Exentrix, band rock asal Depok, kembali menyalurkan luapan distorsi sarat energi di lagu rilisan tunggal terbarunya yang bertajuk “Hey Jiwa Muda”.
Tetap mengeksplorasi paham rock, namun dua personelnya yang tersisa, yakni vokalis Tommy Rahmat Sukarno dan gitaris Giwe Santos kali ini menegaskan pesan yang relevan untuk generasi muda bangsa di lagu barunya itu.
Lebih dari sekadar musik, “Hey Jiwa Muda” membawa tema penting tentang persatuan di antara berbagai perbedaan di Indonesia.
Melalui liriknya, Exentrix mengajak pendengar, khususnya kaum muda, untuk merayakan kebhinekaan, meninggalkan sekat, dan bersama-sama membangun masa depan yang harmonis.
“Kami percaya bahwa musik punya kekuatan untuk menyatukan,” ujar Tommy, mewakili Exentrix.
“Lagu ini adalah seruan kami agar kita semua, dengan segala latar belakang dan perbedaan, bisa bersatu dalam semangat persaudaraan dan gotong royong, sesuai dengan jati diri bangsa kita.”
Rock Gen Z
Ketika memulai proses penggarapan “Hey Jiwa Muda”, Tommy dan Giwe mengakui sebenarnya sempat kesulitan mencari pengisi instrumen bass dan dram. Ditambah lagi, mereka juga kesulitan mencari waktu untuk menemui beberapa calon.
Sampai suatu saat, ketika Tommy bertandang ke studio Blackant, Depok, seorang rekannya menawarkan untuk mengajak dramer Farhan Al Farizy.
Singkat cerita, Tommy langsung menemui Farhan dan memintanya mengeksekusi porsi dram di lagu “Hey Jiwa Muda”. Lalu, Farhan sendiri lantas juga menawarkan ke Satura, rekannya yang pemain bass untuk ikut berkontribusi di lagu baru Exentrix.
“Anak Gen Z yang baru saja lulus SMU dan juga baru aja memenangkan festival bass se-Indonesia di Jakarta,” ujar Tommy kepada MUSIKERAS, tentang sosok Satura.
Proses rekaman “Hey Jiwa Muda” berlangsung cukup cepat karena Tommy dan Giwe mencoba menyiasati dengan melakukan latihan bersama lebih dulu sebelumnya untuk menyatukan ‘ikatan rasa’. Proses rekaman hanya membutuhkan waktu dua shift, yang dilakukan di studio Blackant.
Glam Rock
“Hey Jiwa Muda” dirajut dengan beat yang dinamis dan ritme yang adiktif, dirancang untuk memompa semangat pendengar dan membuat mereka ikut bergerak.
Menurut Tommy, musikalitas Exentrix sejak awal bisa dibilang cenderung ke rock and roll ala band rock legendaris macam Aerosmith. Namun kali ini, mereka mencoba membuat sound yang lebih kental di distorsinya.
“Karena lagu ini emang dikonsep energik untuk mengajak pendengar semangat dengan beat-nya, melodi yang kuat serta lirik yang mendalam,” seru Tommy.
Sejak awal Exentrix hadir di blantika musik Indonesia pada 2010 silam, lanjutnya, cukup banyak menjadi sorotan. Dari materi hingga kostum yang glam adalah salah satu ciri khas Exentrix saat tampil di panggung.
“Dan di lagu ini sepertinya belum ada band rock Indonesia yang mempunyai materi ajakan untuk memahami arti sebuah perbedaan dalam kebhinekaan Indonesia.”
Untuk referensi, “Hey Jiwa Muda” cukup banyak terpengaruh band rock dari era 80 dan 90-an macam Extreme, Gun N’ Rose hingga AC/DC. Teriakan vokal Tommy mengingatkan kembali ke era William ‘Axl’ Rose (GN’R) atau Arul Efansyah (eks Power Metal) yang kerap bernyanyi dengan nada tinggi.
Selain itu, isian gitar Giwe juga seakan mengajak dan menantang generasi muda untuk membuat lagu rock yang berteknik tinggi, namun tetap harmonis dan nyaman terdengar di telinga penikmat musik Indonesia.
Sambil menyiapkan video musik untuk lagu “Hey Jiwa Muda”, tahun depan, Exentrix juga mencanangkan melakukan sebuah tur promo. (mdy/MK01)