Dari Sukoharjo, Jawa Tengah, kuartet cadas ini melesat ke skena lewat karya rekaman perdana, berupa album mini (EP) bertajuk “Daily Ritual” yang menerapkan konsep hardcore yang unik. Sedikit banyak dibayang-bayangi pengaruh death metal. Racikan beringas itu mengemuka setelah mereka mendengarkan musik dari band asal California, bernama Sunami.

“Awalnya kami membuat Sprayer ini karena pertama kali, ketika mendengarkan band bernama Sunami. Wah, keren nih hardcore-nya. Secara musik, hampir death metal, (tapi) ada hardcore-nya, dengan vokal berteriak dan ada sedikit (teknik) pigsquel… hehehe. Nah, konsep Sprayer seperti itu, karena ada salah satu personel kami yang cinta mati sama death metal… hahahaha. Jadi deskripsi konsep hardcore di EP debut ini mungkin campuran hardcore, death metal dan kadang sedikit gelap,” ujar pihak Sprayer kepada MUSIKERAS, mengurai lebih rinci. 

Lebih jauh, di EP “Daily Ritual”, Sprayer yang digerakkan Amri Ihsan (vokal), Ardian Dwi (gitar), Yoga Putra (bass) dan Ari Yuli (dram) juga menyebut kebanyakan referensi yang mereka serap saat menggarap lagu-lagunya datang dari band-band Bay-Area Hardcore. Modal itu lantas sedikit dicampur beberapa unsur death metal serta beberapa musik random yang menurut mereka bisa ‘dimasak’. Tapi mereka tak mau mengklaim bahwa racikan musiknya berbeda dibanding pejuang-pejuang hardcore lainnya.

“Kami membiarkan audiens yang menilai, kami tidak terlalu peduli sih. Karena kami just have fun and can connect each other,” seru mereka menegaskan.

.

.

Penggarapan materi “Daily Ritual” yang memuat lagu berjudul “Drop Out”, “Grow Up”, “Sunday Ritual”, “S.A.F.D.” dan “Yourself” dijalani Sprayer selama sekitar enam bulan. Mereka memulainya dengan menentukan jadwal latihan dan mewajibkan setiap personel membawa referensi masing-masing, sesuai genre musik yang telah disepakati untuk Sprayer. Lalu saat bertemu di studio, penggodokan materi pun diekseskusi secara bersama-sama.

Khusus proses rekaman, Sprayer menghabiskan waktu selama dua bulan, yang keseluruhan dilakukan di Winsome Studio, milik Wildhan (Sworn, Warthole, Trustdown). Termasuk untuk tahapan mixing dan mastering.

Sesuai namanya, Sprayer terbentuk lantaran para personelnya sering menggambar grafiti di jalan-jalan. Lalu mereka juga punya kesamaan selera dalam bermusik. Bisa dibilang, Sprayer mulai terangkai pada akhir 2019, namun baru benar-benar berkumpul sebagai band pada Januari  2022. Tak lama setelah itu mereka langsung menggarap materi demo, menghasilkan sebanyak tiga lagu. Nah, dua lagu di antaranya kemudian terpilih untuk memperkaya materi di EP “Daily Ritual”.

“Daily Ritual” telah dirilis via Outta Sight Records sebagai pembuka 2023, tepatnya pada 21 Januari lalu. Dan rencananya, selain bisa diakses via kanal Bandcamp, juga dirilis dalam format kaset. (aug/MK02)

.

.