CHOICE: Dua Lagu Baru dalam Satu Energi Baru

Dua lagu terbaru yang dirilis CHOICE secara bersamaan, menjadi penanda babak baru band ini, yang menolak terjegal jarak terpisah para personelnya.
choice
CHOICE

CHOICE sudah memulai pasang kuda-kuda menuju perilisan album mini (EP). Tahapannya masih jauh, namun paling tidak, dua lagu baru format maxi-single telah mereka lontarkan sebagai pemanasan.

Dua lagu yang telah dirilis oleh unit hardcore/punk asal Bandung, Jawa Barat ini masing-masing bertajuk “Trying to Break” dan “Tear This Fear”.

Rilisan tersebut menandai babak baru dalam perjalanan musik CHOICE, setelah sebelumnya meluncurkan album kedua, “Ugly Truth” (2 Januari 2021) serta lagu rilisan tunggal berjudul“The Quicksand” (1 November 2021) melalui Samstrong Records.

Lewat lagu barunya, vokalis Ramdi Saikal, gitaris Gilang Ginanjar dan Fareza Fadillah, bassis Alvin Pahrul serta dramer Randi Kurniawan (Rankur) mencoba menggambarkan perjuangan melepaskan diri dari tekanan dan kebuntuan hidup. Khususnya di lirik lagu “Trying to Break”.

Sementara di “Tear This Fear”, CHOICE menyerukan pernyataan tegas untuk menghancurkan rasa takut dan menghadapi masa lalu. Kedua lagu membentuk perjalanan dari keterpurukan menuju kebangkitan, yang dibungkus dalam energi hardcore/punk khas band ini.

Kepada MUSIKERAS, pihak band menceritakan proses kreatif penggarapan “Trying to Break” dan “Tear This Fear” yang ternyata, bisa dibilang dadakan atau spontan. Saat kedua lagu tersebut dirasa selesai dibuat pada hari Sabtu, 2 Agustus 20205 lalu di studio Chronic.

Keesokan harinya, pada saat menjalani perjalanan menuju Garut untuk sebuah pertunjukan, mereka langsung sepakat menghubungi studio Teargas Lab untuk menanyakan ketersedian studio untuk melakukan rekaman pada Senin pagi, 4 Agustus.

“Pada saat proses perekamannya hanya memakan waktu satu shift. Bahkan di lagu ‘Trying To Break’, baru selesai diberi lirik pada hari H atau setelah proses instrumen selesai direkam. Tidak seperti lagu ‘Tear This Fear’ yang sebelumnya sudah diberi lirik karena guide lagu sudah dibuat jauh-jauh hari. Berbeda dengan ‘Trying To Break’ yang jadi pada hari sabtu di studio,” urai kubu CHOICE panjang lebar.

Network of Friendship

Ada yang berbeda di terapan hardcore/punk di kedua lagu baru tersebut. Paling tidak, menurut tuturan mereka, testimoni dari kawan-kawan band yang sudah mendengar “Trying to Break” dan “Tear This Fear” sejak 22 Agustus di kanal Bandcamp, serta dari komentar-komentar lain, kebanyakan menilai lagu-lagu tersebut lumayan jauh berbeda dibanding lagu-lagu CHOICE sebelumnya.

“Karena di album sebelumnya, kami memainkan musik yang temponya lebih cepat. Dan ada juga yang bilang kalau maxi-single ini (merupakan) karya Choice paling proper dibanding sebelumnya. Tapi sejatinya, musik hardcore punk yang kami tulis tanpa basa-basi. Straight to the point!”

choice

Sementara untuk referensi secara musikal, pihak band antara lain menyebut band-band hardcore asal AS seperti Carry On, In My Eyes dan Warzone sebagai acuan.

“Karena sering cover lagu-lagu mereka juga. Mungkin itu yang bikin mereka jadi acuan di maxi-single terbaru kami.”

Dalam penggarapan “Trying to Break” dan “Tear This Fear”, para personel band ini banyak mendapat bantuan dari rekan-rekan yang mereka temui atau telah mengenal CHOICE sejak awal terbantuk pada 2012 silam hingga sekarang.

Mulai dari desain sampul yang dieksekusi oleh Bayu Handika dari Jakarta, lalu tipe logo oleh Rifky Nugraha dari Bandung, foto oleh TitikxCerah dari Cipanas serta polesan mixing dan mastering oleh Nekrolabs, Bandung.

Sejak awal, band ini memang lahir dari semangat ‘network of friendship’, dimana mereka memulai langkah dari panggung-panggung lokal hingga tur lintas kota, melewati berbagai pergantian personel namun tetap konsisten menjaga energi dan spirit hardcore/punk.

Bagi CHOICE, ‘network of friendship’ adalah bukti nyata bahwa ikatan dalam komunitas hardcore/punk memiliki dampak besar. Tidak peduli sejauh apa jaraknya, CHOICE tetap mampu bertahan, menjaga komunikasi, dan mempertahankan persahabatan—bahkan di tengah krisis sekalipun.

Mereka juga membuktikan bahwa jarak bukan penghalang untuk berkarya. Formasi awal dihuni personel yang berdomisili di Cipanas – Ciranjang, hingga kini yang berformasi antara Cipanas – Bandung.

Sejauh ini, CHOICE telah menghasilkan beberapa karya rekaman sebelum melontarkan “Trying to Break” dan “Tear This Fear”. Dimulai dari karya demo live berisi empat lagu pada 2012 silam. Setelah itu terlibat di perilisan album kompilasi “Just Do The Edge”, rilisan Commitment Record Asia (2013).

Pada 7 Agustus 2015, menjadi tonggak penting dalam perjalanan CHOICE. Sebanyak 12 lagu direkam dan dirilis dalam sebuah album penuh debut bertajuk “Still Burn”. Album ini diproduksi self-release dalam jumlah terbatas, yaitu hanya 50 keping dalam format CD-R serta 50 unit kaset yang dirilis bekerja sama dengan Eltapes Records.

Sambil menjalani beberapa penampilan dari panggung ke panggung, tur lintas kota serta beberapa kali pergantian personel, namun semangat berkarya tetap terjaga.

Pada periode 2020–2021, proses rekaman album kedua “Ugly Truth” beserta satu lagu tunggal berjudul “The Quicksand” pun berhasil diselesaikan.

Kini, CHOICE berharap, kedua lagu barunya mampu menangkap semangat yang selalu mereka bawa di atas panggung dan menghubungkannya kembali dengan para pendengar, baik lama maupun baru. (mdy/MK01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
marryanne
Read More

MARRYANNE: “Kami Bukan 100% Shoegaze!”

Menyongsong tur akhir tahun yang akan mereka jalani, Marryanne rilis ulang album mini (EP) “Into The Void”, sambil siapkan materi karya berikutnya.
worthless
Read More

WORTHLESS: Dari Rasa Sakit Menjadi Duka

Dengan formasi terkini, Worthless tunjukkan kematangan dalam meramu karya yang penuh intensitas, lewat sebuah album mini (EP) terbaru.