REOG Ungkap Perbedaan Skena ‘Bawah Tanah’ di AS dan Indonesia

Bertepatan dengan peluncuran video musik “Not My Way”, REOG ungkap keinginannya untuk kembali tur dan tampil di festival di Indonesia.
reog
REOG

REOG merilis video musik lagu berjudul “Not my Way” secara resmi pada 15 Agustus 2025 lalu. Materi visualisasinya, diambil dari momen tur unit cadas asal Los Angeles, AS ini di Indonesia pada 2024 lalu, yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

Lewat tur itu, band yang digerakkan oleh vokalis dan gitaris asal Indonesia, Victor ‘Sammy T’ Tampubolon beserta bassis dan dramer asal AS, yakni Ralph Beam Jon Asher tersebut, berharap dapat menggali lebih dalam budaya Indonesia yang menjadi sumber nama band mereka, dan membagikannya kepada mereka yang kurang atau belum mengenal negara ini.

Ya, nama REOG memang diambil dari jenis tarian dan festival tradisional legendaris dari wilayah Ponorogo, Jawa Timur.

Bagi Sammy, tur itu bukan sekadar pulang kampung, melainkan kesempatan untuk memperkenalkan Indonesia kepada kedua personel REOG yang berasal dari AS, sehingga kunjungan perdana mereka tersebut bisa memberikan apresiasi lebih dalam terhadap latar belakang band REOG ini.

Selain itu, juga menjadi momen pertama bagi REOG berkolaborasi dengan gitaris asal Indonesia, Bayu Mahardika (atau yang lebih dikenal dengan nama panggung, Bay Guitaro) dan tampil di depan para penggemar rock dan heavy metal Tanah Air.

Perjalanan tur itu sendiri bervariasi, mulai dari berbagi panggung festival dengan legenda rock Indonesia, Superman is Dead (SID), hingga tampil di bar kecil pinggir jalan yang sering dikunjungi oleh band dari skena Rockabilly populer dan band cover lokal.

Mereka juga bertemu dan tinggal bersama penduduk lokal di Jawa, Bali dan di Yogyakarta, selama tur berlangsung.

Nah, dalam visualisasi video musik “Not My Way” arahan Novi Hartoyo – seorang produser/direktur video musik Indonesia yang terkenal – menampilkan momen-momen liar, epik serta terkadang tenang dan intim, dari sudut pandang yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Lagu “Not my Way” sendiri merupakan salah satu amunisi album debut self-titled REOG yang diluncurkan pada 21 November 2024.

Sebuah komposisi keras bernuansa Metallica era awal dan Judas Priest, yang menampilkan puncak kualitas REOG. Disemburkan lewat riff gitar berhulu ledak thrash metal yang membara, chorus yang cathcy serta breakdown nan epik. 

Unsur Megadeth

Di racikan formula musiknya, REOG memasukkan banyak elemen rock dan metal ke dalam komposisinya.

Kepada MUSIKERAS, Sammy mengungkapkan bahwa mereka mengombinasikan dan menyuntikkan pengaruh thrash metal, glam metal, classic hard rock, melodic metal, hingga unsur modern dan melodic death metal.

Bahkan, juga ada pengaruh dari band-band rock ternama Indonesia seperti Slank, Dewa, Roxx, Edane dan banyak lagi.

“Saya memang masih ter-influence dengan rock Indonesia. Walau sudah merantau sejak lepas SMA, tapi musik-musik Tanah Air masih lengket di telinga dan di hati,” seru Sammy meyakinkan.

Lalu, pengaruh-pengaruh tadi dilebur bersama pengaruh-pengaruh lain yang dibawa oleh Ralph Beam yang menyukai classic metal, serta Jon Asher yang lebih cenderung ke modern metal.

“Jadi bukan hanya asal cepat dan sangar aja, tapi selalu dengan melodic singing dan riff-riff yang catchy!”

Lebih jauh, Sammy T juga menegaskan bahwa memang, semua yang keluar dari jari dan tangan para personelnya, selalu diterjemahkan menjadi dentuman dram yang keras, alur betotan bass yang solid serta raungan gitar bertensi tinggi.

Di komposisi lagu “Island Of The Gods” misalnya. Liriknya berkisah tentang membayangkan ke Pulau Bali di tengah-tengah kesibukan kerja sehari-hari di perantauan. Garapan musiknya, cenderung mengacu ke gaya Megadeth dan Ozzy Osbourne.

We love Megadeth and Ozzy!

Lalu di “Daily Grind”, REOG juga menerapkan permainan gitar yang terinspirasi secara tidak langsung dari band-band seperti AC/DC dan juga Megadeth.

“Hampir semua lagu kami ada unsur Megadeth-nya. Kami suka dengan riff-riff yang dynamic dan groovy,” seru Sammy blak-blakan.

Di lagu “Against The World”, banyak menggunakan kord Major, yang menghasilkan cita rasa band-band seperti Whitesnake dan Def Leppard, kendati terapan riff di bagian intro dan outro lebih bernuansa Motley Crue.

Namun dari sembilan lagu yang menghantam kuping di album debut REOG, “iBrainless” merupakan salah satu komposisi yang menuntut eksekusi instrumen yang detail dan menantang.

Musiknya didominasi warna metal modern dengan groove yang swinging seperti Lamb Of God. Permainan dram terbilang tricky, plus ada suguhan permainan gitar solo simpel yang melodius yang kemudian disusul terapan permainan tapping solo yang cepat.

“Lagu ini lumayan cepat temponya. Tapi pada saat rekaman, kami musti pakai metronom yang lambat supaya groove-nya dapet. Rada tricky memang!”

Lagu “Against The World” juga disebut Sammy membutuhkan konsentrasi tinggi dalam mengeksekusi musiknya. Lagu ini mungkin merupakan komposisi yang paling lambat temponya di album, namun sangat banyak menghadirkan manuver jebakan.

“Untuk mendapatkan detail-detail itu, kami lama sekali merekam lagu ini. Gitar solonya juga kami buat yang catchy dan melodic, yang mungkin bisa dibilang terinspirasi sama Skid Row. Lagu-lagu lainnya yang tempo cepat malah lebih gampang direkam.”

reog

Keep It Heavy!

Lewat REOG yang terbentuk sejak 2005 di AS, Sammy bisa melihat dengan jelas perbedaan besar dari pergerakan musik keras ‘bawah tanah’ di AS, dengan apa yang berlangsung di kampung halamannya, Indonesia.

Menurutnya, dalam beberapa aspek, skena musik di Indonesia malah lebih subur, karena banyak sekali festival di Indonesia. Sementara di AS, festival untuk musik-musik underground lebih jarang dan cenderung terpecah-pecah.

Namun di sisi lain, kualitas band lokal di AS rata-rata memang lebih siap tampil secara profesional. Juga lebih orisinal dan tidak terlihat sekadar meniru.

“Kalau belum siap manggung, mending latihan dulu yang banyak. Juga tulis lagu yang banyak,” urainya memberi saran.

Makanya, karena lebih banyak festival di Indonesia, REOG berharap bisa menjajal panggung-panggung festival dan menjalani tur lagi di Indonesia. “Kami akan bikin musik terus. Musik yang ingin kami mainkan. Konsentrasi di situ aja. Keep it heavy, friends!”

Untuk menyusul momentum yang telah dibangun lewat album debutnya, kini REOG telah menyiapkan deretan lagu rilisan tunggal yang siap diluncurkan tahun depan. Dan kemungkinan besar, salah satunya merupakan nomor cover dari sebuah lagu classic metal yang sangat mereka sukai.

Dengarkan album debut self-titled dan tonton video musik “Not My Way”, masing-masing via tautan kanal Bandcamp dan YouTube ini. (mudya/MK01)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts