STOWAWAY: Energi Punk yang Tak Terduga

“La Primo”, lagu terbaru dari Stowaway memadukan luapan punk yang energik dengan suntikan elemen city pop, jazz hingga math rock.
stowaway
STOWAWAY

Stowaway menandai eksplorasi musikalnya, sekaligus perkenalan mendalam terhadap karakter musik mereka lewat lagu rilisan tunggal terbarunya yang bertajuk “La Primo”.

Sebuah komposisi lagu yang mengungkap tema tentang seseorang yang awalnya begitu yakin pada suatu hal, namun seiring waktu sadar bahwa keyakinan itu hanyalah semu dan penuh tipu daya.

Kisah ini, menurut Stowaway, lahir dari pengalaman yang mungkin juga dirasakan banyak orang, sehingga lagu tersebut terasa dekat dan relevan. Salah satu potongan liriknya, ‘I wouldn’t waste my time telling you something’s wrong’ mencerminkan kejujuran sekaligus refleksi diri yang pas dengan kondisi saat ini.

“Dari segi lirik, kami lebih sering membahas problematika sehari-hari ketimbang isu-isu sosial politik yang bersifat protes atau satir, yang biasanya ada di lagu-lagu punk,” urai pihak band kepada MUSIKERAS, menegaskan konsep pesan lagunya.

Dengan formasi sederhana yang dihuni vokalis dan gitaris Galih Adityaputra (Abit), gitaris Aji Kurnia (Jikur), bassis Ardhi Dibyo Prakoso (Chikmaw) dan dramer Gilang Romadhon, Stowaway berhasil menghadirkan sound yang simpel namun tetap energetik.

Walaupun sebagian besar lagu ini menjaga nuansa murni punk, bagian outro menghadirkan sentuhan yang unik. Tempo dram yang melambat, gitar clean yang dibaluti efek chorus, serta bassline yang atraktif menghadirkan nuansa city pop yang jarang ditemukan di lagu punk.

“Dari segi musikal, Stowaway terasa agak berbeda di pendengar dari segi penulisan dan aransemen lagu karena kami kerap mengambil inspirasi penulisan lagu justru bukan dari genre punk/pop punk,” lanjut mereka.

Inspirasinya, Stowaway mengakui kebanyakan justru datang dari paham lain seperti city pop, jazz hingga math rock. Sebuah formula yang mereka sebut juga sering diterapkan oleh band-band Jepang.

“Namun semua unsur genre itu tetap dibalut dengan skank beat khas lagu punk, yang membuat identitas punknya justru masih ada pada drum beat.”

Keberanian Stowaway – yang juga mendengarkan musik-musik dari Rufio, Dustbox dan Totalfat sebagai referensi – dalam mengotak-atik aransemen membuat “La Primo” terdengar lebih dari sekadar lagu punk berenergi tinggi. Ada bagian-bagian yang memberi dinamika, sehingga alurnya terasa hidup dan enak untuk berdansa.

Energi vokal yang bergelora berpadu dengan musik yang solid, membuat lagu tersebut terdengar semakin bernyawa dan pesannya tersampaikan dengan jelas.

Proses rekaman “La Primo” sendiri dilakukan para personel band asal Tangerang Selatan ini di dua tempat berbeda. Khusus rekaman vokal dan instrumen selain dram dilakukan di Terang Jaya Studio. Sedangkan untuk drum dieksekusi di Studio Sepuluh. Keduanya berlokasi di Cinere, Depok.

Mereka menjalani keseluruhan proses selama sekitar 7 – 8 bulan karena kerap mengalami perubahan aransemen serta perpindahan lokasi rekaman. “Lebih lama saat proses produksi lagu daripada saat saat syuting video klip,” cetus mereka beralasan.

Tonton video klipnya di tautan kanal YouTube ini.

stowaway

Saat ini, “La Primo” bukan satu-satunya lagu baru yang telah dikerjakan Stowaway. Karena ada rencana untuk segera memproduksi sebuah album mini (EP), maka mereka juga sudah menyiapkan beberapa materi lagu yang nantinya akan menghiasi EP tersebut.

“Sejauh ini proses pengerjaan sudah menghasilkan tiga demo lagu baru, total jumlah lagu yang nantinya akan ada di dalam EP sebanyak enam lagu. Semoga segala prosesnya bisa lancar dan terlaksana dengan baik.”

Sebelumnya, band yang terbentuk sejak 2020 silam ini telah merilis sebuah EP berisi dua lagu yang berjudul “Never Met and See The Light” pada 24 September 2021.

Kini lewat “La Primo”, Stowaway ingin mengajak pendengarnya masuk lebih dalam ke dunia mereka. Bukan sekadar representasi musikal, namun lagu ini juga merupakan sebuah pernyataan jati diri. Dengan aransemen yang berani, variatif serta energi yang menggugah. (mdy/MK01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
ssis
Read More

SSIS: Bukan Sekadar Teriak dan Distorsi

Awalnya dikenal memainkan pop punk, tapi kini SSIS bergerak menuju modern rock dengan sentuhan emosional di lagu terbarunya, “Luka”.