Unit metal gelap asal Bogor, Jawa Barat, Choria akhirnya meletupkan album mini (EP) bertajuk “Beyond the Veil, Swallowed Towards the Past” pada awal Oktober lalu. Rilisan dari label Harsh Productions tersebut diedarkan dalam format kaset dalam jumlah terbatas. Hanya sebanyak 50 keping. Sebelumnya, pada awal September 2023 lalu, Choria juga telah melontarkan lagu rilisan tunggal “Grim Untrodden” sebagai pemanasan, lalu menyusul EP keseluruhan di bulan yang sama, di berbagai platform digital.

Choria yang terbentuk pada 17 Desember 2016 ini, sebelumnya sudah mulai menebar pesan-pesan kegelapan lewat dua karya album, yaitu “Black Secret Beyond of Nature” (2018) dan “A Dismal Repertoire” (2021).

Empat buah nomor yang termanifestasi dalam “Beyond the Veil, Swallowed Towards the Pastsendiri, yakni “Transcending Dimension”, “Grim Untrodden”, “Beyond the Veil” dan “Eternal” mengusung black metal yang kental akan aura mencekam serta nuansa atmosferik. Choria secara konsisten mendorong batasan paham black metal itu sendiri dengan membuktikan evolusi dari segi artistik maupun musikal lewat EP tersebut.

“Beyond the Veil, Swallowed Towards the Past” merupakan perjalanan mengeksplorasi kedalaman spiritualitas, transenden serta misteri yang ada di baliknya. Album tersebut menjanjikan pendengar menikmati segala liuk emosi di tiap lagu yang menawarkan lanskap yang berbeda.

“Kami menerapkan konsep black metal yang khas dengan berbagai elemen yang membuatnya berbeda dari band-band sejenis, menekankan atmosfer dan emosi dalam musik, menggunakan melodi dan lirik yang mendalam untuk menciptakan perasaan gelap, misterius, atau introspektif yang khas untuk black metal. Memiliki konsep lirik yang mendalam dan berbeda yang membahas tema-tema seperti filosofi, sejarah, atau aspek-aspek psikologis, yang mungkin menggabungkan elemen-elemen yang tidak biasa dalam lirik black metal,” urai pihak Choria kepada MUSIKERAS tentang konsep musiknya.

.

.

Untuk penggarapan “Beyond the Veil, Swallowed Towards the Past” secara keseluruhan, Choria mengacu ke referensi musik yang sangat bervariasi,  tergantung pada referensi dan pengaruh masing-masing personelnya. “(Kami) Terinspirasi oleh band-band black metal klasik dan mencoba menggabungkan elemen-elemen khas dari genre ini. Referensi dari musik eksperimental atau avant-garde juga kami gunakan untuk menciptakan unsur-unsur yang tidak konvensional dalam aransemen.”

Rsharsh Leonard (gitar/vokal), Fajar ‘Zardlord’ (gitar), Fuchkrul ‘Vakh’ (bass), Nawi ‘Steew’ (kibord) dan Jovan ‘Jou’ (dram) menjalani proses kreatif dalam merekam “Beyond the Veil, Swallowed Towards The Past” dengan melalui berbagai tahap, yang melibatkan kolaborasi antara para anggota band itu senditi. Dimulai dengan merancang ide-ide musik, lirik, dan aransemen. Proses tersebut menghabiskan waktu selama berbulan-bulan. Mereka lalu mengeksekusi rekamannya di studio Tonebetter Soundlab dan Draco Chamber, dengan peralatan yang sesuai. Proses rekamannya juga butuh waktu beberapa bulan.

Kini, nikmati “Beyond the Veil, Swallowed Towards the Past” dan bersiaplah dihantui raungan gusar dari semesta lain, persembahan dari Choria. (mdy/MK01)

.

.