Berawal dari projek ‘solo’ dari dramer Hendika Dwi Prasetyo pada 2019 lalu, dimana kontur progresif dikombinasikan dengan nuansa orkestra serta etnik. Namun karena keterbatasan sumber daya manusia dan susah untuk mengaplikasikannya secara live, maka tahun berikutnya Hendika pun membentuk formasi yang diperkuat tujuh personel. Itulah cikal bakal lahirnya Beyond Symphonic yang mencoba menyumbangkan geliat di ranah progresif rock. 

Hasilnya, band asal Yogyakarta ini pun merilis sebuah video lirik dari komposisi lagu mereka yang bertajuk “The Voice of Eternity”, yang diunggah di kanal YouTube Beyond Symphonic Official. Langkah ini merupakan pemanasan sebelum Hendika, Awib Mardhi (vokal), Nisia Hertanto (gitar), Rivaldy / Bob (gitar), Lintang Damar Langit (bass), Robin Sandi (piano) dan Bagas Adhitia Prasetyo (gamelan) merilis materi album penuh tahun depan.

“The Voice of Eternity” ditulis oleh sang pendiri, Hendika yang lantas direkam, mixing dan mastering di Samastha Soundlab. Sebuah single yang liriknya bercerita tentang seseorang yang ingin hidup abadi di dunia ini. Single ini juga dikerjakan secara paralel dengan materi album penuh yang sudah berjalan hampir setahun ini, dan rencananya bakal direkam di Yogyakarta sebagai identitas asal band ini.

Dari segi musikal, Hendika menyebut “The Voice of Eternity” condong ke musik festival rock era ’90an sebagai pondasinya dengan ciri khas hitungan beat yang ganjil. “Untuk referensi sendiri ada beberapa dari dalam maupun luar negeri. Di Indonesia kayak Kaisar, Discuss, Power Metal dan untuk referensi luar pastinya ya Dream Theater,” cetus Hendika kepada MUSIKERAS, menegaskan.

Sejauh ini, materi album sudah mendekati tahapan final, dan dicanangkan bakal disesaki delapan trek progresif yang unik. Namun sampai saat ini, pihak band belum bisa memastikan tanggal pasti untuk merilis albumnya, namun yang pasti dieksekusi tahun depan. “Tunggu saja pengumuman dari kami di Instagram atau Facebook.” (aug/MK02)

.