Seperti yang banyak dilakukan musisi atau band lain, situasi pandemi yang memaksa untuk berdiam di rumah rupanya juga memicu kreativitas terhadap kumpulan musisi yang menamakan diri Airbender Studio ini. Selama kurang lebih enam bulan penggodokan, akhirnya band asal Subang, Jawa Barat ini berhasil menggaungkan karya album mini (EP) orisinal berjudul “Alpha Omega”.

Sebelum merilis karya rekaman tersebut, para ‘kokinya’, yakni kibordis Raja Abdul Malik a.k.a. Raja Minorist, gitaris Ryan Bachtiar a.k.a. Ryan Blastbeat dan vokalis Mahyani a.k.a. Sradag Srudug sudah lebih dulu memanaskan mesinnya lewat beberapa lagu cover yang ditayangkan di kanal YouTube resmi mereka. 

Tapi di “Alpha Omega” yang direkam di Airbender Studio dan Blastbeat Record (termasuk proses mixing dan mastering) ini, latar belakang musikal para personelnya dilebur menjadi satu kesatuan yang unik. Mulai dari metalcore, death metal, djent, deathcore hingga progressive. Seperti yang sudah bisa didengarkan di single instrumental bertajuk “Hexa”, yang dikemas dengan sedikit nuansa Yunani.

.

https://youtu.be/7O716J3BD5k
https://youtu.be/qw6_6FAWAno

.

“Lagu ini dibuat bersama oleh Ryan, Raja dan Sradag Srudug. Konsep musik cendrung ada sentuhan serta campuran deathcore atau progressive metal maupun death metal. Sudah dibawa masing-masing ciri khasnya oleh ketiga pemain inti tadi,” ulas pihak band menegaskan. 

Lebih jauh, Airbender Studio menyebut konsep yang mereka lahirkan ini belum banyak dilakukan di Indonesia. “Berawal dari ide Raja dan Ryan, akhirnya tercipta karya album pertama bertitel ‘Alpha Omega’ ini. Konsepnya belum banyak yang sama (di Indonesia), dimana kami mensenyawakan djent, deathcore, progressive menjadi satu energi yang bisa kapan saja meledak kapan saja,” cetus mereka kepada MUSIKERAS, sambil menyebut referensi yang antara lain datang dari band seperti Aversion Crown, Periphery hingga Dream Theater. 

Dua lagu dari “Alpha Omega” yang masing-masing bertajuk “Hexa” dan “Omega” sudah bisa didengarkan via berbagai platform digital macam Spotify, Apple Music, Deezer, Soundcloud hingga YouTube. (aug/MK02)