekitar lima hari, terhitung dari nol hingga masuk tahapan mixing dan mastering. Sebagian besar pengolahan musiknya dipercayakan kepada gitaris Amous, dimana ia banyak terpengaruh referensi musik dari band-band metalcore asal AS seperti END, Chamber, Boundaries hingga Wage War.

“Secara komposisi, kami masih menggunakan formula yang sama dengan materi-materi kami sebelumnya. Hanya, yang paling menonjol di trek ini, kami nambahin sedikit unsur teatrikal di bagian outro dengan tujuan untuk membuat suasana atmosferiknya makin terasa. Dan soal keistimewaan genre yang kami bawakan ini, buat kami ruang lingkup dan cakupan metallic hardcore ini sangat luas. Jadi nggak membatasi proses kreatif kami,” urai Harsh lagi mengungkap keistimewaan musik racikannya. 

Video musik “Kissing The Thorn Embrace The Sorrow” yang sudah ditayangkan di YouTube sejak 10 Januari 2024 lalu, digarap Harsh bersama rekan-rekan terdekat mereka, serta didukung oleh brand Hammerstout. Kini, Harsh juga tengah bersiap-siap menggelar tur pulau Jawa, ke beberapa kota yang dimulai dari Bandung, lalu ke Cipanas, Solo, Klaten dan Sidoarjo.

O ya, Harsh sendiri mulai menggeliat pada 2020, yang berawal dari kejenuhan Amous sebagai sound engineer. Ia lantas ngajak Amma buat isi vokal, dan menyusul Gawski, Farid dan Sonni. Karya lagu rilisan tunggal pertama yang mereka lahirkan berjudul “Curse” pada 23 Februari 2022, lalu disusul dua lagu berjudul “Serpent’s Hole”/“Realm of Lies” pada 4 Agustus 2023. (mdy/MK01)

.