Candil menggagas terbentuknya sebuah kolaborasi rock bernama The Brokers ini. Dilatari keinginan untuk terus menyalurkan kreativitas dalam konteks rock, mantan vokalis band rock Seurieus tersebut lantas mengajak rekan-rekannya yang seprofesi.
Awalnya dimaksudkan hanya melibatkan para vokalis rock seputaran Bintaro, Jakarta dan Tangerang Selatan. Kata ‘brokers’ adalah singkatan dari ‘Bintaro rockers’. Namun kemudian berkembang tanpa sekat kawasan tertentu.
Setengah bercanda, Dian Dipa Chandra alias Candil lalu menjelaskan maksud huruf “s” di akhir nama The Brokers. “S itu artinya ‘sekitarnya’. Jadi (makanya) sampai ke Bandung segala,” ujarnya sambil tergelak.
Karena di formasi The Brokers, Candil juga melibatkan Richie ‘FM’ Setiawan (mantan vokalis Five Minutes) yang berasal dari Bandung. Memperkuat dua vokalis lainnya, yakni Yanuar Dwi Putra aka Zian Spectre (eks Zigaz) dan Ramanda Almuna Kharisma Dinata aka Axl Ramanda (Drive).
Tapi seiring berjalannya waktu, proyek The Brokers menjadi semakin serius. Seperti bola salju. Terbukti dengan masuknya mereka ke dapur rekaman. Namun Candil menegaskan, proyek ini sama sekali tidak mengharuskan ada target tertentu dan tidak membatasi siapa saja musisi atau vokalis yang terlibat. Dibiarkan mengalir senatural mungkin. “Tetap sefleksibel mungkin. Yang bisa terlibat silakan, tapi yang tidak bisa ya tidak apa-apa,” cetusnya.
Untuk pengolahan materi lagu dan produksi rekaman, The Brokers lalu secara khusus meminta kepada Pay Burman Siburian (gitaris BIP/eks Slank) sebagai produser dan penata musiknya. “Kenapa harus Bang Pay? Banyak komposer lain, tapi beliaulah yang sangat mengikuti perkembangan musik era sekarang,” ujar Zian meyakinkan.
Bagi Pay, proyek The Brokers adalah sebuah konsep yang pastinya sangat menarik. Karena menggabungkan berbagai karakter vokal, dengan ciri khasnya masing-masing. Ia meyakini The Brokers akan menjadi nama baru di pentas rock yang diyakini bisa membawa angin segar.
“Yang seru, mereka bergabung di satu lagu, tapi dengan karakter yang sangat berbeda satu sama lain. Sebagai sebuah konsep ini udah seru. Orang jadi pengen tau ini jadinya seperti apa…,” ujar Pay kepada MUSIKERAS meyakinkan.
Ketika disepakati untuk rekaman, Candil dan vokalis lainnya lantas menyortir beberapa stok lagu karya Pay, untuk dijadikan rilisan tunggal debut. Hasilnya, terpilihlah sebuah lagu bertajuk “Thank You”, yang dianggap sesuai dengan misi The Brokers. Sebuah lagu yang menurut Pay, spirit musiknya sesuai dengan misi di balik terbentuknya The Brokers.
“Pas kami denger lagu ini paling cocoklah. Temanya pertemanan atau persahabatan,” ujar Candil menimpali.
Yang menarik, lanjut Candil lagi, beat lagu tersebut sangat enak didengarkan. Menggugah semangat. “Waktu didenger langsung klik aja. Tapi emang (lagu) ini agak beda nuansanya dibanding yang biasa gue bikin sendiri. Tetep rock, tapi lebih mengeluarkan sisi lain dari gue.”
Pay sedikit menggambarkan bahwa ia benar-benar mengarahkan pola aransemen musik dan vokal di lagu “Thank You” berdasarkan perbedaan karakter yang dimiliki setiap vokalis. Tidak sekadar bernyanyi bergantian, namun menempatkan vokal masing-masing di porsi yang paling pas. Misalnya karakter Candil dan Zian yang cenderung tinggi dan distortif, dikombinasikan dengan vokal Axl dan Richie yang diposisikan mengambil porsi clean dan nada-nada rendah.
Sekali lagi, dengan hadirnya The Brokers, dan khususnya lagu “Thank You” di pentas rock Tanah Air, baik Pay maupun para vokalis yang terlibat tidak ingin terlalu ambil pusing memikirkan apakah lagu tersebut bisa diterima khalayak atau tidak. Karena paling tidak, menurut Pay, setiap jenis musik ada tempatnya masing-masing. Dan para vokalis yang terlibat di The Brokers sendiri, kenyataannya masing-masing mempunyai basis penggemar yang sangat banyak. “Yang penting adalah, bagaimana lagu itu bisa sampai ke ke audiens aja,” katanya.
The Brokers sendiri, juga tidak akan berhenti di lagu “Thank You” saja. Tentunya akan ada jadwal-jadwal manggung, atau mungkin karya baru lagi, yang bisa melibatkan vokalis-vokalis rock lainnya. “Pokoknya kami ingin ada sesuatu yang baru lagi di dunia rock. Biar seru lagi,” seru Zian penuh semangat.
Lagu “Thank You” ditulis oleh Rio Ricardo dan Irine Anastasya Pricilia, dengan arahan produser Bos Jabrik dan Pay Burman, dan diedarkan via label J83 Music. Pada 22 Maret 2024 mendatang, “Thank You” bakal ditebar ke berbagai platform digital. (aug/MK02)
.