Dua band dari Surabaya, Jawa Timur yang sama-sama berjuang di jalan grindcore, yakni Abrakadaver dan R.K.K. telah berkolaborasi merilis sebuah karya rekaman beringas bersama. Sebuah album berbagi (split) yang diberi judul “Slit The Throat of Oligarchs” yang hanya diproduksi dalam format fisik CD.
Keputusan untuk tidak menggelarnya di platform digital, menurut penuturan Abrakadaver kepada MUSIKERAS, didasari niat untuk melestarikan budaya tersebut, yang mana kini mulai berkurang karena gempuran rilisan secara digital. Sesederhana itu.
“Album split sendiri tercetus secara spontan ketika kedua band nongkrong bersama dan menetapkan deadline dalam dua bulan pengerjaan, mulai proses artwork sampul sampai duplikasi CD. Alasan lain, karena budaya album split sudah mulai pudar seiring kemudahan setiap band bisa merilis lagunya secara digital,” urai pihak band menegaskan alasannya.
“Slit The Throat of Oligarchs” sendiri memuat amunisi yang padat membara. Ada lima lagu dari Abrakadaver, yang berjudul “Nafsumu Tuhanmu”, “Politik Basa-Basi”, “Regenerasi Keserakahan”, “Panjang Umur Perlawanan” dan “Jangan Cabut Kami”. Sementara R.K.K. menggerinda lewat “9 Menit Yang Penuh Kebisingan”, berisi 19 lagu yang dimampatkan dalam sembilan menit atas alasan keterbatasan teknis durasi dari cakram CD.
.

.
Proses kreatif antara kedua band saat penggarapan album split tersebut menerapkan metode yang berbeda. Lagu-lagu Abrakadaver yang dieksekusi formasi Mares Widianto (vokal), Abyan Eno (dram), Deka Fajar (bass), Gelar Ali (gitar) merupakan kumpulan karya yang lahir sejak 2018 lalu, tapi hanya bisa terekam lima lagu secara live dalam satu sesi rekaman.
Sedangkan untuk R.K.K. yang dimotori Ahmad Baiquni (vokal) dan Abyan Eno (dram), prosesnya relatif cepat ketika digarap di studio dan berhasil terekam secara live sebanyak 19 lagu dalam satu sesi rekaman. Kedua band merekam lagu-lagunya di salah satu studio legenda Surabaya, yakni Natural Studio.
Grindcore tentu saja menjadi nyawa utama konsep geberan musikal di rilisan ini. Tapi khusus yang diterapkan Abrakadaver cenderung ke crossover, karena ada pengaruh musik masing-masing individu yang berbeda, yang lantas dilebur jadi satu dalam ramuan grindcore. Mulai dari black metal, hardcore bahkan sampai blues. Kebanyakan mengacu pada band-band dunia macam Napalm Death, Misery Index, Rotten Sound, Wormrot, Hurt ‘Em dan lain sebagainya.
Rencana selanjutnya setelah “Slit The Throat of Oligarchs”, kedua band akan menetapkan salah satu lagu untuk dibuatkan video musik. Sambil menyiapkan itu, kedua band sudah melakukan tur yang telah dimulai dari Madiun pada 16 Januari 2022 lalu. Tur akan berlanjut ke kota-kota lain yang masih dalam konfirmasi.
Untuk mendapatkan album split yang dipaketkan dengan beberapa merchandise ini, silakan mengecek informasinya di akun Instagram kedua band, yaitu @abrakadaver.grind dan @rkk_noise. Let’s grind! (aug/MK02)