Berawal dari ide lagu iseng yang tadinya dibuat untuk kepentingan tayangan internet, lahirlah band metal asal Purwokerto, Jawa Tengah ini. Si pembuat lagu adalah gitaris band Monarch of Avarice, Fariz Rahman. Ia lantas mendapat ajakan dari Faisal Nur Muhammad Basef, vokalis Eternal Desolator untuk menjalani proyek musik sampingan. Kolaborasi kedua musisi inilah yang kemudian berujung pada terbentuknya ((Depths)) pada 2021 lalu.

Kini, tepatnya pada awal 2023, ((Depths)) sudah berkembang menjadi sebuah band seutuhnya, yang juga diperkuat oleh bassis Ariq Athollah dari band Flawless dan Shorinji Fight serta dramer Evil Circle dan Chaos Squad, Purwa Rekaharta. Formasi kuartet ini lantas memuntahkan dua karya rekaman awal sekaligus, yakni bertajuk “Hatred Surge” dan “Puritan”.

Dari segi lirik, “Hatred Surge” melampiaskan tema tentang anti-rasisme, feminisme, anti-militerisme dan anti-kapitalisme. Sementara di “Puritan”, membahas tentang kelompok masyarakat atau individu dalam kehidupan beragama, yang lebih mengedepankan aspek keaslian dan kemurnian. 

Lirik dan struktur vokal kedua lagu tersebut diolah oleh Faisal, lalu diterjemahkan ke dalam bahasa distorsi oleh Fariz. Sementara rekamannya dieksekusi di studio milik Fariz sendiri, termasuk untuk pemolesan mixing dan mastering. Masing-masing lagu direkam hanya dalam waktu dua-tiga hari. Karena kedua materi lagu tersebut sudah siap, akhirnya ((Depths)) memutuskan untuk merilisnya secara bersamaan.

.

.

((Depths)) menyebut konsep musik mereka di “Hatred Surge” dan “Puritan” berada di pusaran hardcore/powerviolence, yang sedikit banyak terinspirasi band-band hardcore/grindcore luar seperti Full of Hell, Converge, Nails, END, Napalm Death, Terrorizer hingga Nasum.

“Konsep itu sendiri sebenarnya merupakan kombinasi elemen dari berbagai macam genre seperti grindcore, hardcore, powerviolence dan death metal. Elemen-elemen tersebut seperti blastbeat, breakdown, D-Beat dan tone gitar yang sangat teri-nfluence band-band old school death metal Swedia. Untuk kesulitan sebenarnya lebih ke bagaimana menyusun struktur lagu agar terdengar kohesif dan tidak membosankan,” urai pihak band menajamkan deskripsi konsep musiknya kepada MUSIKERAS.

Dengan konsep tersebut, para personel ((Depths)) berharap bisa membawa warna baru yang segar di skena permusikan Purwokerto. Setelah “Hatred Surge” dan “Puritan”, mereka juga telah berencana segera meluncurkan lagu rilisan tunggal ketiganya dalam waktu dekat ini. Lalu tahun ini juga, mereka menargetkan bisa merilis album penuh debutnya.

“Hatred Surge” dan “Puritan” kini sudah bisa digeber via berbagai platform musik digital seperti Apple Music, Spotify, Dezzer, Joox dan lainya. (aug/MK02)

.

.