Soul of Decay mengesahkan kehadiran formasi terbarunya, dengan melepas lagu baru bertajuk “Hearten”. Sebuah komposisi lagu yang mereka sebut emosional, tentang ekspektasi yang tak selalu sejalan dengan realita dalam hubungan.
Unit alternative-rock/emo asal Bandung, Jawa Barat ini kini diperkuat oleh gitaris Muhammad Hafizh Alqorni (Hafizh), bassis Muhammad Zaidan Aufa (Zidan), dramer Muhammad Friziansyah (Frizi) dan vokalis terbarunya, Faiq Nurfratama.
Mereka menghadirkan “Hearten” sebagai bentuk perenungan akan harapan yang kerap kali tumbuh terlalu cepat dan hancur lebih cepat lagi. Lewat lirik yang jujur dan nuansa musik yang gelap namun tetap menggugah, lagu ini merepresentasikan sisi rapuh seseorang saat dihadapkan pada kenyataan yang tak sesuai dengan bayangan.
“Lagu ini semacam pengakuan,” seru Faiq mengungkapkan. “Kita semua pernah berharap terlalu banyak, dan saat itu tidak terpenuhi, kita malah menyalahkan diri sendiri, dan tidak pernah berhenti untuk berharap. ‘Hearten’ mencoba menggambarkan momen-momen itu—pahit, tapi perlu.”
“Hearten” juga menjadi penanda awal dari era baru band ini, bersama Faiq. Setelah sebelumnya melalui berbagai fase pencarian dan penggantian formasi. Dengan formasi yang lebih solid, mereka siap memperluas jangkauan musik Soul of Decay dan menjangkau hati pendengar yang pernah merasa ‘terlalu berharap’.
Emo Revival
Kepada MUSIKERAS, pihak Soul Of Decay menyebut proses kreatif menjalani penggarapan produksi “Hearten” berlangsung cukup intens namun menyenangkan. Tapi sekaligus, bisa dibilang berlangsung tricky karena melibatkan personel baru.
Mereka memulainya dari rombakan ide kasar yang dibuat oleh Hafiz, lalu disusul oleh Frizi, Zidan dan diakhiri oleh Faiq. Sementara untuk rekamannya dieksekusi di beberapa studio rekaman rumahan milik teman dekat mereka.
Dengan sentuhan gitar melodius khas Hafizh, beradu dengan dentuman bass Zidan yang dalam serta ritme dinamis dari Frizi, “Hearten” menggabungkan elemen emosional khas emo revival dengan dinamika modern alternative rock. Suara Faiq yang baru bergabung tahun ini, membawa warna vokal baru yang lebih personal dan menyayat.

Menurut band bentukan 2023 lalu ini, “Hearten” dibalut nuansa alternative-rock/emo dengan sentuhan hardcore yang emosional. Mereka mengaku mencoba menggabungkan energi ‘kasar’ dengan melodi yang tetap nyaman didengarkan, sehingga lagunya bisa ‘ngena’, baik di telinga pendengar kasual maupun penikmat musik keras.
Formula komposisi serta aransemen itu, mereka akui merupakan hasil racikan dari berbagai referensi dan inspirasi. Di antaranya dari beberapa band emo dan post-hardcore mancanegara yang mereka dengarkan seperti One Step Closer, Citizen, Movements hingga band alternatif yang lebih emosional.
“Tapi pada akhirnya, kami tidak ingin sekadar meniru—referensi itu hanya jadi pijakan, lalu kami olah sesuai dengan karakter masing-masing personel Soul of Decay.”
“Yang membuat kami berbeda mungkin ada di cara kami membawakan emosi—lagu ini bukan sekadar keras, tapi juga jujur dan rapuh. Jadi pendengar bisa merasakan ketegangan sekaligus harapan di dalamnya,” urai band ini meyakinkan.
Tentunya, Soul of Decay tidak akan berhenti di perilisan “Hearten” saja. Mereka telah menyiapkan beberapa materi susulan. Namun sejauh ini, belum ada rencana pasti, apakah akan mengarah ke perilisan album mini (EP) atau album penuh.
Sebelum “Hearten”, Soul of Decay juga telah melepas dua lagu rilisan tunggal, yakni “Transition” pada 27 September 2024 serta “Tersesat” pada 3 Januari 2025, yang menghadirkan vokal Renjana Asa dari unit metal Dead With Falera. (mdy/MK01)
 
			 
												 
												 
												 
												 
				 
						 
						 
						