LETHE Kobarkan EP “Endless War” dengan Eksplorasi Swedish Death Metal

“Endless War” melengkapi dua lagu rilisan tunggal perkenalan Lethe sebelumnya, yakni “Syair Api” dan “Dabbat”, sekaligus sebagai pemanasan menuju album penuh.
lethe
LETHE

Lethe akhirnya menegaskan eksistensinya di skena musik keras Tanah Air lewat sebuah album mini (EP) bertajuk “Endless War”, setelah sebelumnya memperkenalkan diri melalui dua lagu rilisan tunggal, yakni “Syair Api” yang diluncurkan pada 24 November 2023 serta “Dabbat” pada 29 Februari 2024 lalu. 

Selain dua lagu tadi, unit death metal asal Bandung, Jawa Barat bentukan 2022 ini menambahkan dua lagu lagi di EP, yakni “Modern Holocaust” serta lagu yang dijadikan judul EP, “Endless War”.

Vokalis dan gitaris Septian Nugraha (Tian), gitaris Wildan Zulkarnain, bassis Aldi Fathurrahman dan dramer Viqri Maulana (Viqcu) menggarap materi “Endless War” selama kurang lebih enam bulan di studio rekaman Bandung Creative Hub (BCH), termasuk tahapan pemolesan mixing dan mastering yang dipercayakan kepada Bimantara Septianto (Tunnel Vision Audio).

Tiga lagu di EP mereka itu, sebagian besar peracikannya dilakukan oleh Tian, sementara lagu yang berjudul “Modern Holocaust” diciptakan oleh Wildan.

“Prosesnya, ya awalnya dari saya ngasih materi berupa riff gitar, terus diaransemen bareng-bareng di studio. Kalau untuk ‘Modern Holocaust’ itu memang terbilang lebih cepat proses aransemennya, jika dibandingkan tiga lagu lainnya. Soalnya, materi yang dibuat Wildan itu emang udah materi jadi. Personel lain tinggal ngulik, dan saya tinggal isi lirik sama pattern vokal,” urai Tian kepada MUSIKERAS merinci.

Selama pengerjaannya, Tian juga memastikan bahwa tak banyak kendala teknis yang mereka hadapi, lantaran proses rekaman terbilang berjalan lancar dan selesai sesuai target waktu. “Cuma untuk jadwal perilisan, memang sempat tertunda, dari yang rencana awalnya mau rilis Januari 2024, molor ke Mei 2024. Ya, lebih ke kendala non-teknis aja sih.”

Swedish death metal menjadi pijakan utama Lethe dalam menggarap “Endless War”. Menurut Tian, paham ini terbilang menarik karena memiliki karakteristik yang lebih gelap dan brutal. “Dan yang paling spesial menurut saya, itu ada di karakter musiknya yang kental dengan raungan suara gitar ala ‘buzzsaw‘, ditambah ketukan dramnya rapat dan main di tempo tinggi,” serunya meyakinkan. 

Disamping itu, personel lain Lethe kebetulan memang juga menyukai Swedish death metal. Jadi ikatan rasa (chemistry) di antara mereka langsung bisa terjalin dengan baik.

Namun sebagai pembeda, ada eksplorasi yang diterapkan Lethe di sana-sini. Misalnya dengan menggabungkannya dengan unsur musik black metal, thrash metal dan stoner metal. Untuk memenuhi konsep itu, ada beberapa band dunia yang menjadi referensi utama Lethe saat menjalani proses kreatifnya. 

Yang paling utama datang dari dua pentolan Swedish death metal, yakni Entombed, khususnya mengacu ke album “Left Hand Path” (1990) dan “Clandestine” (1991), serta dari Dismember album “Like an Ever Flowing Stream” (1991). Selain itu, juga ada pengaruh dari album “The Satanist” (2014) milik unit metal ekstrim asal Polandia, Behemoth.

Tapi dari empat lagu yang mereka suguhkan, Tian secara khusus menyebut lagu “Endless War” paling menantang secara teknis ketika mengeksekusi rekamannya. “Sangat menantang, karena banyak part yang agak njelimet juga riff-riff-nya. Sama ada part vokal yang harus saya isi dengan clean voice, dan itu cukup menantang sih kalau menurut saya pribadi. Sama paling di nomor ‘Syair Api’ dan ‘Dabbat’, juga cukup menantang, karena tempo musiknya terbilang intens.”

EP “Endless War” sudah tersedia di berbagai platform digital serta kanal Bandcamp sejak 9 Mei 2024. Disamping EP, Lethe sendiri juga sudah mulai menyiapkan penggarapan materi untuk album penuh. Tapi sejauh ini tahapannya baru mencapai sekitar 30% dari keseluruhan produksi.

“Kami sudah punya empat materi yang secara komposisi musik sudah jadi. Bahkan satu lagu sudah bisa kami mainkan secara live. Sisanya, untuk tiga lagu lainnya tinggal pematangan aransemen sama pengisian pattern vokal dan lirik. Rencananya kami akan mulai intens menggarap album ini di Agustus tahun ini, dan akhir tahun mudah-mudahan sudah mulai rekaman. Kami menargetkan semua materi bisa beres awal tahun depan. Tapi untuk perilisan, mungkin sehabis Lebaran 2025. Mudah-mudahan bisa terealisasikan.” (aug/MK02)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts