Tahun ini, genap seperempat abad usia perilisan album debut Powerslaves, “Metal Kecil”. Dari karya rekaman tersebut, unit rock senior asal Semarang ini berhasil melejitkan tiga lagu yang paling banyak difavoritkan para pemujanya hingga hari ini, yakni “Hanya Kamu”, “Find Our Love Again” dan “Impian”.

Seolah ingin merayakannya, sambil terus menelusuri rute menuju peluncuran album “The Best”, Heydi Ibrahim (vokal), Anwar Fatahillah (bass), Wiwiex Soedarno (kibord) serta Agung Yudha – dramer yang tergabung sejak album “Powerslaves” (2001) – pun merekam ulang lagu “Impian”, dan merilisnya pada 18 Agustus 2020 lalu.

Oktober tahun lalu, Powerslaves juga sudah melakukan hal serupa pada lagu “Hanya Kamu”, dan konon bakal menyusul pula terhadap lagu “Find Our Love Again” dalam waktu dekat.

Tak banyak perubahan aransemen di “Impian” versi baru, namun Powerslaves membubuhinya dengan sentuhan orkestrasi agar terdengar lebih megah. Selain itu, metode rekaman yang mengandalkan teknologi rekaman terkini membuat sound yang mereka hasilkan lebih tegas dan detail.

Pihak band menambahkan, versi baru “Impian” juga menyuguhkan perbedaan mencolok pada pita suara Heydi. “Sekarang lebih berkesan tebal dan semakin matang dalam mengolah nada-nada falseto. Vokal Heydi sekarang lebih bagus dan lebih ‘dapet’ dalam mengekspresikan lagu,” tutur Anwar meyakinkan.

Namun jika dibandingkan dengan versi aslinya, pihak band mengakui tentunya ada yang ‘hilang’ di “Impian” terbaru tersebut, yakni kehadiran sosok Andry Muhammad (dulu bernama Andry Franzzy). Apalagi, Anwar, Heydi maupun Wiwiex menganggap sejak dulu mereka adalah sebuah keluarga.

“Dengan ketidakhadiran Andry yang hilang ‘magis’-nya. Emang luar biasa. Karena kami kan sudah menjadi sebuah keluarga, (jadi) kayaknya dia mau belok kanan saya sudah tahu, mau belok kiri saya sudah tahu,” tutur Wiwiex kepada MUSIKERAS.

Tapi kontribusi dua gitaris di formasi Powerslaves saat ini, yakni Ambang Christ dan Robby Rahman, di mata Wiwiex justru ia anggap memberi warna baru yang lebih kekinian. “(Karena) Untuk sama seperti Andry itu nggak mungkin!”

“Secara musikalitas, dengan adanya Ambang dan Robby itu sudah cukup sebetulnya. Ini hanya masalah rasa, karena kami satu keluarga. (Jadi) Mungkin dulunya di lagu ‘Impian’ terbiasa lihat Andry, sekarang ada Ambang dan Robby. Adjusting aja,” tutur Heydi menambahkan. 

Namun demikian, versi baru “Impian” tidak berusaha menghilangkan rasa di versi lamanya. Terutama di lini gitar. Ambang yang dipercayakan mengeksekusi isian Andry saat rekaman benar-benar diarahkan mengikuti versi asli yang dulunya dimainkan Andry. “Isian gitar dan sound semuanya mengikuti yang dimainkan Andry. Kami kan cuma nambahin unsur orkestra, tapi untuk gitar masih sama. (Tapi) Untuk di panggung seru aja dengan adanya Ambang dan Robby,” cetus Anwar menegaskan.

“Metal Kecil” sendiri digarap Powerslaves saat masih diperkuat formasi Anwar, Wiwiex, Heydi, Andry dan dramer Vidi Widi. Dirilis pada 1995 silam via label Hemagita Record dan  diproduksi dalam format kaset dan CD. Selain “Impian”, “Hanya Kamu” dan “Find Our Love Again”, ada tujuh lagu lagi yang menjadi amunisi album tersebut, yakni “Metal Kecil”, “Kembali”, “Dia”, “Yo!!”, “Sirkus Gila!”, “Masa Bahagia” dan “Obsesi”.

Setelah “Metal Kecil”, band yang terbentuk pada April 1991 silam ini berturut-turut merilis album “Metal Kartun” (1996), “Kereta Rock & Roll” (1998), “Powerslaves”, “Powerslaves (repackaged) (2002), “Ga’ Bakal Mati” (2004), “Jangan Kau Mati” (EP, 2010), “100% Rock N Roll” (2012), “Rock Kebangsaan” (EP, 2013) serta single “Stare at Me” pada April 2020 lalu. (mdy/MK01)

.