Penantian panjang yang dimulai sejak awal pandemi 2020 lalu, akhirnya terbayar lunas semalam (19/3). Rombongan ‘badut sirkus’ bertopeng beringas dari AS, Slipknot benar-benar hadir di depan mata, di atas panggung megah Hammersonic Festival yang digelar di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta. 

Persis seperti yang sering kita tonton di YouTube atau rekaman-rekaman video konser resmi mereka, Slipknot yang tengah menjalani rangkaian “The End, So Far Tour” benar-benar menyuguhkan tontonan musik keras modern yang memanjakan kuping dan mata. Perpaduan fantastis dari performa dan visual di panggung, produksi suara serta tata cahaya hingga lagu-lagu yang fenomenal.

Sebanyak 15 lagu digeber Slipknot dengan gempuran yang simultan. Di antaranya adalah nomor-nomor brutal terbaik mereka seperti “Wait and Bleed”, “Sulfur”, “Before I Forget”, “Dead Memories”, “The Heretic Anthem”, “Psychosocial”, “Duality”, “Spit It Out” hingga “People = Shit” dan “Surfacing”. Juga ada lagu-lagu rilisan belakangan seperti “Unsainted” dari album “We Are Not Your Kind” (2019) serta “The Dying Song (Time To Sing)” dari album terbaru “The End, So Far” (2022).

Selain mengundang koor massal (sing a long), lagu-lagu tersebut – di bawah provokasi sang vokalis, Corey Taylor – sekaligus juga mengundang keberingasan pusaran maut di kerumunan penonton. Ribuan kepala yang sebelumnya sudah dipanaskan ‘propaganda’ distorsi dari Amon Amarth dan Trivium, menjadi lebih liar dan brutal. Moshing dan circle pit pun mengganas tak tertahankan, sehingga menimbulkan gesekan antar penonton di berbagai sisi. Tidak sedikit penonton – terutama dari kaum hawa – yang harus dievakuasi keluar dari pusaran manusia yang bermandi peluh dan histeris menyambut hujaman lagu-lagu Slipknot.   

Sementara di panggung, formasi Corey Taylor, Mick Thomson (gitar), Jim Root (gitar), Jay Weinberg (dram), Shawn ‘Clown’ Crahan (perkusi/vokal latar), Craig ‘133’ Jones (samples/kibord), Sid Wilson (turntables), Alessandro Venturella (bass) dan Michael Pfaff (perkusi/vokal latar) mengemudikan pertunjukan konser tersebut seperti sebuah sirkus horor. Clown yang telah mengenakan topeng baru terus mengusik perhatian penonton dengan berbagai tingkah usilnya di atas perangkat perkusinya, sementara di sisi lain ada Sid Wilson yang kerap berkeliaran menenteng ‘kepala’nya sendiri, sebuah boneka robot animatronik menyeramkan yang bisa ikut bernyanyi mengikuti lirik lagu. 

.

Dok. Hammersonic
Foto: Budi Susanto
Amon Amarth (Dok. Hammersonic)
Trivium (Dok. Hammersonic)
Batushka (Dok. Hammersonic)
(Dok. Hammersonic)
(Dok. Hammersonic)

.

“Butuh waktu yang terlaaaaalu lama untuk bisa datang ke Indonesia. Akhirnya… kami bisa menemui kalian semua malam ini,” seru Corey Taylor dari atas panggung di sela aksi performanya. Sambutan gemuruh dari para ‘belatung’ – sebutan untuk pemuja Slipknot – pun memecah langit malam yang menghembuskan hawa gerah yang luar biasa.

Ya, seharusnya Slipknot sudah dijadwalkan tampil di perhelatan Hammersonic Festival pada 2020 lalu. Namun lantaran terjegal serangan pandemi, konser itu pun berulang kali tertunda. Penantian yang begitu lama, sepertinya juga menjadi pemicu euforia penonton yang haus akan hajatan festival berskala besar sekelas Hammersonic.  

Disamping Slipknot, gelaran Hammersonic Festival juga menghadirkan aksi panggung memuaskan dari band thrash metal modern, Trivium serta unit death metal asal Swedia, Amon Amarth sebagai band suguhan utama (headliner). Di luar itu ada pula veteran punk rock Black Flag serta unit thrash metal senior asal AS, Vio-lence.  

Lima panggung yang disediakan Ravel Entertainment sebagai penyelenggara di antaranya juga menghadirkan penampilan dari Watain, Story Of The Year, Born of Osiris, Within Destruction, Knosis, Deez Nuts serta pejuang-pejuang musik keras Tanah Air seperti Deadsquad, Burgerkill, Rocket Rockers, St Loco, Straightout, Dreamer, For Revenge hingga StereoWall.

Di hari pertama (18/3), juga sempat digelar Hammersonic Awards yang menobatkan Deadsquad sebagai pemenang kategori “Best Album” untuk “Catharsis” dan “Best Metal Performance”. Di kategori lain ada The Brandals yang terpilih sebagai “Best Rock Performance”, Amorfati untuk “Best Single” lewat lagu “Sacrament” serta band Strangers untuk kategori “New Beast” sebagai pendatang baru terbaik.

Pada kesempatan itu, Ravel Junardy sebagai pejabat tertinggi Hammersonic Awards juga menyerahkan penghargaan khusus, yakni “Legend/Lifetime Achievement” untuk mendiang Aries Tanto, atau yang lebih dikenal dengan nama Ebenz Burgerkill. Penghargaan tersebut diterima oleh istri Almarhum, Anggi ‘Bubu’ Pratiwi serta gitaris Agung Hellfrog dari Burgerkill.

“Ini adalah penghargaan tertinggi yang kami berikan atas dedikasi Almarhum,” ujar Ravel di depan massa Burgerkill yang malam itu tengah bersiap menyaksikan aksi panggung salah satu band metal terbaik asal Bandung tersebut. 

Dalam waktu dekat, konon Ravel Entertainment bakal segera mengumumkan kedatangan salah satu band keras dunia lainnya, yang juga sudah punya nama besar, untuk menggelar konser di Jakarta, tahun ini juga. Siapakah? Tunggu pengumuman resmi dari mereka! (mdy/MK01)

Kredit foto utama: Budi Susanto (Slipknot/Corey Taylor)

.