Berbekal konsep yang lebih agresif, lebih gelap serta sarat terapan riff berat dibanding materi album “Disclosure” yang dirilis pada Mei 2020 lalu, Rounder akhirnya menyalak lagi lewat single terbarunya. Kali ini bertajuk “Loveless Suffering” dan diedarkan via label baru mereka, Kalimasada Records yang berbasis di Bandung.
Satu hal yang paling membedakan dari segi garapan musikalnya adalah durasi “Loveless Suffering” langsung menghunjam tepat ke inti lagu. Itu pula yang membuat unit alternative metalcore bentukan 2017 lalu ini berbeda dibanding band-band penganut paham metalcore lainnya.
“Durasi lagu lebih singkat padat langsung ke inti. Dan juga melalui single ini proses pendewasaan Rounder secara band dalam bermusik jauh lebih matang,” tutur Rounder kepada MUSIKERAS.
Selain lebih dewasa, tema yang dipilih di “Loveless Suffering” sendiri juga berbanding jauh dibanding single atau pun album Rounder sebelumnya. “Tema dari single kali ini jauh lebih membahas sudut pandang cinta secara luas dan melihat dari sisi yang berbeda, dan dikemas dalam nuansa yang kelam.”
Pengakuan para personelnya: Fikri Hadyan Luthfi (vokal), Ramzy Fauzansyah (gitar), Razaq Caesar Oktavian (gitar), Bimo Dwi Anandi (bass) dan Ihsan Akbar (dram), referensi penggarapan “Loveless Suffering” banyak mengacu pada pengaruh band-band metalcore/post-hardcore macam Chamber dan Converge serta band-band modern metalcore lainnya.
Bisa dibilang, “Loveless Suffering” lahir akibat jebakan pandemi yang membuat sebagian besar aktivitas luar ruang harus dibatasi. Sampai akhirnya, untuk mengusir kebosanan para personelnya pun saling berbalas materi secara daring lalu dikurasi bersama.
“Lalu kami sepakat untuk (melakukan) pre-production lebih lanjut di studio Rounder sendiri yang bernama Southside, selama 4-5 bulan sampai (mendapatkan) hasil akhir.”
Setelah perilisan single “Loveless Suffering”, Rounder juga telah berancang-ancang mengurasi beberapa materi musik yang sedang mereka kerjakan saat ini. Namun untuk kuartal kali ini, mereka masih akan fokus ke proses distribusi single, bekerjasama dengan beberapa pihak baru seperti label rekaman serta perangkat pemasaran digital lainnya.
“Loveless Suffering” sudah bisa didengarkan di berbagai gerai digital streaming, di antaranya seperti Spotify, Deezer, Apple Music dan YouTube. (aug/MK02)
.
Leave a Reply