Komplotan Perompak SHANGHAI KARATE CLUB Siap Lepas Album Debut

Nama band asal Medan, Sumatera Utara ini unik, dan pastinya menarik perhatian. Tapi bagi bandnya, nama itu terdengar keren, walau tak ada filosofi tertentu di baliknya. Dan tadinya memang hanya berawal dari becandaan, lantaran salah satu personelnya berwajah oriental.

“Menurut kami (nama itu) beda dari yang lain dan cukup keren kalau sekalian saja nama band kami dibuat dari salah satu nama kota besar di negara China dan ditambah dengan embel-embel klub bela diri,” cetus pihak Shanghai Karate Club (SKC) kepada MUSIKERAS menjelaskan ihwal namanya.

Terlepas dari asal-usul nama yang terkesan ‘asal comot’, namun band yang terbentuk pada akhir 2020 lalu ini sangat serius menggulirkan karir musiknya. Para personelnya, Zidan Iskandar (gitar/vokal), Muhammad Rafi (gitar), Gregorius Raphael (bass/vokal) dan Ai Simangunsong (dram) bahkan telah menyiapkan sebuah album rekaman penuh beramunisikan sembilan lagu yang dicanangkan bisa dilepasliarkan pada akhir 2022 ini. 

Dan sebagai langkah pemanasan, sejauh ini mereka telah menggelontorkan tiga lagu rilisan tunggal, yakni “Huru-Hara”, “Mari Berdansa” serta yang terbaru, “Komplotan Perompak Asal Selatan”. Lagu yang disebut terakhir bahkan juga dibuatkan video musik sebagai sarana promosi yang telah ditayangkan sejak 8 Juli 2022 lalu. Sekitar setahun sebelumnya, SKC juga sempat mengunggah video Live Studio Session di kanal YouTube.

Proses kreatif penggarapan rekaman lagu “Komplotan Perompak Asal Selatan” sendiri terbilang cukup memakan waktu. Sedikit lama dikarenakan banyak pertimbangan agar materi tersebut matang dan mendapatkan hasil yang memuaskan bagi SKC. Untuk proses rekaman, SKC dibantu oleh engineer Ijen Villa dan Evan Nathanael untuk urusan teknis, sementara untuk penataan serta pelarasan suara (mixing dan mastering), mereka mempercayakan eksekusinya di Showbox Studio, Medan.

.

.

“Untuk proses penggarapan album bisa dibilang kami sedikit ‘santai’ mengerjakannya, agar seluruh materi di album kami tidak terkesan terlalu dipaksakan dan tidak matang. Jadi karena itu, saat ini kurang lebih setahun waktu yang sudah kami pakai untuk mengerjakan album,” urai pihak band lagi, menegaskan.

Berbagai elemen dari musik rock n’ roll serta progressive rock menjadi acuan utama SKC dalam mengeksekusi konsep musikal di “Komplotan Perompak Asal Selatan”, serta di album secara keseluruhan. Maka tak heran jika di lagu “Komplotan Perompak Asal Selatan” mereka sedikit menyisipkan unsur progressive rock yang tetap dibalut dengan gaya bermain ala SKC itu sendiri.

“Untuk referensi, masing-masing personel memiliki referensinya sendiri. Mungkin kami menemui benang merah kesamaan kami dalam musik, yaitu kami semua sama-sama mencintai jenis musik hard rock, progressive rock dan punk, seperti (band-band dunia) Black Sabbath, Fuzz, Genesis, Fugazi, The Vandals dan mungkin band-band lain yang akan sangat banyak bila disebutkan satu per satu.”

Tak hanya serius dalam pengonsepan musik serta teknis produksi rekaman. Di tuturan lirik “Komplotan Perompak Asal Selatan”, SKC juga dengan berani menggambarkan bagaimana keadaan yang terjadi di tiap sudut kota saat masyarakat menggelar aksi perlawanan besar-besaran di depan gedung pemerintahan. Teriakan perlawanan yang penuh semangat serta emosi yang meluap ditumpahkan secara terang-terangan di dalam lagu ini. Mereka mengajak untuk melakukan penolakan mutlak terhadap ketidakadilan, penjajahan dan penindasan. 

Seperti musisi atau band-band lainnya yang mengawali karir di Medan, SKC juga menyimpan impian untuk bisa lebih dikenal luas, menembus level nasional. Banyaknya musisi asal Medan yang bisa sukses di ibu kota dilihat oleh para personel SKC sebagai sebuah kesempatan, bahwa seniman-seniman di kota Medan ini juga layak dan pantas untuk berkarya di kancah musik nasional.

“Bagi kami, itu bukanlah suatu hal yang mustahil. Wattaa!” (aug/MK02)

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts
exentrix
Read More

EXENTRIX: Ajak Kembalikan Rock yang Teknikal

Walau kini hanya diperkuat dua personel, namun Exentrix masih menyimpan energi rock yang meledak-ledak, seperti yang tersalurkan di karya terbarunya.