Shathine melanjutkan komitmen proyek metalcore yang telah dimulai sejak November 2019 lalu. Tahun ini, band asal Jakarta ini telah memperdengarkan dua lagu rilisan tunggal bertajuk “Nothing Different” dan “Unfortunated” di berbagai platform digital.
Kali ini, mereka masih menancapkan konsep yang mengawinkan karakter metal old-school dengan elemen suara metal masa kini, atau dengan pendekatan yang lebih modern. Konsep itu mereka terapkan lantaran kiblat dan gaya musikalitas yang cukup berbeda dari para musisi yang menggerakkan band ini.
Namun para personelnya saat ini, yakni vokalis Neneng Rafika Ayu, gitaris Suhendra ‘Indra’ Hutapea, bassis Muhammad Biondi Tawakal dan dramer Mazzad Librani memiliki satu visi dan misi yang sama dalam bermusik.
Saat meracik “Nothing Different” dan “Unfortunated”, referensi dari band ini antara lain datang dari band-band dunia seperti Trivium, Killswitch Engage hingga Caliban, namun diberi sentuhan kekinian, yang disari dari band-band metal modern.
“Dalam deskripsi saya, konsep itu memadukan aransemen metalcore lama dan metal era sekarang. Ciri khas dari Shathine nggak mau ngilangin rasa metalcore-nya, karena influence kami seperti (band) Trivium, Caliban, yang memang cikal bakal terbentuknya Shathine, dan ciri khas kami (juga) ada di vokalis kami, yaitu Ayu,” urai gitaris Indra kepada MUSIKERAS, mewakili rekan-rekannya di band.
Ayu sendiri bergabung tak lama setelah Indra dan Hendra – dramer Shathine sebelumnya – memutuskan membentuk Shathine. Di mata mereka, kehadiran Ayu memberi warna yang segar di musik Shathine lantaran karakter vokalnya yang mampu menerapkan teknik scream, clean dan growl.
Penggarapan “Nothing Different” dan “Unfortunated” masing-masing berjalan selama tiga bulan. Sementara untuk proses kreatifnya, menurut Indra, dibiarkan mengalir secara spontan. Eksekusi rekaman kedua lagu tersebut dilakukan di X Studio, Bekasi.
Sambil mempromosikan kedua lagu tersebut, Shathine kini juga sudah menjalani proses peracikan untuk dua lagu baru lagi, sekaligus menyiapkan pembuatan video klipnya.
Sebelum perilisan “Nothing Different” dan “Unfortunated”, Shathine juga sudah memperdengarkan lagu “Invitation” dan “Read Something” di digital streaming platfom pada 22 Oktober 2023 lalu.
O ya, pemilihan Shathine sendiri sebagai nama band didasari warna kesukaan yang sama para personelnya, yakni hitam. Mereka juga sepakat bahwa hitam pada kain satin memberikan kesan yang berkilau, megah, elegan dan misterius dalam waktu yang bersamaan.
“Kami merasa hal ini sesuai dengan karakter band kami secara musikalitas. Dengan harapan karya-karya kami akan berkilau dengan megah, elegan dan misterius, dengan efek yang reflektif untuk para fans dan pendukung kami, serta dapat bertahan lama.” (aug/MK02)
Leave a Reply