Bongabonga kembali berkolaborasi dengan tiga Oshi, mantan personel grup idol fenomenal, JKT48. Tapi kali ini bukan sebatas di panggung, melainkan ke dapur rekaman lagi.
Bahkan lebih jauh, kerja sama keduanya juga disiapkan untuk sebuah album mini (EP) bermuatan lima lagu.
“Kami sudah merekam musik lima lagu, tapi baru dua yang udah direkam vokalnya. Semoga sih awal tahun depan bisa rilis. Soalnya timeline Bongabonga di studio rekaman tahun ini cukup padet,” beber vokalis Daniel Mardhany kepada MUSIKERAS memberi bocoran.
Ide kolaborasi di rekaman itu sendiri muncul dari pemain bass, Bonny Sidharta. Lalu Daniel, gitaris Coki Bollemeyer dan Welby Cahyadi serta dramer Alvin Eka Putra menyambut ide tersebut dengan antusias. Mereka menganggap ide itu sebuah tantangan dan pengalaman baru.
Mereka membayangkan thrash metal yang bakal terdengar ‘ngepop’ dengan nuansa ala musik anime adalah sesuatu yang menarik bagi supergrup metal asal Jakarta ini.
Ditambah lagi, hampir semua personel Bongabonga menggemari dan menonton serial kartun Jepang sejak kecil.
Lalu, ketika ide itu disampaikan kepada tiga Oshi, yakni Cindy Yuvia, Michelle Christo dan Zhavanya ‘Vanya’ Meidi (pengganti Ayana Shahab yang berhalangan), gayung bersambut.
“Kami nyambung juga dengan mereka pas ngobrol, meskipun beda usianya cukup jauh,” kata Daniel soal alasan mengajak tiga Oshi untuk berkolaborasi.
A Space Odyssey
Judul “Eksodus Menuju Venus” terdengar berima dan bernuansa seperti sebuah film penuh petualangan. Ketika menulis liriknya, Daniel membayangkan bumi sudah tak aman dan tak kondusif untuk ditinggali, sehingga manusia mencoba menjelajah planet lain dan Venus jadi pilihan.
Secara lirik, Venus dipilih karena itu adalah planet sang bintang fajar. Dan di rilisan lagu lepas Bongabonga sebelumnya yang berjudul “Horison Alam Khayal”, mereka menyebut bintang fajar di sana.
Cukup menantang proses penulisan liriknya, menurut Daniel. Karena ia harus memposisikan dirinya sebagai tiga Oshi. Jadi tidak mungkin ia memakai kata-kata atau kalimat sarkas ala Bongabonga di proyek kolaborasi ini.
Sebagai sumber inpirasi, Daniel mengakui banyak terinspirasi dari film atau anime macam Dragon Ball, Saint Seiya, Akira, Evangelion, The Simpsons hingga A Space Odyssey.
“Terus gue sambungin sama fenomena di kehidupannya nyata. Jadi liriknya di antara sureal dan realitas, hahaha! Banyak gue dapet inspirasi saat nonton film kartun bareng anak gue. Misalnya film-film kartun seputar dinosaurus,” urai Daniel meyakinkan.
Power Metal
Sejak intro diraungkan, “Eksodus Menuju Venus” langsung didesingkan oleh permainan riff gitar yang menghajar, mengawal vokal sahut-sahutan yang kasar dan manis namun bertenaga secara bersamaan. Dipadukan dengan entakan dram yang rapat dan repetitif seperti rentetan senjata.
Seperti membawa pendengar lagu tersebut ke suasana seolah berada dalam sebuah pesawat ruang angkasa yang sedang terbang berjuang menembus badai asteroid.
Welby mengungkapkan, bahwa saat menjalani rekamannya, mereka mencurahkan perhatian penuh dalam proses penyatuan karakter masing-masing personel, dan menyesuaikannya dengan konsep lagu yang agak beda dibanding materi Bongabonga sebelumnya.
“Karena lagu ini punya pendekatan power metal dengan elemen yang lebih megah dan melodik, jadi butuh penyesuaian agar tetap terasa ‘Bongabonga banget’,” kata Welby, yang dipercayakan meracik komposisi musiknya keseluruhan.
Selain itu, karena ada kolaborasi dengan tiga Oshi, para personel Bongabonga juga harus memikirkan bagaimana suara mereka bisa menyatu secara harmonis tanpa kehilangan energi khas bandnya sendiri.
Kendati demikian, menjalani proses rekamannya memberi keseruan tersendiri bagi Daniel, Bonny, Welby, Coki dan Alvin. “Itu selalu menjadi momen paling seru. Apalagi kali ini ada featuring juga,” seru Welby.
Sejak tercetus ide untuk berkolaborasi dengan Yupi, Michelle dan Ayana, mereka langsung sepakat mengarahkan musik Bongabonga kali ini ke nuansa power metal.
“Menurut gw pribadi, pendekatan itu masih nyambung banget sama style vokal yang clean dan cocok sama karakter vokalnya Daniel,” kata Welby lagi.
Sementara untuk referensi aransemennya, Welby banyak mendengarkan musik-musik dari band seperti X Japan dan Ironbunny (Jepang), Bütcher (Belgia) hingga Helloween (Jerman).
“Tinggal diracik dan diramu biar tetap sesuai sama karakter Bongabonga yang ada di album self-titled. Ditambah lagi, (juga) ada bantuan di notasi vokal dari Pandu (Priyanto), yang memang sering jadi produser lagu bernuansa Jepang, supaya nada yang keluar tak terdengar dipaksakan. Jadi proses pembuatannya juga lumayan cepat!”
“Eksodus Menuju Venus” mengawali jalan menuju perampungan album kolaborasi Bongabonga dengan tiga Oshi. Diharapkan bisa rilis awal tahun depan. Namun secara paralel, Bongabonga juga baru saja menyelesaikan proses rekaman album penuh kedua mereka.
“Kesibukan menggarap album kedua dan EP ini yang bikin kami memutuskan fokus di studio dan tidak manggung dulu. Kalau sekarang sih kami udah siap manggung lagi, karena PR di studio udah banyak yang beres.”
Hari ini, lagu “Eksodus Menuju Venus” sudah diterbangkan ke berbagai platform digital, termasuk di tautan kanal YouTube ini. (mdy/MK01)