Extreme Decay kembali merilis album split bersanding dengan band luar Indonesia. Seperti yang sudah beberapa kali dilakukan unit grindcore asal kota Malang, Jawa Timur ini selama lebih dari dua dekade eksistensi mereka di skena musik ekstrim.

Kali ini, Extreme Decay menggandeng rekan grindcore dari Malaysia, Tools Of The Trade, dalam proyek album yang telah diedarkan dalam format piringan hitam (vinyl) ukuran tujuh inci, melalui label rekaman Husted Records dan Bollocks Records.

Husted Records merupakan label milik clothing brand Husted Youth (Bandung), sedangkan Bollocks Records adalah label punk/hardcore yang berbasis di Kuala Pilah, Malaysia.  

Mengapa pilihan kali ini berkolaborasi dengan Tools Of The Trade (TOTT)?

“Kami sudah kenal lama dengan TOTT sejak tur pertama mereka di Indonesia pada tahun 2015. Ide begitu saja mengalir ketika mantan personel lama kami berjumpa dengan (gitaris Faizal) Tiong TOTT…. ‘Split? Ok? Berangkat!’,” seru pihak Extreme Decay kepada MUSIKERAS, mengungkap ide asalnya.

Sekadar mengingatkan, Extreme Decay merupakan band bentukan 1998 yang telah merilis beberapa album melalui berbagai label rekaman di Indonesia maupun luar negeri. Termasuk sejumlah proyek album split dan kompilasi internasional yang dirilis berbagai format seperti kaset, cakram padat (CD) maupun piringan hitam.

Formasi Extreme Decay sendiri saat ini diperkuat Eko Setiyo Priyono (dram), Ahmad Fahrulli (gitar/vokal), Mochamad Ravi (gitar/vokal) dan Anizar Yasmin (bass/vokal). 

Sementara itu, Tools Of The Trade terbentuk di Kuala Lumpur (Malaysia) sejak 2004. Sejauh ini rilisan mereka pun sudah banyak, juga dalam berbagai format yang dirilis via label rekaman di Malaysia serta mancanegara.

Kini formasinya digerakkan oleh gitaris Mohd Faizal Sarif (Tiong), dramer Jerry Ng Ki Hui dan vokalis Mohd Helmi Norazalli (Emi).

Masing-masing band mengobarkan empat komposisi lagu di dalam album split ini. Dari kubu Extreme Decay, dilampiaskan tiga lagu baru berjudul “Konfrontasi Asimetris”, “Death Blossoms” dan “Life At End Times”, plus tambahan satu lagu bertitel “Brother”, daur ulang milik band Antiphaty (Malang). Sementara Tools Of The Trade unjuk gigi dengan empat materi baru bertajuk “Bebas”, “Bangsa”, “Tidak” serta “Tamat”.

extreme decay
Extreme Decay

extreme decay
Tools of the Trade

Extreme Decay sendiri merekam materi lagu-lagunya di Sirius Studio, Malang, dengan bantuan Komenk di pemolesan remixed dan remastered. Sedangkan Tools Of The Trade merekam semua materi musiknya di Jongro Music, Malaysia dengan sentuhan Tom Bollocks di tahapan remixed dan remastered.

Semua materi lagu yang dipersembahkan Extreme Decay di album split tersebut benar-benar baru. Mereka pun berproses seperti awal mula ketika mereka harus menciptakan materi baru.

“(Kami) Mmembuat beat-beat terlebih dahulu dari gitar akustik kemudian kami matangkan dalam studio latihan dengan sound gitar, bass dan dram yang kami inginkan, serta kami padukan dengan lirik yang kami siapkan, (setelah itu) baru kami rekam. Materi split ini tiga lagu baru dan rekaman baru, plus satu lagu cover dari band punk attack Malang, Antiphaty,” urai Extreme Decay menerangkan prosesnya.

Khusus di lagu “Death Blossoms”, Extreme Decay khusus mempersembahkannya untuk kampanye atau seruan ‘Free Palestine’.

Sementara desain sampul untuk album split, dipercayakan kepada Evan dari Dystopian Destroy, dipadukan dengan tata letak yang ditangani Tiong dari Tools Of The Trade.

Resminya, album split kedua band dari negara bertetangga tersebut dirilis pada November 2024 ini. Untuk wilayah Malaysia, diedarkan sejak 11 November 2024 lalu via jaringan distribusi Bollocks Records.

Sementara di Indonesia, baru akan dijual secara resmi melalui jaringan distribusi dari Husted Youth pada awal Desember 2024 dengan harga jual Rp.200.000,-. Album split tersebut diproduksi dalam jumlah terbatas, yakni total hanya 300 keping. Sementara yang dijual hanya 120 keping untuk Malaysia dan 120 untuk Indonesia.

Tapi, selain tersedia dalam format piringan hitam, lagu-lagu dari Tools Of The Trade juga bisa dijumpai dalam format digital di Spotify. Sementara untuk sample split ini juga tersedia di Bandcamp Bollocks Records.

Untuk mengesahkan peredaran album split tersebut, kedua band dan label masing-masing menggelar pesta perilisan yang digelar di Kuala Lumpur pada 16 November 2024, yang lantas disusul acara serupa di Malang pada 30 November 2024. 

Untuk perayaan rilis di Malaysia, diselenggarakan oleh RVDA dan bertempat di Petai Belalang. Mereka turut menampilkan band B.C dari Singapura serta tiga band dari Malaysia yaitu Amu Daria, Memorial dan Rugh. 

Sementara di Malang, Extreme Decay menggelar pesta perilisannya di Rust Bar, bekerja sama dengan Heri Bengkel Collective sebagai penyelenggara. Pada momen ini, turut menyertakan enam band lokal dari Malang dan Kediri, yakni Interadd, Warhound, Kanako Likes Fruit, Lunch, Mr. Nice Guys dan Seized. (mdy/MK01)