Setelah melepas beberapa single dari album rilisan 2017, “The Sin And The Sentence”, Trivium akhirnya membuka gerbang menuju album terbarunya hari ini. Sebuah single segar bertajuk “Catastrophist” telah mereka semburkan, sebagai nomor pemanasan menuju album baru yang akan dieksekusi perilisannya tahun ini juga.
Di lagu ini, Trivium masih diperkuat formasi Matt Heafy (vokal/gitar), Corey Beaulieu (gitar/vokal), Paolo Gregoletto (bass) dan Alex Bent, dramer yang sebelumnya juga sudah dilibatkan di penggarapan album “The Sin And The Sentence”. Album tersebut juga menandai kembalinya penerapan vokal scream dari Matt Heafy yang sempat hilang di “Silence in the Snow” (2015).
Kepada media asal Jerman, Pitcam.tv, Matt Heafy mengungkapkan alasannya kembali menghadirkan vokal scream. “(album) ‘Silence in the Snow’ tidak melibatkan scream karena kami rasa memang tidak dibutuhkan. Kami bisa saja menggunakan vokal (gitaris) Corey Beaulieu di situ karena saat itu saya tak mampu melakukan scream. Sekitar tiga tahun lalu suara saya terganggu setelah mengakhiri rangkaian tur konser ‘Vengeance Falls’. Saya harus melatihanya kembali, dan bersyukur akhirnya bisa kembali. Terdengar keren sekarang dan kami sangat senang akan hasilnya.”
Pada 28 Maret 2020 mendatang, Trivium dijadwalkan bakal tampil sebagai salah satu headliner di panggung megah Hammersonic Festival yang akan digelar di Carnaval Beach Ancol, Jakarta. Sebelumnya, Trivium juga sudah pernah tampil di Jakarta, tepatnya di Tennis Indoor Senayan, pada 11 Februari 2010 silam.
Setelah perilisan album debut bertajuk “Ember to Inferno” (2003) – atau sekitar empat tahun setelah terbentuk di Florida AS – nama Trivium melesat tinggi berkat album keduanya, “Ascendancy” (2005) yang terjual sebanyak lebih dari 500 ribu keping di seluruh dunia. Album yang antara lain melejitkan lagu “Pull Harder on the Strings of Your Martyr”, “A Gunshot to the Head of Trepidation” dan “Dying in Your Arms” tersebut juga merupakan album pertama Trivium yang melibatkan gitraris Corey Beaulieu dan bassis Paolo Gregoletto. Album “Ember to Inferno” sendiri sempat dirilis ulang via label Lifeforce Records pada 2 Desember 2016 lalu.
Pada 4 Februari 2010, dramer Travis Smith yang ikut andil dalam melahirkan Trivium pada 1999 hengkang dari formasi Trivium. Sejak itu, permasalahan di lini dram sepertinya tak pernah tuntas di tubuh band heavy metal (sebelumnya dikenal ber-genre metalcore) tersebut. Penggantinya, Nick Augusto yang pertama kali tampil mengawal konser Trivium di Jakarta pada 11 Februari 2010 tersebut lumayan bisa bertahan lama. Bahkan terlibat di penggarapan dua album, yakni “In Waves” (2011) dan “Vengeance Falls” (2013). Pada 7 Mei 2014, Nick mundur dari band dan digantikan oleh Mat Madiro. Usai perilisan album “Silence in the Snow” (2015), posisi dramer kembali berubah.
Pada 5 Desember 2015, Trivium lantas merekrut Paul Wandtke, atas rekomendasi dari Mike Mangini, dramer Dream Theater. Tapi belum sempat menghasilkan album, Paul dipecat dan digantikan oleh Alex Bent, yang diumumkan pada awal 2017. Alex sendiri telah mengantongi pengalaman bermain dram bersama band Battlecross, Decrepit Birth, Testament serta proyek band Eric Peterson (gitaris Testament) yang bernama Dragonlord. Penampilan Alex pertama kali bersama Trivium terjadi pada 11 Februari 2017 lalu, di sebuah konser di Dublin, Irlandia. (MK03)
Kredit foto: Jon Paul Douglass
.
Leave a Reply