Akhirnya, keresahan serta buah pikiran Gegar berhasil diwujudkan dalam bentuk kemasan album singkat (EP) yang diberi judul “Loud & Forceful Impact”.
Judul itu, diambil oleh unit hardcore asal kota Bekasi, Jawa Barat ini dari salah satu titel lagu yang termuat di EP, yang menceritakan optimisme di antara pesimis, keraguan, ketidakmungkinan yang membayangi dalam melakukan perjalanan musik mereka.
Kalimat “Loud & Forceful Impact” menjadi bagian dari harapan besar Gegar agar kehadirannya memberi dampak yang kuat dan keras di kancah musik keras.
EP tersebut mulai dikerjakan formasi vokalis Muhammad Fauzan (Ojan), gitaris Dion Ovaka Ananda, bassis Dzulqarnain Muttaqien dan dramer Gerry Prasetiawan pada awal Januari 2024 lalu, dimana mereka mewarnai tahun yang baru dengan semangat baru dan diharapkan juga menjadi gebrakan baru dari Gegar.
Sementara untuk rekamannya, dieksekusi pada 4 Agustus 2024 dengan menerapkan metode langsung rekam (live) selama kurang lebih tiga jam di Benji Studio, yang berlokasi di Kota Bekasi.
Prosesnya, menurut tuturan pihak Gegar kepada MUSIKERAS, dimulai dari lagu “Rima Tak Beraturan” sebagai karya pertama yang digarap, dengan lirik yang ditulis berdasarkan pengalaman Dion, sang gitaris.
“Dan begitu pun lagu lainnya, dibentuk berdasarkan kejujuran sudut pandang dan pengalaman dari penulis yang di dalamnya mengisahkan tentang angan, perjuangan, harapan sampai keresahan. Adapun proses pembuatan riff-riff musik dibuat secara langsung saat sesi latihan berjalan. Berawal dari materi yang sebelumnya sudah dikumpulkan dan dirangkum dari tiap personel.”
Dari segi musikal, Gegar mendeskripsikan konsep hardcore yang mereka terapkan lebih menggambarkan kesan hardcore di muatan lirik-liriknya, dari bait-bait yang berisikan tentang keresahan, kemarahan dan upaya menjaga kewarasan dalam kegilaan dan ingar-bingar kehidupan yang dialami penulis.

“Sedangkan dari sisi instrumen, Gegar menggambarkan musiknya bertempo cukup cepat, serta musik yang berdurasi singkat, agresif, groovy dan disertai breakdown. Yang menjadi ciri dari musik kami adalah singkat, sederhana, cepat, agresif dan bisa dikatakan hampir tidak punya bait reff atau hampir tidak punya pengulangan dalam lirik,” seru mereka menegaskan.
Formula itu, sedikit banyak mengacu ke band-band hardcore luar macam Terror, Rise of the Northstar, First Blood, Bad Seed, Combust, Incendiary, Lionheart hingga Deez Nuts sebagai referensinya. Juga dari beberapa pejuang hardcore lokal yang sejenis.
Selain lagu “Loud & Forceful Impact”, EP itu juga dipanaskan lima lagu garang lainnya, yakni “Rima Tak Beraturan”, “Silap Pandang”, “Bersenanglah Seakan Tak Pernah Ada Senin”, “Unreal” dan “Your Crew”.
Dari keenam lagu yang disuguhkan tersebut, band bentukan 2023 ini menyebut lagu “Rima Tak Beraturan” dan “Silap Pandang” yang memberi cukup tantangan. Khususnya dari sisi perekaman vokalnya.
“Karena sebelumnya sudah pernah direkam sebagai pengenalan menuju EP, dan pada versi sebelumnya vokal diisi oleh Gerry (dramer), karena pada saat itu Ojan (vokal) belum bergabung di Gegar. Dan terjadi penyesuaian secara lirik dan karakter vokal di kedua lagu tersebut.”
EP “Loud & Forceful Impact” resmi diperdengarkan via berbagai platform digital sejak 17 Agustus 2024 lalu. (aug/MK03)
Leave a Reply